Sabtu, Agustus 20

Pesepakbola Top yang Rajin Berpuasa

Kanoute, Muntari (Getty Images-Jasper Juinen/Claudio Villa)


"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa", (Qs Al Baqarah 183).

Ayat ini dipahami betul oleh seorang pria bernama Frederic Oumar Kanoute. Bagi pria kelahiran Lyon Prancis, 2 September 1977 tersebut, puasa Ramadan adalah wajib dan tidak bisa ditawar-tawar. Meski ia berprofesi sebagai pemain sepak bola profesional dan dituntut memiliki stamina yang prima, puasa bukanlah menjadi hambatan untuknya.

Suatu petang di salah satu kota di Andalusia, Spanyol, Kanoute membuktikan kepada puluhan ribu publik bahwa keimanannya untuk tetap menahan lapar dan haus, tidak menyurutkan kemampuannya untuk berjibaku di lapangan hijau. Padahal klubnya Sevilla tengah menghadapi klub raksasa Spanyol, Barcelona di Final leg pertama Piala Super Spanyol 2010.

Pelatih Kanoute, Antonio Alvares awalnya membangku cadangkannya karena sadar sang pemain baru saja menjalani puasa makan dan minum selama 12 jam. Dia memutuskan untuk menggunakan jasa Kanoute di babak kedua.

Kanoute memasuki lapangan. Cukup 10 menit baginya untuk mengantarkan keunggulan bagi Sevilla. Tidak berhenti hingga di situ, Kanoute kembali menambah golnya dan mengantarkan Sevilla menang 3-1 atas Barcelona pada Agustus 2010 lalu. Meski akhirnya Barca yang menjadi juara dengan menjungkalkan Sevilla dengan skor 4-0 di leg kedua di stadion Camp Nou.

Aksi Kanote bisa dibilang tetap mengkilap selama Ramadan. Total dia bukukan setengah lusin gol ke gawang lawan di saat tubuhnya tengah menjalankan puasa.

“Saya coba menjalankan kepercayaan dengan sebaik yang saya bisa. Seorang muslim pun tahu puasa justru menyimpan kekuatan dan tidak akan memperlemah kemampuan seorang muslim,” ujar Kanoute seperti dikutip The Independent.

Apa yang dikatakan pemain yang memiliki sebuah masjid di kota Sevilla itu merujuk sejarah kemenangan tentara muslim yang tengah berpuasa di medan badar di zaman Rasulullah Muhammad SAW.

Bukan hanya Kanoute yang tetap menjalankan puasa di tengah ketatnya persaingan sepak bola Eropa, gelandang klub Inter Milan yang sempat dipinjamkan ke Sunderland, Sulley Muntari pun melakukan hal serupa.

Tantangan bagi Muntari terbilang lebih berat dari apa yang dialami Kanoute. Saat Inter masih di bawah kendali pelatih, Jose Mourinho, Muntari tetap menjalankan ibadah walau tidak sejalan dengan keinginan sang pelatih berjuluk The Special One itu.

Pemain asal Ghana ini tidak gentar dengan keputusannya melawan sang pelatih. Mourinho bahkan pernah menyatakan kepada publik keberatannya atas keputusan Muntari berpuasa.

“Muntari punya berbagai kendala yang terkait bulan Ramadan. Tetap menjalankan puasa adalah tidak ideal bagi kondisi seorang olahragawan,” begitu ungkap Mourinho pada Agustus 2009, seperti dikutip Dailymail.

Ucapan yang langsung mendapat reaksi keras, bahkan dari publik Italia yang non-muslim. Mourinho dianggap tidak menghargai kepercayaan Muntari yang tetap ingin beribadah dan bertarung di lapangan hijau.

Presiden Organisasi Muslim Italia, Mohamed Nour Dachan mengatakan berpuasa justru akan memberikan kekuatan mental dan psikologi yang lebih bagi seorang pesepakbola muslim seperti Muntari. Karenanya menjadi keuntungan bagi sang pelatih jikalau sang pemain memiliki motivasi lebih saat turun laga dalam kondisi berpuasa.

Komentar Dachan didukung oleh seorang pelatih fisik ternama Italia, Stefano Tirelli. “Memang ada atlet yang terkuras energinya dengan berpuasa. Tetapi ada pula yang memiliki pengaturan emosi dan genetik baik sehiingga tetap memiliki kapasitas fisik yang sama dengan orang yag tidak berpuasa,” jelasnya.

Mourinho pun melunak. Pelatih berkebangsan Portugal itu mengizinkan Muntari untuk tetap menjalankan ibadahnya.

Jose Mourinho bahkan kini memiliki sikap toleransi yang jauh lebih tinggi. Ini tidak terlepas dari tujuh pemainnya di klub Real Madrid merupakan muslim yang memiliki kepercayaan menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.

Mereka adalah Mahmadou Diarra, Lassana Diarra, Sami Khedira, Mesut Ozil, Nuri Sahin, Hamit Altintop dan Karem Benzema.

Kendati ada yang tetap berpuasa, sejumlah pesepak bola lain memutuskan untuk tidak berpuasa dan menggantinya dengan membayar fidyah di akhir Ramadan. Salah satunya adalah mantan gelandang Juventus yang kini memperkuat PSG, Mohammed Sissoko. Mengenai hal ini, ada sejumlah ulama yang memberi toleransi.

Seperti dikutip situs Bikyamasr, ulama Al Azhar pernah memfatwakan izin tidak berpuasa bagi para pesepakbola saat hari pertandingan.

Terlepas dari fatwa itu, para pesepakbola seperti Kanoute dan Muntari memberi contoh bagaimana puasa tidak hanya dihabiskan untuk tidur dan bermalas-malasan. Keduanya justru tetap berlatih sama dengan pemain bola yang non-muslim dan bermain di kompetisi yang ketat dalam kondisi menahan haus, lapar serta harus meredam emosi.

Bonus Berpuasa Ramadan


"Watak manusia memang mencintai materi," (QS Ali Imran: 14). "Walaupun kesenangan materi adalah palsu dan menipu," (QS Ali Imran: 185, al-Hadid: 20). "Dan, jika dia tenggelam dalam kemateriannya maka posisinya bisa lebih rendah dari binatang," (QS al A'raf 179).

Memang manusia harus seimbang antara materi dan rohani. Namun orang yang bisa melepaskan diri dari kekuasaan materi akan naik ke derajat malaikat. Saat orang berpuasa berusaha untuk meninggalkan kemateriannya dan menuju alam malakut. Sehingga Allah menyanjungnya dalam hadis Qudsi yang artinya: "Setiap amalan anak cucu Adam adalah baginya kecuali puasa. Puasa adalah milik-Ku dan Aku akan langsung membalasnya. Puasa adalah perisai, jika salah seorang berpuasa jangan berkata kotor dan jangan bertengkar. Bila dihina seorang atau diajak duel, hendaknya menjawab: aku sedang puasa ..." (HR Bukhari, Muslim, an-Nasa'i, dan Ibnu Hibban dari Abu Hurairah).

Itulah bonus bagi orang yang puasa Ramadhan. Agar manusia yang materialis ini bisa tawazun (seimbang), Allah memberi motivasi dengan berbagai cara. Sebagai makhluk ekonom, ia tertarik dengan segala bentuk transaksi yang menguntungkan. Untuk itu Al Quran banyak menggunakan istilah ekonomi, seperti istilah transaksi (as-Shaf: 10), rugi dan timbangan (ar-Rahman: 9) dan lainnya.

Supaya umat Islam di bulan Ramadan mencapai puncak dalam ibadah maka Allah menyediakan beragam bonus. Rasulullah SAW bersabda, "Umatku diberi lima keistimewaan pada bulan Ramadan yang tidak diberikan kepada umat sebelum mereka: Bau mulutnya orang-orang puasa lebih wangi di sisi Allah dibandingkan bau minyak kasturi. Setiap hari malaikat memintakan ampunan bagi mereka saat berpuasa sampai berbuka."

Allah menghiasi surga untuk mereka kemudian berfirman: "Hamba-hamba Ku yang saleh tengah melepaskan beban dan kesulitan maka berhiaslah, setan-setan dibelenggu sehingga tidak bisa menggoda dan orang-orang puasa diampuni dosa-dosa mereka pada malam terakhir bulan Ramadan." (HR Ahmad, Al-Bazzar, Al-Baihaqi).

Selain itu pada malam pertama Ramadan setan dibelenggu, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup dan penyeru dari langi memanggil, "Wahai pencari kebaikan, songsonglah dan wahai pencari kejahatan berhentilah! Dan Allah membebaskan banyak manusia dari neraka setiap malam Ramadan."

Orang yang berpuasa diberi keistimewaan dengan dua kebahagiaan, yakni kebahagiaan saat berbuka dan saat bertemu dengan Allah di surga. Di surga ada pintu yang disiapkan untuk orang puasa, yaitu pintu Ar-Rayyan. Bila para shoimin di dunia telah masuk, semua pintu ditutup dan tidak ada yang masuk lagi selain mereka.

Lebih dari itu, di bulan suci ini, Allah menyediakan satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadar(malam kemuliaan). Barang siapa yang tidak mendapat kebaikan malam itu sungguh dia termasuk orang celaka. Demikian besar bonus yang disediakan Allah pada setiap Ramadan.

Tidak cukupkah bagi kita untuk bermujahadah dalam beribadah demi menyongsong keutamaannya? Boleh jadi di antara kita, ada yang tidak bertemu kembali dengan bonus-bonus Ramadan.

Kopi dan puasa


Sebaiknya hindari minuman berkafein selama bulan Ramadan. Seperti dikatakan Dr Titus Nursyirwan, minuman ini bisa mempercepat proses dehidrasi.

"Bagi para pecinta kopi selama Ramadan sebaiknya kurangi minum kopi, teh atau minuman bersoda karena minuman tersebut mengandung kafein dan bisa mempercepat proses dehidrasi," ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat ini.

Selama Ramadan sangat penting menjaga kondisi tubuh jangan sampai mengalami dehidrasi. "Makanya konsumsi air putih sebanyak delapan sampai 10 gelas per hari saat berbuka dan santap sahur," imbuhnya.

Tak hanya itu mengonsumsi minuman bersoda dan berkafein akan membuat mata terjaga di malam hari serta memiliki efek diuretik atau memperbanyak keluarnya air seni.

Titus juga menerangkan kalau berpuasa Ramadan merupakan cara yang tepat memperbaiki metabolisme tubuh sehingga tubuh makin sehat. Jangan memikirkan berpuasa sebagai cara berdiet, namun bagaimana menahan nafsu dan menjalani hidup sehat.

Selain itu ia juga menyarankan bagi yang menjalankan ibadah puasa tetap mempertahankan kebiasaan makan yang baik dengan menu seimbang plus buah dan sayuran.

Lima Keutamaan Ramadan


Mengenai keutaman saat Ramadan, Imam Ahmad meriwayatkan suatu hadis dari Abu Hurairah RA bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: Pada Ramadan umatku diberi lima perkara yang tidak pernah diberikan pada umat-umat sebelumnya:

Pertama, bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada minyak kesturi.

Kedua, para malaikat selalu memintakan ampunan untuk mereka hingga waktu berbuka.

Ketiga, setiap hari Allah menghiasi surga-Nya sambil berkata, hamba-Ku yang saleh ingin melepas beban dan penderitaan yang mereka rindu untuk memasukinya.

Keempat, pada bulan ini diikatlah setan-setan yang durhaka sehingga mereka tidak leluasa mencapai apa yang dapat dicapainya pada bulan lainnya.

Kelima, mereka diampuni Allah pada malam yang terakhir dari bulan itu.

Lalu para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah itu malam Lailatul Qadar?" Beliau menjawab: "Tidak karena orang yang bekerja itu akan dipenuhi upahnya manakala sudah menyelesaikan pekejaannya."

Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah SWT daripada bau minyak kesturi. Padahal, bau yang keluar dari mulut ketika perut dalam keadaan kosong merupakan bau yang tidak disenangi orang, namun di sisi Allah hal ini lebih harum dibandingkan parfum jenis apa pun.

Hal ini disebabkan bau tersebut timbul dari ketaatan beribadah kepada-Nya. Segala sesuatau yang timbul dari beribadah dan sikap menaati Allah disukai oleh-Nya dan akan diganti dengan sesuatu yang lebih baik dan lebih mulia.

Tidakkah kita lihat orang yang mati syahid karena membela agama Allah? Dia akan datang pada hari kiamat dengan luka yang mengucurkan darah dan pakaian yang berlumuran darah pula, tetapi dengan aroma harum semerbak.

Kedua, malaikat memintakan ampun bagi mereka hingga mereka berbuka, sedangkan malaikat adalah hamba-hamba Allah yang dimuliakan di sisi-Nya, tidak pernah melanggar perintah-Nya dan selalu melaksanankan apapun yang diperintahkan-Nya. Sudah sewajarnya Allah mengabulkan permohonan mereka untuk orang-orang yang bepuasa itu, yang memang sudah diizinkan oleh-Nya.

Allah SWT mengizinkan para malaikat memintakan ampunan untuk orang-orang yang beriman dari kalangan umat Islam adalah demi menghormati mereka, meningggikan sebutannya dan menampakkan keutamaan puasa mereka.

Ketiga, Allah SWT menghiasi surga-Nya setiap hari seraya berkata hamba-hamba Ku yang saleh ingin melepas beban dan penderitaannya serta mereka sangat ingin memasukimu. Allah menghiasi surga setiap hari merupakan persiapan untuk menyambut hamba-Nya yang baik dan menambah semangat mereka agar semakin berkeinginan untuk memasukinya.

Keempat, setan diikat dengan rantai dan dibelenggu sehingga mereka tidak dapat menyesatkan hamba-hamba Allah yang saleh dan tidak bisa menghalangi mereka dari kebaikan.

Kelima, Allah SWT mengampuni seluruh dosa umat Muhammad pada akhir bulan ini apabila mereka melaksanakan apa-apa yang seharusnya mereka laksanakan, baik berupa puasa maupun shalawat sebagai suatu keutamaan dari-Nya.

Itulah beberapa keutamaan Ramadan yang bisa diraih kita yang menjalankan ibadah puasa dengan benar dan ikhlas.

Powered By Blogger