Sabtu, Januari 30

Rahasia Kecerdasan orang yahudi...perlu direnungkan..


Artikel Dr Stephen Carr Leon patut menjadi renungan bersama. Stephen menulis dari pengamatan langsung. Setelah berada 3 tahun di Israel karena menjalani housemanship dibeberapa rumah sakit di sana. Dirinya melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya, yaitu, “Mengapa Yahudi Pintar?”

Ketika tahun kedua, akhir bulan Desember 1980, Stephen sedang menghitung hari untuk pulang ke California, terlintas di benaknya, apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri?

Maka Stephen tergerak membuat tesis untuk Phd-nya. Sekadar untuk Anda ketahui, tesis ini memakan waktu hampir delapan tahun. Karena harus mengumpulkan data-data yang setepat mungkin.

Marilah kita mulai dengan persiapan awal melahirkan. Di Israel, setelah mengetahui sang ibu sedang mengandung, sang ibu akan sering menyanyi dan bermain piano. Si ibu dan bapak akan membeli buku matematika dan menyelesaikan soal bersama suami.

Stephen sungguh heran karena temannya yang mengandung sering membawa buku matematika dan bertanya beberapa soal yang tak dapat diselesaikan. Kebetulan Stephen suka matematika.

Stephen bertanya, “Apakah ini untuk anak kamu?”

Dia menjawab, “Iya, ini untuk anak saya yang masih di kandungan, saya sedang melatih otaknya, semoga ia menjadi jenius.”

Hal ini membuat Stephen tertarik untuk mengikut terus perkembangannya.

Kembali ke matematika tadi, tanpa merasa jenuh si calon ibu mengerjakan latihan matematika sampai genap melahirkan.

Hal lain yang Stephen perhatikan adalah cara makan. Sejak awal mengandung dia suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan.

Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam kandungan. Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. menjadi semacam kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan.

Ketika diundang untuk makan malam bersama orang orang Yahudi. Begitu Stephen menceritakan, “Perhatian utama saya adalah menu mereka. Pada setiap undangan yang sama saya perhatikan, mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet),”
ungkapnya.

Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada bersama di satu meja. Menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan kacang, harus, terutama kacang badam.

Uniknya, mereka akan makan buah buahan dahulu sebelum hidangan utama. Jangan terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan dihidangkan buah buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan menyebabkan kita merasa ngantuk. Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah.

Di Israel, merokok adalah tabu, apabila Anda diundang makan dirumah Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka.

Menurut ilmuwan di Universitas Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak ( bodoh). Suatu penemuan yang dari saintis gen dan DNA Israel.

Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah buahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever).

Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata rata mereka memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris. Sejak kecil mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban.
Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar.

Ini menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak.

Tak heran banyak pakar musik dari kaum Yahudi.

Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan Stephen, “Perbandingan dengan anak anak di California, dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun kebelakang!!!” katanya.

Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari.

Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara.

Selanjutnya perhatian Stephen ke sekolah tinggi (menengah). Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius.

Apa lagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi.

Satu lagi yg di beri keutamaan ialah fakultas ekonomi. Saya sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi. Diakhir tahun diuniversitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Mereka harus memperaktekkanya.
Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta!

Anda terperanjat?

Itulah kenyataannya.

Kesimpulan, pada teori Stephen adalah, melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan. Tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses, melewati beberapa generasi mungkin?

Kabar lain tentang bagaimana pendidikan anak adalah dari saudara kita di Palestina. Mengapa Israel mengincar anak-anak Palestina. Terjawab sudah mengapa agresi militer Israel yang biadab dari 27 Desember 2008 kemarin memfokuskan diri pada pembantaian anak-anak Palestina di Jalur Gaza.

Seperti yang kita ketahui, setelah lewat tiga minggu, jumlah korban tewas akibat holocaust itu sudah mencapai lebih dari 1300 orang lebih. Hampir setengah darinya adalah anak-anak.

Selain karena memang tabiat Yahudi yang tidak punya nurani, target anak-anak bukanlah kebetulan belaka. Sebulan lalu, sesuai Ramadhan 1429 Hijriah, Ismali Haniya, pemimpin Hamas, melantik sekitar 3500 anak-anak Palestina yang sudah hafidz al-Quran.

Anak-anak yang sudah hafal 30 juz Alquran ini menjadi sumber ketakutan Zionis Yahudi. “Jika dalam usia semuda itu mereka sudah menguasai Alquran, bayangkan 20 tahun lagi mereka akan jadi seperti apa?” demikian pemikiran yang berkembang di pikiran orang-orang Yahudi.

Tidak heran jika-anak Palestina menjadi para penghafal Alquran. Kondisi Gaza yang diblokade dari segala arah oleh Israel menjadikan mereka terus intens berinteraksi dengan al-Qur’an. Tak ada main Play Station atau game bagi mereka.
Namun kondisi itu memacu mereka untuk menjadi para penghafal yang masih begitu belia. Kini, karena ketakutan sang penjajah, sekitar 500 bocah penghafal Quran itu telah syahid.

Perang panjang dengan Yahudi akan berlanjut entah sampai berapa generasi lagi. Ini cuma masalah giliran. Sekarang Palestina dan besok bisa jadi Indonesia. Bagaimana perbandingan perhatian pemerintah Indonesia dalam membina generasi penerus dibanding dengan negara tetangganya.

Ambil contoh tetangga kita yang terdekat adalah Singapura. Contoh yang penulis ambil sederhana saja, Rokok. Singapura selain menerapkan aturan yang ketat tentang rokok, juga harganya sangat mahal.

Benarkah merokok dapat melahirkan generasi “Goblok!” kata Goblok bukan dari penulis, tapi kata itu sendiri dari Stephen Carr Leon sendiri. Dia sudah menemui beberapa bukti menyokong teori ini.
“Lihat saja Indonesia,” katanya seperti dalam tulisan itu.

Jika Anda ke Jakarta, di mana saja Anda berada, dari restoran, teater, kebun bunga hingga ke musium, hidung Anda akan segera mencium bau asak rokok! Berapa harga rokok? Cuma US$ .70cts !!!

“Hasilnya? Dengan penduduknya berjumlah jutaan orang berapa banyak universitas? Hasil apakah yang dapat dibanggakan? Teknologi? Jauh sekali. Adakah mereka dapat berbahasa selain dari bahasa mereka sendiri? Mengapa mereka begitu sukar sekali menguasai bahasa Inggris? Ditangga berapakah kedudukan mereka di pertandingan matematika sedunia?

Apakah ini bukan akibat merokok? Anda fikirlah sendiri?”

Jumat, Januari 29

50 Kebiasaan Orang Sukses


kebiasaan menggigit kuku

Yang mana mau kita lakukan??? Atau sudah ada di diri kita..

Sukses bermula dari mental. Anda bisa saja miskin namun jika Anda yakin bahwa Anda bisa sukses, maka itulah yang akan Anda raih. Demikian juga sebaliknya, jika seseorang terlahir kaya, namun tidak memiliki mental sukses, maka kelak ia pun bisa jatuh melarat.

Tak peduli apa pun yang menjadi profesi kerja Anda sekarang, apakah karyawan rendahan atau bos sekalipun, Anda bisa meraih sukses dengan mengembangkan 50 kebiasaan sukses ini. Namun, ingat juga bahwa ukuran kesuksesan bukanlah uang, melainkan mental puas itu sendiri.

1.Carilah dan temukan kesempatan di mana orang lain saat orang lain gagal menemukannya.

2.Orang sukses melihat masalah sebagai bahan pembelajaran an bukannya kesulitan belaka.

3.Fokus pada solusi, bukan berkubang pada


masalah yang ada.

4.Menciptakan jalan suksesnya sendiri dengan pemikiran dan inovasi yang ada.

5.Orang sukses bisa merasa takut, namun mereka kemudian mengendalikan dan mengatasinya.

6.Mereka mengajukan pertanyaan yang tepat, sehingga menegaskan kualitas pikiran dan emosional yang positif.

7.Mereka jarang mengeluh.

8.Mereka tidak menyalahkan orang lain, namun mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka.

9.Mereka selalu menemukan cara untuk mengembangkan potensi mereka dan menggunakannya dengan efektif.

10.Mereka sibuk, produktif, dan proaktif, bukan luntang-lantung.

11.Mereka mau menyesuaikan diri dengan sifat dan pemikiran orang lain.

12.Mereka memiliki ambisi atau semangat.

13.Tahu benar apa yang diinginkan.

14.Mereka inovatif dan bukan plagiat.

15.Mereka tidak menunda-nunda apa yang ada.

16.Mereka memiliki prinsip bahwa hidup adalah proses belajar yang tiada henti.

17.Mereka tidak menganggap diri sempurna sehingga sudi belajar dari orang lain.

18.Mereka melakukan apa yang seharusnya, bukan apa yang mereka mau lakukan.

19.Mereka mau mengambil resiko, tapi bukan nekat.

20.Mereka menghadapi dan menyelesaikan masalah dengan segera.

21.Mereka tidak menunggu datangnya keberuntungan, atau kesempatan. Merekalah yang menciptakannya.

22.Mereka bertindak bahkan sebelum disuruh/ diminta.

23.Mereka mampu mengendalikan emosi dan bersikap profesional.

24.Mereka adalah komunikator yang handal.

25.Mereka mempunyai rencana dan berusaha membuatnya menjadi kenyataan.

26.Mereka menjadi luar biasa karena mereka memilih untuk itu.

27.Mereka berhasil melalui masa-masa berat yang biasanya membuat orang lain menyerah.

28.Mereka tahu apa yang penting bagi mereka dan melakukan yang terbaik yang mereka bisa.

29.Mereka memiliki keseimbangan. Mereka tahu bahwa uang hanya alat, bukan segalanya.

30.Mereka paham betul pentingnya disiplin dan pengendalian diri.

31.Mereka merasa aman karena mereka tahu mereka berharga.

32.Mereka juga murah hati dan baik hati.

33.Mereka mau mengakui kesalahan dan tidak segan untuk minta maaf.

34.Mereka mau beradaptasi dengan perubahan.

35.Mereka menjaga kesehatan dan performa tubuh.

36.Mereka rajin.

37.Ulet

38.Mereka terbuka dan mau menerima masukan dari orang lain.

39.Mereka tetap bahagia saat menghadapi pasang surut kehidupan.

40.Mereka tidak bergaul dengan orang-orang yang salah/ merusak.

41.Mereka tidak membuang waktu dan energi emosional untuk sesuatu yang di luar kendali mereka.

42.Mereka nyaman bekerja di tempat yang ada.

43.Mereka memasang standar yang tinggi bagi diri sendiri.

44.Mereka tidak mempertanyakan mengapa mereka gagal namun memetik pelajaran dari itu semua.

45.Mereka tahu bagaimana harus rileks, menikmati apa yang ada, dan mampu bersenang-senang dalam kecerobohan sekalipun.

46.Karir mereka bukanlah siapa mereka, itu hanyalah pekerjaan.

47.Mereka lebih tertarik pada apa yang efektif ketimbang pada apa yang mudah.

48.Mereka menyelesaikan apa yang telah mereka mulai.

49.Mereka menyadari bahwa mereka bukan hanya makhluk hidup belaka, namun juga makhluk rohani.

50..Mereka melakukan pada yang mereka katakan.

Jadi, apakah ada beberapa kebiasaan yang sudah menjadi bagian dari hidup Anda saat ini?! Jika ada, kembangkan itu, dan tambahkan peluang sukses Anda dengan melakukan yang lain.

Ingat, sukses bukanlah milik orang yang tidak pernah gagal, melainkan milik orang yang tidak pernah menyerah

24 Kata Penyejuk Hati


1. Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya, karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah. Semoga kamu menemukan orang seperti itu.

2. Ada saat-saat dalam hidup ketika kamu sangat merindukan seseorang, sehingga ingin hati menjemputnya dari alam mimpi dan memeluknya dalam alam nyata. Semoga kamu memimpikan orang seperti itu.

3. Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi, jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.

4. Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan yang cukup untuk membuatmu baik hati, cobaan yang cukup untuk membuatmu kuat, kesedihan yang cukup untuk membuatmu manusiawi, pengharapan yang cukup untuk membuatmu bahagia dan uang yang cukup untuk membeli hadiah-hadiah.

5. Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi acapkali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.

6. Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun, dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap lama dengannya.

7. Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita milik sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya.

8. Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain. Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu menyakitkan hati orang itu pula.

9. Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat menyulut perselisihan. Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan suatu kehidupan. Kata-kata yang diucapkan pada tempatnya dapat meredakan ketegangan. Kata-kata yang penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkahi.

10. Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cinta menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan di dalam dia.

11. Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.

12. Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia itu.

13. Hanya diperlukan waktu semenit untuk menaksir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.

14. Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis, mereka yang disakiti hatinya, mereka yang mencari dan mereka yang mencoba. Karena hanya mereka itulah yang menghargai pentingnya orang-orang yang pernah hadir dalam hidup mereka.

15. Cinta adalah jika kamu kehilangan rasa, gairah, romantika dan masih tetap peduli padanya.

16. Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu dan mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya dan kamu harus melepaskannya.

17. Cinta dimulai dengan sebuah senyuman, bertumbuh dengan sebuah ciuman dan berakhir dengan tetesan air mata.

18. Cinta datang kepada mereka yang masih berharap sekalipun pernah dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya sekalipun pernah dikhianati, kepada mereka yang masih mencintai sekalipun pernah disakiti hatinya.

19. Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi yang lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki keberanian untuk mengutarakan cintamu kepadanya.

20. Masa depan yang cerah selalu tergantung kepada masa lalu yang dilupakan, kamu tidak dapat hidup terus dengan baik jika kamu tidak melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu.

21. Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba, jangan pernah menyerah jika kamu masih merasa sanggup jangan pernah mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

22. Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu! Jangan mengharapkan balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang di hatinya, tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh di hatimu.

23. Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang kamu harapkan untuk mengatakannya. Namun demikian janganlah menulikan telinga untuk mendengar dari orang yang mengatakannya dengan sepenuh hati.

24. Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum - jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis
.

Jam Kerja Organ organ tubuh






LAMBUNG
Jam 07.00 - 09.00

Jam piket organ lambung sedang kuat, sebaiknya makan pagi untuk proses pembentukan energi tubuh sepanjang hari. Minum jus atau ramuan sebaiknya sebelum sarapan pagi, perut masih kosong sehingga zat yang berguna segera terserap tubuh.


LIMPA
Jam 09.00 - 11.00

Jam piket organ limpa kuat, dalam mentransportasi cairan nutrisi untuk energi pertumbuhan. Bila pada jam-jam ini mengantuk, berarti fungsi limpa lemah. Kurangi konsumsi gula, lemak,minyak dan protein hewani.


JANTUNG
Jam 11.00 - 13.00

Jam piket organ jantung kuat, harus istirahat, hindari panas dan olah fisik, ambisi dan emosi terutama pada penderita gangguan pembuluh darah .


HATI
Jam 13.00 - 15.00

Jam piket organ hati lemah, bila orang tidur, darah merah berkumpul dalam organ hati dan terjadi proses regenerasi sel-sel hati. Apabila fungsi hati kuat maka tubuh kuat untuk menangkal semua penyakit.


PARU-PARU
Jam 15.00 - 17.00

Jam piket organ paru-paru lemah, diperlukan istirahat, tidur untuk proses pembuangan racun dan proses pembentukan energi paru-paru.


GINJAL
Jam 17.00 - 19.00

Jam piket organ ginjal kuat, sebaiknya digunakan untuk belajar karena terjadi proses pembentukan sumsum tulang dan otak serta kecerdasan.


LAMBUNG
Jam 19.00 - 21.00

Jam piket organ lambung lemah sebaiknya tidak mengkonsumsi
makan yang sulit dicerna atau lama dicerna atau lebih baik sudah berhenti makan.


LIMPA
Jam 21.00 - 23.00

Jam piket organ limpa lemah, terjadi proses pembuangan racun dan proses regenerasi sel limpa. Sebaiknya istirahat sambil mendengarkan musik yang menenangkan jiwa, untuk meningkatkan imunitas.


JANTUNG
Jam 23.00 - 01.00

Jam piket organ jantung lemah. Sebaiknya sudah beristirahat tidur, apabila masih terus bekerja atau begadang dapat melemahkan fungsi jantung.

HATI
Jam 01.00 - 03.00

Jam piket organ hati kuat. Terjadi proses pembuangan racun/limbah hasil metabolisme tubuh. Apabila ada gangguan fungsi hati tercermin pada kotoran dan gangguan mata.
Apabila ada luka dalam akan terasa nyeri.


PARU-PARU
Jam 03.00 - 05.00

Jam piket organ paru-paru kuat, terjadi proses pembuangan limbah/racun pada organ paru-paru, apabila terjadi batuk,bersin-bersin dan berkeringat menandakan adanya gangguan fungsi paru-paru. Sebaiknya digunakan untuk olah nafas untuk mendapatkan energi paru yang sehat dan kuat.


USUS BESAR
Jam 05.00 - 07.00

Jam piket organ usus besar kuat, sebaiknya biasakan BAB secara teratur.

Selasa, Januari 19

Pegawai Negri Banyak Korupsi

SEANDAINYA tiap tahun pemerintah daerah merekrut calon pengusaha sebanyak calon pegawai negeri sipil. Seandainya ada sejumlah anggaran yang sama di APBD untuk gaji setahun, pelatihan, seragam pegawai, itu dipakai untuk melatih calon pengusaha itu, dan sebagian untuk modal awal mereka. Seandainya separo saja dari calon pengusaha itu yang kelak benar-benar jadi pengusaha, maka pemerintah daerah sudah menghasilkan calon pembayar pajak dan penyumpang pendapatan daerah dan bukan mengumpulkan pegawai negeri saja yang hanya akan jadi beban APBD selama-lamanya, bahkan setelah pensiun kelak.


Saya pernah berada beberapa hari di Singapura, negeri jiran terdekat kita. Dalam kunjungan Perguruan Silat atas undangan sebuah departemen di sana setiap hari saya dan kawan-kawan dari Indonesia diurus oleh orang-orang muda. Mereka pegawai negeri. Statusnya semacam magang. Kenapa muda-muda? Rupanya, nanti satu-dua tahun kemudian mereka sudah berhenti dan bekerja di perusahaan swasta atau menjadi pengusaha. Dan departemen tersebut harus merekrut lagi para lulusan baru.


Di Singapura, saya simpulkan, rupanya pegawai negeri bukanlah pekerjaan impian dan jauh dari bergengsi. Ini berbeda dengan Indonesia. Bagi sebagian besar penduduk di negeri ini, menjadi Pegawai negeri adalah pekerjaan idaman. Tiap tahun, lowongan pegawai negeri diburu. Gengsinya tinggi.


Saya tidak anti-pegawai negeri. Bagaimanapun fungsi pelayanan di pemerintahan kita harus dijalankan oleh mereka. Tapi, lihatlah kondisinya saat ini. Kinerja pegawai negeri (profesi idaman itu) identik dengan birokrasi yang lamban dan bertele-tele, jauh dari semangat melayani rakyat dengan memuaskan. Coba perhatikan seorang pegawai yg sebelumnya disaat masih tenaga kontrak dia bekrja dgn rajin dan disiplin tetapi setelah diangkat menjadi PNS bukan tambah rajin dan bertanggung jawab tetapi malah malas malasan karena merasa bahwa PNS tdk akan dikeluarkan atau susah diberi sangsi. Dan pegawai negeri kita juga identik dengan gaji rendah, dan itu jadi alasan pembenar untuk korupsi. Maka kita dengar, tak kurang dari seorang Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua dalam acara penyuluhan bertema “Usaha Memajukan Bangsa dan Negara Dimulai dari Keluarga Yang Beriman” di Departemen Keuangan, tepatnya di Kantor Menko Perekonomian, di Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, tahun lalu menyatakan bahwa sebanyak 95 persen dari total Pegawai Negeri Sipil alias PNS korupsi.


Anda tahu jumlah pegawai negeri di Indonesia berapa? 3,7 juta! "Kelakuan buruk ini dipicu oleh gaji kelewat rendah yang diterima PNS," kata Abdullah Hehamahua.


Pegawai negeri banyak, birokrasi lamban, pengusaha sedikit, inilah yang membuat negeri ini lambat maju. Sejumlah penelitian menyimpulkan satu kesimpulan yang sama: Pegawai Negeri kita dan ongkos birokrasi kita sudah jadi beban berat negeri ini.


Coba simak angka ini: Pos belanja pegawai pemerintah pusat menurut APBN-P 2007 mencapai Rp98 triliun dan naik menjadi Rp128 triliun pada APBN 2008. Nah, Anda tahu? Jumlah belanja pegawai tersebut setara dengan penerimaan sumberdaya alam yang besarnya Rp126 triliun? Artinya, hasil isi perut bumi negeri ini masih belum cukup untuk mengongkosi gaji PNS.
Tahun ini, pemerintah sudah bertekad bahwa penghasilan utama negera kita terutama dari sektor: Pajak! Itu sebabnya di awal tulisan ini saya beradai-andai. Seandainya pemerintah menciptakan kebijakan pendidikan, iklim usaha, yang membuat orang berlomba-lomba jadi pengusaha, artinya pemerintah sebenarnya menciptakan para pembayar pajak potensial!


Ciputra - pengusaha besar yang paling getol mengkampanyekan kewirausahaan di Indonesia itu - pernah mengatakan bahwa akar penyebab kemiskinan di negeri kita ini bukan semata akibat akses pendidikan. "Itu hanya sebagian. Penyebab utamanya adalah karena negara tidak menumbuhkembangkan entrepreneurship dan jiwa entrepreneur dengan baik pada masyarakatnya," kata Ciputra.


“Kita banyak menciptakan sarjana pencari kerja, bukan pencipta lapangan kerja, itu membuat masyarakat kita terbiasa makan gaji sehingga tidak mandiri dan kreatif,” ujar Ciputra. Nah, bagi seorang Ciputra bukan hanya menjadi pegawai negeri yang harus dikurangi tapi semua profesi yang masih berstatus pegawai, yang makan gajilah pokoknya.


Saya membaca buku Ciputra "Quantum Leap, Entrepreneurship". Ini buku amat bagus isi dan semangatnya, tapi ditulis dengan kurang maksimal. Kebesaran Ciputra seharusnya ditulis dengan sebuah buku yang jauh lebih tebal, lebih menggugah dan lebih menggelorakan semangat berwirausaha. Saya kira harus lebih banyak orang yang membaca buku itu. Ini rujukan yang kerap dipakai Ciputra. Ia mengutip ilmuwan dari Amerika Serikat (AS) David McClelland yang menjelaskan bahwa suatu negara disebut makmur jika minimal mempunyai jumlah wirausahawan minimal dua persen dari jumlah penduduk di negara tersebut.


Contohnya adalah Amerika. Pada 2007 lalu negara itu memiliki 11,5 persen wirausahawan di negaranya. Di Singapura ada 4,24 juta wirausahawan pada 2001 atau sekitar 2,1 persen dari penduduk. Empat tahun kemudian jumlah tersebut meningkat menjadi 7,2 persen. Sementara Indonesia hanya memiliki wirausahawan 0,18 persen dar jumlah penduduk! Sangat sedikit.


Apa yang salah? “Negara kita terlalu banyak memiliki perguruan tinggi dan terlalu banyak menghasilkan sarjana, tetapi sayangnya tidak diimbangi dengan banyaknya lapangan kerja. Generasi muda kita tidak memiliki kecakapan menciptakan pekerjaan bagi dirinya sendiri karena mereka terbiasa berpikir untuk mencari kerja” kata Ciputra. Sudahlah, jangan lagi menambah pengangguran bergelar. Tahun 2008, di Indonesia punya 1,1 juta penganggur lulusan perguruan tinggi


Ayolah, para pengelola perguruan tinggi, ubah kebijakan Anda. Jangan bangga kalau alumni Anda menjadi kepala dinas ini dan itu. Tapi, banggalah kalau kelak Anda bisa menghasilkan pengusaha tangguh.
Paling tidak itu bisa dimulai di fakultas ekonomi. Tirulah Israel. Tak bisa kita membantah bahwa pengusaha dan perusahaan Yahudi mengusai perekonomia dunia. Apa yang membuat mereka sekuat itu? Salah satunya pendidikan.


Tak perlu malu meniru. Di Israel, mahasiswa di fakultas ekonomi belajar dengan agresif dan serius. Di sana, jurusan ini tidak dibuka dengan sembarangan karena mudah penyelenggaraannya. Dan yang paling menarik, adalah di akhir tahun di universitas, mahasiswa harus menggarap sebuah proyek bisnis berkelompok. Satu kelompok sekitar sepuluh orang. Dan mereka baru akan lulus jika proyek itu dapat keuntungan satu juta dolar AS! Atau Rp9 miliar dengan kurs Rp9.000 per dolar. Dengan pengalaman menghasilkan uang sebesar itu, apakah mereka masih sangat ingin berebut jadi pegawai negeri?
***

Hubungan hOt ada jam KhUsus

INGIN hubungan intim yang hot, ada triknya. Cari tahu jam biologis saat keluarnya hormon seksual pasangan. Saat itu adalah masa puncak dorongan seksual seseorang. ''Yang disebut jam biologis kerap diistilahkan dengan variasi harian kadar hormon,'' ungkap Dr dr Hudi Winarso SpAnd MKes.

Pada pria, kata dia, hormon testosteron memengaruhi dorongan seksual. Dengan mengetahui jam biologis keluarnya hormon tersebut, suami tidak akan menolak bila diajak berhubungan intim. Bahkan, sangat mungkin, justru suami yang berinisiatif, meski istri masih mengantuk.

''Urusan hubungan badan memang si tua sional. Urusan itu juga tidak hanya ber gan tung jam biologis keluarnya hormon. Tapi, bila kita tahu saat hormon seks keluar, hubungan intim akan berjalan lancar,'' terang androlog RSUD dr Soetomo tersebut.

Hormon testosteron keluar setelah fase istirahat panjang. Lain halnya de ngan hormon estrogen wanita yang justru menunjukkan grafik meningkat bersamaan dengan banyaknya aktivitas. ''Saat subuh merupakan masa tinggi-tingginya kadar hormon testosteron. Waktu itu adalah kondisi terbaik bagi pria untuk ber hubung an intim,'' ungkap Hudi.

Seiring bertambahnya usia, kadar hormon testosteron terus menurun. Ditambah padatnya aktivitas, fokus pun berubah. Urusan pekerjaan jadi lebih penting daripada seks. ''Karena itu, pria yang disarankan menjalani pemeriksaan sperma, sebaiknya jangan melakukannya sampai lebih dari pukul 10.00. Sebab, kadar hormon testosteron berada dalam level rendah saat itu. Jadi, agak sulit diminta ereksi,'' paparnya.

Malam setelah anak-anak tidur juga memungkinkan untuk berhubungan intim. Setelah bersantai dan istirahat, kadar testosteron akan merambat naik. Hudi memaparkan, kadarnya memang tidak setinggi pada pagi hari. Namun, bila ada kesepakatan antara suami dan istri, tak ada masalah. ''Komunikasi seksual membantu kedua pihak untuk meraih kepuas an,'' jelasnya.

Misalnya, istri memberi isyarat de ngan mengirim pesan singkat mesra ke handphone suami. Atau, suami tiba-tiba memberikan kejutan kepada istrinya. Dengan demikian, tiap pihak bersiap diri. ''Bila tak ada sinyal sebelumnya, bisa-bisa terjadi misunderstanding,'' kata Hudi.

Kekalahan juga Indah

Entah sejak kapan mulainya, sudah lama manusia hidup hanya dengan sebuah tema: memburu kemenangan, mencampakkan kekalahan. Di Jepang dan berbagai belahan dunia lainnya, tidak sedikit manusia yang mengakhiri hidupnya semata-mata karena kalah. Karena semua hal yang melekat pada kekalahan serba negatif: jelek, hina.

Sekolah sebagai tempat di mana masa depan disiapkan rupanya ikut-ikutan. Melalui program serba juara, sekolah ikut memperkuat keyakinan bahwa ‘kalah itu musibah’. Tempat kerja juga serupa. Tidak ada tempat kerja yang absen dari kegiatan sikut-sikutan. Semuanya mau pangkatnya naik. Tidak ada yang mau turun. Lebih-lebih dunia politik, kekalahan hanyalah kesialan. Dan bila boleh jujur, aroma seperti inilah yang mewarnai Indonesia di awal April 2009 menjelang pemilu sekaligus pilpres.

Kalah juga indah

Tidak ada yang melarang manusia mengejar kemenangan. Kemenangan ibarat padi bagi petani, seperti ikan buat nelayan. Ia pembangkit energi yang membuat kehidupan berputar. Ia pemberi semangat agar manusia tidak kelelahan. Namun seberapa besar pun energi maupun semangat manusia, bila putaran waktunya kalah, tidak ada yang bisa menolaknya.

Oleh karena itulah, orang bijaksana belajar melatih diri untuk tersenyum baik di depan kemenangan maupun kekalahan. Berjuang, berusaha, bekerja, berdoa tetap dilakukan. Namun bila hadiahnya kekalahan, hanya senyuman yang memulyakan perjalanan.

Membawa tropi sebagai simbol kemenangan itu indah. Dihormati karena menang juga indah. Tapi tersenyum di depan kekalahan, hanya orang yang pandangannya mendalam yang bisa melakukannya. Ibarat gunung, pemenang-pemenang itu serupa dengan batu-batu di puncak gunung. Mereka tidak bisa duduk di puncak gunung bila tidak ada batu-batu di dasar dan lereng gunung (baca: pihak yang kalah).

Sebagian orang bijaksana malah bergumam, kekalahan lebih memulyakan perjalanan dibandingkan kemenangan. Terutama karena di depan kekalahan manusia sedang dilatih, dicoba, dihaluskan. Kekalahan di jalan ini berfungsi seperti amplas yang menghaluskan kayu yang mau jadi patung berharga mahal. Serupa pisau tajam yang sedang melukai bambu yang akan jadi seruling yang mewakili keindahan.

Kesabaran, kerendahatian, ketulusan, keikhlasan, itulah kualitas-kualitas yang sedang dibuka oleh kekalahan. Serangkaian hadiah yang tidak mungkin diberikan oleh kemenangan. Ia yang sudah membuka pintu ini, akan berbisik: kalah juga indah!. Itu sebabnya seorang guru pernah berpesan: “0ld friends pass away, new friends appear. The most important thing is to make it meaningful“. Semua datang dan pergi (kemenangan, kekalahan, keberuntungan, kesialan), yang paling penting adalah bagaimana mengukir makna dari sana.

Jarang terjadi ada manusia yang mengukir makna mendalam ditengah gelimang kemenangan. Terutama karena kemenangan mudah sekali membuat manusia tergelincir ke dalam kemabukan dan lupa diri. Pengukir-pengukir makna yang mengagumkan seperti Kahlil Gibran, Jalalludin Rumi, Rabindranath Tagore, Thich Nhat Hanh semuanya melakukannya di tengah-tengah kesedihan. HH Dalai Lama bahkan menerima hadiah nobel perdamaian sekaligus penghargaan sebagai warga negara kelas satu oleh senat AS, setelah melewati kesedihan dan kekalahan selama puluhan tahun di pengasingan.

Memaknai kekalahan

Mengukir makna memang berbeda dengan mengukir kayu. Dalam setiap konstruksi makna terjadi interaksi dinamis antara realita sebagaimana apa adanya dengan kebiasaan seseorang mengerti (habit of undestanding). Ia yang biasa mengerti dalam perspektif tidak puas, serba kurang, menuntut selalu lebih, akan melihat kehidupan yang tidak menyenangkan di mana-mana. Sebaliknya, ia yang berhasil melatih diri untuk selalu bersyukur, ikhlas, tulus lebih banyak melihat wajah indah kehidupan.

Belajar dari sini, titik berangkat dalam memaknai kekalahan adalah melihat kebiasaan kita dalam mengerti. Dalam bahasa seorang kawan: the blueprint is found within our mind. Membiarkan kemarahan dan ketidakpuasan mendikte pengertian, hanya akan memperpanjang daftar panjang penderitaan yang sudah panjang.

Seorang guru mangambil sebuah gelas yang berisi air, kemudian meminta muridnya memasukkan sesendok garam ke dalamnya dan diaduk. Setelah dicicipi ternyata asin rasanya. Setelah itu, guru ini membawa murid yang sama ke kolam luas lagi-lagi dengan sesendok garam yang dicampurkan ke air di kolam. Kali ini rasa air tidak lagi asin.

Inilah yang terjadi dengan batin manusia. Bila batinnya sempit dan rumit (fanatik, picik, mudah menghakimi) maka kehidupan menjadi mudah asin rasanya (marah, tersinggung, sakit hati). Tatkala batinnya luas tidak terbatas, tidak ada satu pun hal yang bisa membuat kehidupan jadi mudah asin rasanya.

Dengan modal seperti ini, lebih mudah memaknai kekalahan bila manusia sudah berhasil mendidik diri berpandangan luas sekaligus bebas. Berusaha, bekerja, belajar, berdoa itu adalah tugas-tugas kehidupan. Namun seberapa pun kehidupan menghadiahkan hasil dari sini, peluklah hasilnya seperti kolam luas memeluk sesendok garam (baca: tanpa rasa asin).

Apa yang kerap disebut menang-kalah, sukses-gagal dan bahkan hidup-mati, hanyalah wajah-wajah putaran waktu. Persis ketika jam menunjukkan sekitar jam enam pagi, waktunya matahari terbit. Bila jam enam sore putaran waktu matahari tenggelam. Memaksa agar jam enam pagi matahari tenggelam, tidak saja akan menjadi korban canda tetapi juga korban karena kecewa.

Maafkanlah bila terdengar aneh. Pejalan kaki ke dalam diri yang sudah teramat jauh bila ditanya mau kaya atau miskin, ia akan memilih miskin. Bila diminta memilih antara menang dan kalah, ia akan memilih kalah. Kaya tentu saja berkah, namun sedikit ruang-ruang latihan di sana. Miskin memang ditakuti banyak orang, namun kemiskinan menghadirkan daya paksa yang tinggi untuk senantiasa rendah hati. Menang memang membanggakan, namun godaan ego dan kecongkakannya besar sekali. Kalah memang tidak diinginkan nyaris semua orang, tetapi kekalahan adalah ibunya kesabaran.

Seorang guru meditasi yang sudah sampai di sini pernah berbisik, finally l realize there is no difference between mind and sky. Inilah buah meditasi. Batin menjadi seluas langit. Tidak ada satu pun awan (awan hitam kesedihan, awan putih kebahagiaan) yang bisa merubah langit. Dan ini lebih mungkin terjadi dalam manusia yang sudah berhasil memaknai kekalahan.

Matahari Pencerahan

Seorang sahabat yang kerap disebut-sebut di dunia sufi adalah Nasrudin. Bagi sebagian orang, Nasrudin adalah simbolik dari hal-hal lucu, menghibur. Bagi sebagian yang lain, Nasrudin adalah simbol hidup yang jenius. Karena dari dia sering lahir kearifan kehidupan mengagumkan.

Suatu hari, Nasrudin lari terbirit-birit menemui gurunya. Begitu berjumpa, tanpa permisi ia langsung minta tolong: ‘Tolong guru rumah saya jadi neraka. Ada istri cerewet, mertua yang banyak maunya, putera-puteri beserta sepupu-sepupu mereka yang ribut lari ke sana ke mari. Apa pun yang guru sarankan akan saya lakukan, asal nerakanya hilang surganya datang’.

Yakin Nasrudin akan memenuhi janji, gurunya pun bertanya: ‘Apakah kamu punya binatang peliharaan?’. Dengan gesit Nasrudin menyebut ada empat angsa, enam ayam, tujuh kambing, delapan kelinci, serta sejumlah burung. Karena itu, sang guru menyuruh Nasrudin memasukkan semua binatang peliharaan ke dalam rumah, semua manusia juga harus ada di dalam, kemudian tutup pintu dan jendela rapat-rapat. Selama sebelas hari tidak boleh ada satu pun manusia atau binatang yang keluar dari rumah.

‘Tapi, tapi….’, sahut Nasrudin dengan nada gugup. Dengan sigap gurunya menjawab: ‘Jangan lupa kamu sudah janji!’. Dan terpaksalah Nasrudin kembali ke rumah melaksanakan perintah gurunya.

Sebelas hari kemudian, Nasrudin datang dengan langkah yang jauh lebih kacau dari sebelumnya. ‘Toloong guru, tolong, jangankan manusia, bahkan kambing pun sudah mau gila sebelas hari di dalam rumah’. Dengan tersenyum bijaksana gurunya berucap: ‘Sekarang keluarkan semua binatang, bergotong royong penuh gembiralah, bersihkan rumah’. Dan beberapa waktu kemudian, Nasrudin mendatangi rumah gurunya dengan wajah ceria: ‘Terimakasih guru, rumahnya sudah jadi surga!’.

Inilah cerita manusia dari dulu hingga sekarang. Banyak rumah kehidupan yang berubah jadi neraka karena saling benci dan saling memarahi. Tatkala ia diakhiri, rumah dengan manusia dan binatang yang sama pun jadi surga. Dan ternyata menemukan surga hanya persoalan memilih pembanding yang tepat. Bila pembandingnya tepat (dalam kisah Nasrudin pembandingnya rumahnya yang penuh binatang), surga terbuka. Jika pembandingnya selalu yang serba lebih (lebih kaya, lebih cantik, lebih terkenal, lebih bijaksana) maka surga pun tidak pernah terbuka. Akhirnya, hidup ternyata persoalan sikap. Surga maupun neraka ternyata hasil ikutan dari sikap. Bila sikapnya keluhan dan kekurangan maka neraka yang terlihat. Jika sikapnya bersabar dan bersyukur maka surga yang tampak.
Matahari pencerahan

Mungkin karena hidup persoalan sikap inilah, kemudian sejumlah guru menyempurnakan hidup dengan sikap penuh keindahan. Awalnya memang terpaksa. Apa indahnya dihina dan dicerca? Di mana letak keindahan bencana? Seperti menggosok gigi, awalnya memang terpaksa. Namun, begitu melihat gigi putih, sehat, baru menggosok gigi menjadi kebiasaan yang membadan. Keindahan juga serupa.

Chogyal Namkhai Norbu (Dzogchen: The self perfected state) adalah salah satu contoh guru yang sudah sampai di dunia keindahan. Menurut guru asli Tibet ini, tidak ada yang perlu dirubah, tidak juga memerlukan pelepasan. Tugas murid Dzogchen hanya satu: melihat! Persisnya, melihat dengan kesadaran, bukan melihat dengan pengetahuan. Kebahagiaan datang, lihatlah. Kesedihan berkunjung, lihatlah. Kesuksesan menjelang, lihatlah. Kegagalan bertamu, lihatlah. Dan siapa saja yang tekun berlatih melihat, suatu hari akan mengalami hidup diterangi cahaya kesadaran. Deepak Chopra (How to know God: The soul’s journey into the mystery of mysteries), bahkan menulis: ‘the only clear path to God is a path of constant awareness’. Kesadaran adalah jalan terang menuju Tuhan.

Lex Hixon (Coming home: the experience of enlightenment in sacred traditions), adalah contoh guru lain yang juga menemukan keindahan. Kebanyakan orang mudah tergoda, begitu bercerita tradisi sendiri maka ceritanya jadi indah berlebihan. Begitu bercerita tradisi orang lain, cerita pun jadi miring berlebihan. Hixon bercerita sama indahnya baik ketika bercerita soal Heidegger, Krishnamurti, Ramakrishna, Ramana Maharshi, Zen, I Ching, advaita vedanta, sampai dengan guru sufi Bawa Muhaiyaddeen.

Seperti semua sungai yang mengalir ke samudera. Sebelum sampai di samudera, sungai-sungai berbeda. Namun begitu sampai, semuanya berwajah sama: warnanya biru, bergelombang, rasanya asin, begitu ombak menyentuh pantai ia berwarna putih. Sulit untuk menyebutkan bahwa agama-agama dunia sama, sama sulitnya dengan memaksakan semua sungai harus sama. Namun, begitu tercerahkan (Hixon menyebutnya coming home), ada hal yang sama: keindahan! Meminjam pengalaman pencerahan Zen, Hixon menulis: ‘enlightenment is simply the blue lake and the green mountain’. Pencerahan sesederhana danau biru dan bukit hijau. Sederhana, murah, meriah, indah!

Cerita yang sama juga ditemukan Stephen Mitchell (The enlightened heart: an anthology of sacred poetry). Kendati bercerita dalam spektrum tradisi yang demikian luas (dari Upanishad, Lao-tzu, Izumi Shikibu, Santo Franciscus, Rumi, Kabir, William Shakespeare, Bibi Hayati sampai dengan Robinson Jeffers), semua terangkum ke dalam sebuah cerita dari keindahan untuk keindahan.

Ini sebabnya, setiap kali murid-murid kritis, skeptis, apatis sampai dengan yang suka menyerang orang lain, bertemu guru-guru tercerahkan, mereka senantiasa dinasehati untuk melanjutkan pertumbuhan, melanjutkan perjalanan. Seperti air sungai yang sedang mengalir, teruslah mengalir, temukan samudera yang berwajah, bergelombang, berasa, berwarna sama.

Seperti para pendaki ke puncak gunung di pagi hari. Ketika ditanya matahari terbit di sebelah mana, yang mendaki dari barat menyebut di depan. Pendaki dari timur menyebut di belakang. Keduanya memiliki jawaban bertentangan. Namun begitu sampai di puncak, mereka akan tertawa dengan pertentangan yang pernah dialami. Dalam tawa penuh persahabatan inilah terlihat keindahan yang menawan. Dan hidup pun memasuki wilayah dari keindahan untuk keindahan. Dalam bahasa Lex Hixon: ‘once enlightenment has dawned, we are at home every where’.

Powered By Blogger