Senin, Juli 20

Untukmu Ibu................


Damainya embun yang membelai rumput
seperti hangat dalam belai dan pelukmu
sejuknya udara saat lazuardi
seperti kata setiap ucapmu
layaknya anak angsa
berjalan lurus mengikuti induknya
tapi aku tertatih, terpeleset, dan terpuruk
menapaki hidup tanpa hadirmu, mamah.....
dirimu yang dahulu selalu ada
ada saat aku menjadi bangga
ada saat aku meneteskan butir bening
ada saat aku di tengah gundah
dan ada saat aku tertatih menapaki langkah
aku rindu hangat belaimu...
aku rindu cinta kasihmu...
aku hanya dapat menangis
tuk dapat menahan semua
saat lembar suci hadir
dan kasihmu jelas terbaca
aku bahagia....
aku bahagia karena aku tahu

(AN.... 200709)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger