Tampilkan postingan dengan label Sekuntum Bunga. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sekuntum Bunga. Tampilkan semua postingan

Minggu, Oktober 30

Sempat memiliki

Mengapa Kita Bertemu

Bila Akhirnya Dipisahkan

Mengapa Kita Berjumpa

Tapi Akhirnya Di Jauhkan


Kau Bilang Hatimu Aku

Nyatanya Bukan Untuk Aku


Bintang Di Langit Nan Indah

Dimanakah Cinta Yg Dulu

Masihkah Aku Disana

Di Relung Hati Dan Mimpimu


Andaikan Engkau Disini

Andaikan Tetap Denganku

Aku Hancur Ku Terluka

Namun Engkaulah Nafasku

Kau Cintaku Meski Aku

Bukan Di Benakmu Lagi

Dan Kuberuntung

Sempat Memilikimu...


Engkau Mengatakan

Merindukan Diriku Lagi

Ingin Ku Sampaikan

Ku Tak Hanya Sekedar Itu...

Jumat, September 2

Diantara takdir dan ikhtiar

Sekeras tekad siti Hajar yang tak pernah pudar

Meski disengat matahar padang pasir yang membakar,

tidak diam dan tidak menyerah


Ibunda Ismail itupun bergerak, berjalan dan berlari

dengan keyakinan dan do'a

antara bukit Sofa dan bukit Marwah


Dicarinya air sumber kehidupan

pelepas dahaga bagi buah hati tercinta

namun hidup bukan hanya perjuangan dan kerja keras


ia adalah sebuah takdir jua

ia adalah kenyataan yang harus diterima dan

dijalani dengan ketegaran


Setegar Ismail yang merelakan pengorbanan diri

demi ketaatan kepada Sang Pencipta


Begitulah manusia

Hidup di antara takdir dan ikhtiar

Menabur Angin Busuk

Seorang perempuan menceritakan berita memalukan mengenai tetangganya. Dalam beberapa hari, seluruh desa mengetahui cerita tersebut hingga orang yang diceritakan itu merasa sangat malu sekali.

Belakangan, perempuan itu mengetahui bahwa berita yang disebarkannya ternyata tidak benar.
Dia menyesal dan kemudian mendatangi seorang yang bijak untuk mencari tahu apa yang dapat dilakukan guna memperbaiki kesalahannya itu.

“pergilah ke pasar” kata sang orang tua bijak.
“dan belilah seekor ayam, sembelihlah, kemudian dalam perjalanan pulang cabuti bulunya dan buang satu persatu di sepanjang jalan”.

Meskipun merasa sangat heran, si perempuan melakukan apa yang disarankan kepadanya. Namun, ia merasa masih belum bisa memperbaiki kesalahannya.
Keesokan harinya, ia kembali mengunjungi orangtua bijak dan menanyakan persoalannya kembali.

Orangtua bijak berkata : “sekarang pergilah kembali dan kumpulkan semua bulu yang kau buang kemarin dan bawa kembali kepadaku”.

Si perempuan itu pun menyusuri jalan yang sama dan berusaha mengumpulkan bulu-bulu ayam yang kemarin telah dicabuti dan dibuangnya. Namun angin telah menerbangkan bulu-bulu itu hingga mustahil ia bisa mengumpulkannya lagi.
Setelah mencari-cari selama seharian, ia kembali ke tempat sang orangtua bijak dengan membawa tiga potong bulu ayam saja.

“lihatlah” kata sang orangtua bijak, “sangat mudah mencabuti bulu ayam dan melemparkannya. Begitu pula tidak sulit untuk menyebarkan berita bohong, namun sekali terlempar, kamu tidak akan pernah bisa memperbaiki kesalahanmu secara utuh”.

Orang bijak ini rupanya hendak mengajarkan pada kita semua firman Alloh dalam Al-Qur’an : “hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan oranglain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang dari kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ? maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertawakalah kepada Alloh, sesungguhnya Alloh Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang”

Sengatan atau madu

Seorang Pawang Lebah tersenyum ketika bertemu sarang lebah

terbayang madu yang akan diperolehnya.

Namun...

Bagi orang biasa bertemu sarang lebah menimbulkan rasa was-was dan takut

terbayang sengatan lebah yang menyakitinya.

Bertemu dengan Musibah bagaikan bertemu dengan Sarang Lebah

Bagi pawang musibah, dia akan tersenyum bila bertemu musibah

karena terbayang hikmah yang akan diperolehnya

Sedangkan bagi orang biasa bertemu dengan musibah

menimbulkan rasa cemas, gelisah dan takutnya

karnea terbayang kesusahan yang akan menimpanya

BAGAIMANA dengan diri kita ketika bertemu sarang lebah,

dapat sengatannya atau madunya?

Yang Kita Sia-Siakan...........


Perjuangan yang kita lakukan,

Sia-sia karena tak ada tujuan yang jelas.


Pengetahuan yang kita miliki,

Sia-sia karena tak diamalkan.


Pengorbanan yang kita lakukan,

Sia-sia karena mengharap pujian.


Marah yang kita lampiaskan,

Sia-sia karena dilandasi emosi bukan rasio.


Cinta yang kita berikan,

Sia-sia karena dilandasi syahwat semata.


Kekayaan yang kita dapatkan,

Sia-sia karena hanya untuk kepentingan pribadi.


Kegagalan yang kita alami,

Sia-sia karena dijadikan alasan keputus-asaan.


Musibah yang kita jumpai,

Sia-sia karena tidak menjadikan kita semakin kuat.


Kesuksesan yang kita raih,

Sia-sia karena memuat kita semakin sombong.


Anugrah yang kita dapatkan,

Sia-sia karena tidak disyukuri.


Sabtu, Juli 30

Mengucapkan selamat berpuasa

Dalam menyambut datangnya bulan ramadhan yang penuh manfaat dan berkah itu, banyak yang menyambutnya dengan beragam cara bersukacita dan gembira atas datangnya bulan ramadhan bulan penuh berkah. Selain itu untukmengucapkan selamat berpuasaentah itu ucapan sms selamat berpuasa saat sahur maupunucapan sms selamat berpuasa saat berbuka puasa. Pastinya dengan memberikan ucapan sms selamat berpuasa kepada semua kerabat kita bisa semakin menambah dekatnya tali silaturahmi yang terjalin. Berikut untuk sekedar sharing sms ucapan selamat berpuasa nya.

Berikut ada beberapa kumpulan sms ucapan selamat berpuasa yang di kutip dari berbagai sumber dan ada dari koleksi pribadi ku sendiri yang juga sms ucapan selamat puasa dari temen temen dekat. Berikut ini dia beragam sms ucapan selamat puasa nya:

==============================

Ban9, SMS siapa ini ban9??
IsinYa k0q paKai “MaaF, SYan9!?”
Ban9, ToLon9 don9 maaFin aYe, ban9!
KaLo Ka9ak, HaTi ‘ni taK tenan9.
Ban9, MinaL aiDin waL faidZBan9, SMS siapa ini ban9??
IsinYa k0q paKai “MaaF, SYan9!?”
Ban9, ToLon9 don9 maaFin aYe, ban9!
KaLo Ka9ak, HaTi ‘ni taK tenan9.
Ban9, MinaL aiDin waL faidZin ban9!in ban9!

==============================

Kapanpun lebarannya, ucapannya:
Taqaballahu minna wa minkum
minal aidzin wal faizin

mohon maaf lahir dan bathin

==============================

jika maaf seterang mentari, biarkan ia terbit di hari nan fitri ini.

==============================

Aku sadar memang bukan teman yang sempurna untuk kamu.
Kesalahan dan kekhilafan. Selalu saja ada diantara kita.
Terutama aku yang sering ngerepotin kamu.
Met puasa dan Maafkan Lahir Batin.

eLu MeMaNg SoBaT gUe YaNg TeRbAiK
sAmPaI tErKaDaNg GaK kErAsA sEenAkNyA
gUe NgAtAiN lUe n NgEjEkIn Lu SeMaUnYa
MaAfiN gUe BuKaN mAksUd NgErEnDaHiN
jUsTrU kArEnA lUe AdAlAh SePeRtI
bAgIaN dArI dIrI gUe
MeT pUaSa Ya!

==============================

Orang Ganteng Orang Jelek..
Gue Ganteng Elo Jelek..
Lebaran dah Dateng
Jadi Maafin Gw Ya …. Jek..
“Met Puasa …. ”

==============================

Semua yang kulakukan adalah untuk kebahagianmu.
Segalanya adalah untukmu.
Hanya saja aku bukan lelaki yang sempurna
selalu saja ada kata dan kesalahan
yang mungkin bisa menyakiti hatimu.
Selamat berpuasa sayang, terimalah maafku.
Bersama 1000 cinta, Aa.

Mungkin baru 90 hari kita berpacaran
namun tidak lebih banyak aku bisa
membuat kamu ceria dan bahagia.
Beri aku lebih banyak hari, bulan, bahkan tahun,
untuk dapat lebih membahagiakanmu.
Bersama bulan suci ini, kita rajut kembali
benang-benang pengertian diantara kita.
Aa, lahir dan bathin.

Maaf kalo selama ini aku suka bikin kamu kesal.
Jujur juga, memang aku gak gampang ngertiin kamu.
Tapi aku 100% cinta kamu.
Kamu pasti tahu bulan puasa akan datang,
aku akan sering mampir ke rumah kamu
untuk ngajak Solat Tarawih bareng.
Maafkan aku lahir dan batin ya.
I Love U.

==============================

Angin tertiup dari arah selatan
Angin barat datang dari buritan
Kini datang bulan suci ramadhan
salah dan dosa mohon dimaafkan

==============================

Yang aQ Rasa selama pertemuan Qt Bukan hanya dalam mimpi tapi Aq coba untuk pahami ini semua …….thanks untuk semua pengertianMu tapi Sejuta maaf terucap dalam hati aQ hanya dapat berkata di bulan ramadhan ini jadikan ini sebagai pengerat tali silaturahi…….Qt tak kan sendirian km ada selalu dalam do’a Qu Dan Qta bertemu dalam lantunan ayat-ayat Alquran dan shalat malam..Aq sayang Km hanya Karen allah

==============================

waktu begitu cepat berlalu, tak terasa satu tahun tlah terlewatkan, aku adalah insan biasa yang tak luput dari khilaf dan salah, untuk menyambut bulan yang penuh mubarakah ini mari kita salin memaafkan lahir dan bathin, amieen

==============================

Walaupun Hati gak sebening XL dan secerah MENTARI. Banyak khilaf yang buat
FREN kecewa, kuminta SIMPATI-mu untuk BEBAS kan dari ROAMING dosa dan kita
semua hanya bisa mengangkat JEMPOL kepadaNya yang selalu membuat kita HOKI
dalam mencari kartu AS selama kita hidup karena kita harus FLEXIbel untuk
menerima semua pemberianNYA dan menjalani MATRIX kehidupan ini…dan semoga
amal kita tidak ESIA-ESIA.. MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN

==============================

Esok adalah harapan sekarang adalah pengalaman kemarin adalah kenangan…yang tak luput dari ke khilafan mohon maaf lahir dan Batin..Semoga RAMADHAN kali ini lebih baik dari RAMADHAN tahun lalu..amin….

==============================

langit Malam penuh bintang,
memancar Bagaikan liontin
Bulan Ramadhan telah datang,
mohon maaf lahir dan bathin

==============================

PERKATAAN Indah Adalah AllAH
LAGU Merdu Adalah AzaN
MEDIA Terbaik Adalah AL-QUR’AN
SENAM sehat Adalah SHOLAT
DIET Sempurna Adalah PUASA
KEBERSIHAN Menyegarkan Adalah WUDUK
PERJALANAN Indah Adalah HAJI
KHAYALAN yang Baik Adalah Ingat Akan Dosa dan TAUBAT
SELAMAT MENYAMBUT BULAN SUCI RHAMADHAN

==============================

sobAT2 que se tanah air, marilah sama2 kita persiapkan diri menuju Bulan Penuh Rahmat Berkah AmPuNaN,,, Mari Saling Memaafkan Segala KesalaHaN dan KeKhiLaFan AgaR PenUh MaKnA dlm Menyemai Keiklasan, MeMuPuK KeSaBaRaN, MeNuMbUhKaN SeMaNgaT IbAdAH GuNa MeMeTiK “KEMENANGAN BESAR”…. Insy4JJ1.
MaRhAbAN ……………Ya…………..RaMaDhaN………..

==============================

sepuluh jari tersusun rapi.
bunga melati pengharum hati
mohon maap setulus hati
mohon maap lahir dan batin (~ _^)

==============================

Jika hati ini seringkali jengkel,
Jadikan ia jernih sejernih XL,
Jika hati ini seringkali iri,
Jadikan ia cerah secerah MENTARI,
Jika hati ini seringkali dendam
Jadikan ia penuh kemesraan FREN
Jika hati ini seringkali dengki
Jadikan ia penuh SIMPATI
Ahlan Wa Sahlan Wa Marhaban Ya Ramadhan
Bebaskan Diri dari ROAMING dosa,
Raihlah HOKI
Raihlah JEMPOL dari Ilahy

Semoga di bulan Ramadhan ini kita bisa beningkan hati seperti XL,
Dapat berpikir luas seperti SIMPATI,
memberi maaf secara cuma2 seperti AS,
memberi banyak kesempatan seperti IM3,
murah senyum seperti JEMPOL,
& yang palingg penting kita dpt berpikir cerah seeprti MENTARI.
Sebelum cahaya Illahi dipadamkan,
sebelum langit runtuh,
sebelum pintu taubat ditutup,
sebelum malaikat menjemput,
sebelum ramadhan tiba,
maaf kalau ada perkataan yg menyinggung sampai telinga panas seperti ESIA.

==============================

ika semua HARTA adalah RACUN maka ZAKAT-lah penawarnya,
Jika seluruh UMUR adalah DOSA maka TAQWA&TOBAT lah obatnya,
Jika seluruh BULAN adalah NODA maka RAMADHAN lah pemutihnya,MOHON MAAF LAHIR&BATHIN,SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA.

==============================

LAPOR PAK !!!
ad yg baru kirim sms ke ponsel ku :

SEIRING TERBENAM MENTARI DI AKHIR SYA’BAN,
TIBALAH KINI BULAN RAMADHAN,
PESAN INI SEBAGAI GANTI JABAT TANGAN UNTUK
MOHONKAN MAAF DAN KEKHILAFAN.
MARHABAN YA RAMADHAN.

==============================

Gelap malamMU ku terjaga, karnaMU ku bergerak melangkah menuju mentariMU, kusambut pemberianMU (“Marhaba YA Ramadhan”), dangan harapan kudapat keridoanMU……..
Slama menunaikan Ibadah Puasa……

==============================

Marhaban ya Ramadhan,
semoga bulan ini penuh BBM (Bulan Barokah dan Maghfirah)
mari kita PREMIUM (Pre Makan dan Minum)
serta SOLAR (Sholat Lebih Rajin ), dan
MINYAK TANAH (Meningkatkan Iman dan Banyak Tahan Nafsu Amarah)
serta PERTAMAX (Perangi Tabiat Maksiat)
Mohon Maaf Lahir dan Bathin

==============================

tiada kata yang dapat terucap
hati merasa malu
dalam kalbu q bisa menjerit tuhan,
batin menangis,
betapun dosa itu
q yakin KAU maha pengampun
saat aku sedih
hanya padamulah aku cerita
saat aku marasa sendiri
aku yakin kaupun bersamaku
tuhan
aku rela saat ini jika harus menghadapmu
jika ITU LEBIH BAIK
ridhoMUlah yang senantiasa q harap
maafq tuhan
maafq wahai smua hamba allah yang ada dialam fana ini

==============================

Freend

G’ tw Napa AkhR-AkHir iNe Que JaDi oR9 yG Bae’ BagTzz…
BwaAn Na Mw MntA Maaf muLu ma CmUa oRg!!
tRMaSuk Ma QamU….!!!!
So…..MaVin Yaw??
HAPPY RAMADHAN…. (^_^)v

==============================

I apologize for all my mistakes all through the year n to my muslim friends,i wish u all d best during raMAdHaN. u know somebody is leaving cOz rAMadHaN is coming…

==============================

CINTA datang tanpa di duga,
KASIH SAYANG datangnya tanpa terasa,
HATI berkata tanpa dusta,
“datangnya bulan RAMADHAN adalah RAHMAT, marilah kita menyambut BULAN ini dengan CINTA dan KASIH SAYANG….”

==============================

seputih PUTAW, sebening VODKA, teriring salam seharum GANJA, dengan senyuman semaqnis ANGGUR MERAH “MOHON MAAF ATAS SEGALA DOSA! KUUCAPKAN DENGAN TULUS MET MENYAMBUT BULAN SUCI RAMADHAN”

==============================

Puasa mengambil jarak dengan dunia
agar manusia tidak jadi budaknya
karena dunia adalah permainan
bermegah-megah dengan bangunan
berbangga-bangga dengan kekayaan
semua itu dapat melalaikan.
Padahal manusia hanyalah pengembara
saat mati hartanya tak akan dibawa
hanya amal-saleh yang ikut serta
Yang ada disisi manusia akan sirna
Yang ada di sisi Allah abadi selamanya.

==============================

SATU
Dengki adalah ingin nikmat orang
hancur, habis dan menghilang
Iri adalah sekedar ingin mendapat
nikmat yang telah orang lain dapat
Iri disertai dengki adalah petaka
bagi pemiliknya dan orang sekitarnya
Puasa datang untuk melatih jiwa
jauhi sifat dengki yang dibenci-Nya.

DUA
Dengki membakar kebaikan
Akarnya adalah rasa kesempitan
Obatnya adalah rela atas takdir Tuhan.
dan memiliki rasa kemelimpahan.
Percaya bahwa kekayaan Tuhan
akan mencukupi kebutuhan semua orang,
tak akan ada yang terlewatkan.
Semoga dengan datangnya ramadhan
hati kita dipenuhi kerelaan dan kesyukuran

TIGA
Ramadhan datang si dengki pergi
Karena dengki adalah duri dalam hati
Sedang ramadhan bagai jari-jari
yang datang untuk mencabuti duri
dan membuat hati kembali murni

EMPAT
Dengki adalah penyakit hati
dapat diobati dengan mensyukuri
rahmat Tuhan yang telah kita nikmati
Dengan puasa kita melatih diri
tertibkan semua lintasan hati
punahkan benalu rasa dengki

LIMA
Rizki Allah melimpah ruah
semua makhluknya pasti medapat jatah
Tak perlu mencuri atau menjarah
atau sukses teman membuat gerah
yang penting tak segan bersusah payah
menjemput rizky yang sudah dijatah

ENAM
Ya Allah lindungi hambamu ini
dari kejahatan si dengki bila dia dengki
Ya Allah lindungi hambamu ini
dari menyusupnya rasa dengki ke dalam hati
Ya Allah jadikan bulan ramadhan ini
bagai air yang padamkan api dengki
yang membakar kebaikanku selama ini

ADDENDUM
Ketika Nabi menyebut seorang laki-laki
adalah calon penghuni surga,
seorang sahabat penasaran dan
mohon ijin menginap di rumahnya.
Tapi sampai malam ketiga
tidak dia dapati amalan istimewa.
Akhirnya dia berterus terang
minta diterangkan amalan istimewanya.
Laki-laki itu mengatakan
tak ada amalannya yang istimewa
selain dia tak pernah sewenang-wenang
pada sesama muslim dan tak pernah
dengki atas nikmat yang mereka terima.

==============================

Aku sadar memang bukan teman yang sempurna untuk kamu.
Kesalahan dan kekhilafan. Selalu saja ada diantara kita.
Terutama aku yang sering ngerepotin kamu.
Met puasa dan Maafkan Lahir Batin.
eLu MeMaNg SoBaT gUe YaNg TeRbAiK
sAmPaI tErKaDaNg GaK kErAsA sEenAkNyA
gUe NgAtAiN lUe n NgEjEkIn Lu SeMaUnYa
MaAfiN gUe BuKaN mAksUd NgErEnDaHiN
jUsTrU kArEnA lUe AdAlAh SePeRtI
bAgIaN dArI dIrI gUe
MeT pUaSa Ya!

==============================

Mata kadang salah melihat……..
Mulut kadang salah berucap……
Hati kadang salah menduga…….
Kaki kadang salah melangkah…..
Tangan kadang salah berbuat…..
Telinga kadang salah mendengar…..
Nah lho…!!! banyak bener yee salah ane???
Ma2pin yee……….
Marhaban Yaa Ramadhan,,,,,,,

==============================

seti2k tinta jadi noda,
seti2k salah jadi dosa
bulan penuh berkah segera tiba
mari tekun ibadah di bulan puasa
marhaban ya ramadan,sambutlah dengan senyuman

==============================

samLekom

Mpok rOGAYE Tibe2 kye
TeMen2 smUe Met puAse Yeee…….

Soto TumpAh Hrus dIelaPin
Klo aDa Slan Moon DimAAfin

ZiDan SukA DanDan
MarHaban Ya rAmaDhan,

==============================

Stop penyalahgunaan Narkoba sekarang. Mari bangun bangsa kita menjadi bangsa maju. Mohon Maaf Lahir & Batin. Selamat berlebaran. Presiden RI & Abu Ja’far

==============================

Selamat Hari Raya Idul Fitri. Mohon maaf lahir & batin. Ketik MAAF YA dan kirim ke 9288 untuk memohon maaf kepada saya.

==============================

Sebenarnya saya mau mengirimkan video, tapi fitur 3G belum masuk sini. Mau pake MMS, HP situ kurang canggih. Sudahlah, pake SMS pun jadi… Selamat Idul Fitri 1431 H. Mohon Maaf Lahir Batin. Kemenangan adalah milik mereka yang berjuang

==============================

Sebelum HCl jadi basa, NaOH jadi asam, NaCl jadi manis n glukosa jadi asin, hati selalu tertengadah mengharap titrasi maaf dari buret hatimu. Taqaballahu minna wa minkum

==============================

Mungkin nervus salah hantarkan rangsang sehingga glossus salah berucap yang membawa hepar tersugesti dan ductus lacrimalis dialiri cairan yang menetes deras. Maaf bila ada salah yang membuat semua ekstremitas & sistem saraf pusat bekerja tak normal

==============================

Mangan sate sak gulene, sego megono bumbu kemiri

kapan wae lebarane, sugeng riyoyo idul fitri

tumbar merico kecap asing

nyuwun ngapuro lahir lan batin

==============================

Berharap padi dalam lesung, yang ada cuma rumpun jerami,

harapan hati bertatap langsung, cuma terlayang sms ini.

Sebelum cahaya padam, Sebelum hidup berakhir,

Sebelum pintu tobat tertutup, Sebelum Ramadhan datang, saya mohon maaf lahir dan bathin.

==============================

anak kodok makan ketupat,,makan ketupat sambil melompat,,kita ketemu tak sempat lewat lewat sms pun no what what..

==============================

Puasa mengambil jarak dengan dunia
agar manusia tidak jadi budaknya
karena dunia adalah permainan
bermegah-megah dengan bangunan
berbangga-bangga dengan kekayaan
semua itu dapat melalaikan.
Padahal manusia hanyalah pengembara
saat mati hartanya tak akan dibawa
hanya amal-saleh yang ikut serta
Yang ada disisi manusia akan sirna
Yang ada di sisi Allah abadi selamanya.

==============================

SnYuman ManiS TeRLihat bAh9ia,, uTk mNyAmBuT bLan RaMaDhAn,, Q mNuSiA y9 Tak LuPuT dR DoSa,, MhOn mAaF yAa… dR s9aLa KhiLaF n sLaH y9 Q PnYa,, ” MiNaL aiDiN waL fA idZin ” MhOn MaAf LaHiR n BaThiN…,,…

==============================

K4sih, jG4nL4h KaMu B3rJalAn di DeP4nKu, K4rNa aKu T4K KuaSa iKuTi L4nGkaHmU..

J4nGan PuL4 KaMu BeRJaL4n di BeL4KanGkU, ‘kU TaK PaNtaS MeNjadI PaNuTan-Mu,

TaPi…. MaRiLaH KiTa BeRJaLaN BeRiRiNgaN, BerGandEnGan TanGaN-MenYoNgSonG HarI EsUk PeNuH KaSih dAn RidHo ILLaHi….

==============================

Apabila ada langkah yang membekas lara,…..
Apabila ada kata yang merangkai dusta,
dan ada tingkah yang pernah menoreh luka ……
dibulan ampunan ini mahon dibukakan pintu maaaf Sedalam2nya

Selamat Idul Fitri

MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN

==============================

The holy and beautiful Syawal will come soon
There is no word proper to welcome it
Except the word of pray and forgiveness
My Majesty if you forgive all my fault
And hope your worship accepted by Allah
The God of Merciful and the Beneficent

==============================

Bryan Adams said “Please Forgive Me……”
Rio Febrian said “Ooo…. Maaf, maafkan diriku….”
Ruben Studdard said “Well this is my sorry for 2004…”
Yuni Shara said “Mengapa tiada maaf bagiku…”
Elton John said “Sorry seems to be the hardest word…”
Mpok Minah said “Maaf.. bukannya saya ngak ngerti.. bukannya saya
nggak sopan..”
I said “Minal Aidzin wal faizin..”

==============================

PERKATAAN Indah Adalah AllAH
LAGU Merdu Adalah AzaN
MEDIA Terbaik Adalah AL-QUR’AN
SENAM sehat Adalah SHOLAT
DIET Sempurna Adalah PUASA
KEBERSIHAN Menyegarkan Adalah WUDUK
PERJALANAN Indah Adalah HAJI
KHAYALAN yang Baik Adalah Ingat Akan Dosa dan TAUBAT
” SELAMAT MENYAMBUT BULAN SUCI RHAMADHAN ”

==============================

Ada raksasa bLi puLsa..
Ga krasa dah mw puasa…

Brung kk Tua nempLok dijendeLa
jgn Lpa perbnyk pahaLa..

Ada pepaya dmkan jerapah..
Maf’n aq ya klo pny sLah…

Happy Ramadhan !

==============================

kembang melati sungguh lah indah..
di tengah taman jadi hiasan…
Harum Ramadhan tercium sudah..
Salah & Khilaf, mohon di ma’afkan…

==============================

Beberapa hari lagi Ramadhan tiba
. maaf atas sikap gw yg selalu NGESELIN
. maaf atas tingkah laku gw yg selalu NYEBELIN
. maaf atas ucapan gw yg selalu NYAKITIN
. maaf juga atas semua bagian diri gw yg selalu…

NGANGENIN…

MARHABAN YA RAMADHAN :)

Selasa, Juli 26

Damaikan Hati di Puncak Emosi

Makin hari rasanya makin sulit saja mendapatkan suasana hati yang lebih nyaman dan bahagia. Betapa tidak, setiap hari kita harus berjibaku dengan tantangan hidup dari yang kecil hingga yang besar; mulai dari kemacetan jalan, pekerjaan yang menyedot pikiran, kenaikan harga kebutuhan pokok, hingga pertengkaran dengan teman atau pasangan.

Karenanya, tidak berlebihan jika para ahli psikologi mengatakan bahwa emosi manusia zaman modern ini lebih gampang tersulut. Bukan cuma karena banyaknya hal yang bisa membangkitkan marah, hal itu juga terjadi karena banyak sarana untuk mengekspresikannya, seperti media sosial, buku, hingga acara reality show di TV. Perilaku para figur publik, mulai dari selebriti hingga politisi yang suka mengumbar emosi di media, juga tanpa sadar ditiru oleh masyarakat.

Emosi-emosi negatif seperti kemarahan atau kesedihan tentu akan berdampak pada kondisi fisik seseorang. Penelitian menunjukkan, 70 persen pasien yang mengunjungi dokter mengeluhkan penyakit yang berhubungan dengan stres.

Namun jangan khawatir, ada banyak cara untuk menghilangkan emosi negatif yang kita rasakan. Eddie Reece, psikoterapis yang berbasis di Atlanta, Amerika Serikat, membedakan kemarahan menjadi dua jenis, yakni marah yang buruk (ditandai dengan teriakan, gerutu, dan baku hantam) serta marah baik yang lebih tepat sasaran.

Ia mengatakan, marah yang buruk tidak ada gunanya karena hanya buang-buang energi. Oleh karena itu, marah yang baik adalah cara paling tepat untuk menumpahkan emosi. Namun, untuk mencapainya, kita membutuhkan kedewasaan dan kemampuan berkomunikasi.

"Marah bisa menjadi emosi yang intim di antara dua orang. Dengan mempelajari cara menyampaikannya secara tepat dan bertanggung jawab, kita akan menjadi lebih tenang, sehat, dan tentu lebih bahagia," kata Reece.

Simak tujuh strategi untuk mendapatkan kedamaian hati di puncak emosi berikut ini:

- Matikan TV
Dalam penelitian yang dilakukan tim dari Universitas Maryland, AS, diketahui orang yang lebih memilih membaca daripada menonton televisi lebih merasa dirinya "sangat bahagia" dibanding orang yang lebih suka menonton televisi.

- Hiduplah di dunia tiga dimensi
Hanya gunakan surat elektronik (e-mail) dan ponsel untuk membuat janji atau pemesanan. Jangan pernah gunakan teknologi canggih itu untuk pembicaraan dari hati ke hati. Menurut Scott Wetzler, ahli psikiatri, e-mail atau SMS akan membuat seseorang mengabaikan argumen pihak lain.

- Tarik napas
Tundalah sejenak sebelum membalas e-mail, SMS, atau tweet di Twitter yang mengganggu Anda. Tariklah napas dan lakukan pembicaraan lewat telepon jika Anda sudah tenang. Akan lebih baik jika menundanya satu malam. Jangan terburu-buru menekan tombol 'kirim' saat Anda dikuasai emosi. Dasar sebuah komunikasi, yaitu kesopanan dan ketepatan waktu, tak seharusnya berubah karena Anda menggunakan teknologi.

- Tidur
Mudah tersinggung dan gampang marah merupakan ciri-ciri orang yang kurang tidur. Oleh karena itu, tambahlah waktu tidur Anda agar lebih mampu mengontrol emosi dan lidah Anda.

- Bersyukurlah
Buatlah daftar harian hal-hal yang Anda syukuri sehingga amarah pun lebih cepat menguap pergi.

- Bergerak
"Senyawa kimia yang dilepaskan tubuh saat kita marah serupa dengan ketegangan otot yang perlu dilepaskan," kata Rich Pfeiffer, psikolog. Jadi, sambangilah kelas kebugaran yang sudah lama Anda tinggalkan serta buatlah otot-otot lebih rileks dan pikiran lebih terbuka.

- Lakukan aksi
Amarah sering kali menguasai diri saat kita merasa tidak berdaya. Bila Anda merasa sakit hati melihat penderitaan orang lain atau kerusakan lingkungan, maka bergabunglah dengan kelompok relawan untuk melakukan sesuatu.

Minggu, April 24

Benarkah Orang Baik Belum Tentu Masuk Surga ?

Apakah Bunda Theresa yang sepanjang usia nya dibaktikan untuk umat miskin India harus masuk neraka ? Apakah Paus Paulus II yang pernah menjamu calon pembunuhnya dengan baik hingga si calon pembunuhpun membatalkan rencana pembunuhan tersebut juga tak pantas masuk surga ? Apakah Mahatma Gandi yang secara lembut, sabar dan selalu menggunakan jalan damai untuk membela kemerdekaan rakyat India juga harus masuk neraka ? Bagaimana pula dengan sebagian dari milyaran umat manusia non Islam yang baik hati, apakah mereka harus masuk neraka dibanding sebagian dari milyaran umat Islam tapi buruk perilakunya ?

Apakah Akhlak Menentukan Seseorang Masuk Surga atau Tidak ?

Ada satu jawaban yang singkat, jelas dan tegas untuk pertanyaan tersebut yaitu, "kalau memang akhlak dijadikan patokan oleh Tuhan untuk menentukan pantas tidaknya seseorang masuk surga, maka agama tidak diperlukan lagi di muka bumi ini"
Kalau memang akhlak kriteria utama menentukan masuk surga atau tidaknya seseorang, maka untuk apa lagi agama, karena tanpa agama saja orang bisa berbuat baik. Di negeri atheis seperti di Rusia, China, atau di negeri sekuler seperti Eropa dan Amerika, ditemukan banyak orang yang tak beragama tapi memiliki akhlak yang luar biasa baiknya. Tidak usah jauh-jauh, pasti kita sering menemukan diantara teman atau tetangga kita akhlaknya sangat baik, ia mengaku punya agama tapi tak pernah sholat atau ke gereja, tapi nyatanya akhlaknya lebih baik dari umat Islam yang rajin beribadah.

Sifat baik adalah fitrah yang diberikan Allah sejak kita didalam kandungan. Fitrah (sifat-sifat baik) adalah kecenderungan manusia untuk berbuat kebaikan, seperti halnya binatang buas diberi Allah kecenderungan untuk bersifat buas, mereka akan tetap buas walaupun manusia berusaha menjinakkannya. Hawa nafsu dan pilihan manusia sendiri yang membuat seorang manusia menjadi jahat dan berperilaku buruk.

Dalam sebuah hadits qudsi Allah SWT berfirman : "Sesungguhnya Aku menciptakan hamba-hamba-Ku dalam keadaan hanif (lurus) semuanya. Dan sesungguhnya mereka didatangi oleh setan yang menyebabkan mereka tersesat dari agama mereka" (HR Muslim).
Allah menganugerahi manusia kesempatan untuk memilih yang baik atau yang buruk sesuai firman Allah : "Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan. (QS, Al-Balad 90 : 10). "Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir." (QS, Al-Insaan 76 : 3).
Kemudian setan berusaha mengaburkan jalan yang benar sehingga jalan yang baik oleh manusia dikira sesat, dan jalan yang sesat dikira benar. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Al Baqarah 2 : 216) : "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."

Namun tujuan tulisan ini sama sekali bukan untuk menyatakan bahwa akhlak yang baik tidak penting, atau menjadi muslim yang berperilaku buruk lebih baik daripada non-Islam yang baik hati. Tujuan tulian ini agar kita menyadari bahwa Tuhan tidak menuntut dari manusia sekedar akhlak yang baik, tapi juga ada hal lain yang lebih utama dibanding akhlak.

Bahkan Akhlak Seorang Muslim Yang Baik Sekalipun Tidak Cukup Untuk Membuatnya Masuk Surga.

Saat Rasulullah SAW lagi thawaf. Rasulullah SAW bertemu dengan seorang anak muda yang pundaknya lecet-lecet. Setelah selesai thawaf Rasulullah SAW bertanya kepada anak muda itu : "Kenapa pundakmu itu ?" Jawab anak muda itu : "Ya Rasulullah, saya dari Yaman, saya mempunyai seorang ibu yang sudah udzur. Saya sangat mencintai dia dan saya tidak pernah melepaskan dia. Saya melepaskan ibu saya hanya ketika buang hajat, ketika sholat, atau ketika istirahat, selain itu sisanya saya selalu menggendongnya". Lalu anak muda itu bertanya: " Ya Rasulullah, apakah aku sudah termasuk kedalam orang yang sudah berbakti kepada orang tua?" Nabi SAW sangat terharu mendengarnya, sambil memeluk anak muda itu ia berkata : "Sungguh Allah ridho kepadamu, kamu anak yang soleh, anak yang berbakti, tapi anakku ketahuilah, cinta orangtuamu tidak akan terbalaskan oleh pengorbanan dan kebaikanmu". Dari hadist tersebut kita mendapat gambaran bahwa amal ibadah kita ternyata tidak cukup untuk membalas cinta dan kebaikan orang tua kita terhadap anaknya. Kita merasa sudah cukup, tapi dalam perhitungan Allah nilai jasa kedua orang tua pada anaknya jauh lebih besar nilainya dari yang dibayangkan manusia. Pasti ada sesuatu perbuatan lain yang harus kita lakukan untuk memperbanyak balas budi kita pada kedua orang tua kita. Diantaranya dengan cara menjadi anak yang sholeh dan selalu mendoakan kedua orangtua kita.

Untuk membalas budi kedua orang tua saja kita tidak akan pernah sanggup, apalagi membalas kebaikan Tuhan yang mengkaruniakan kita fitrah kasih sayang pada kedua orang tua kita, yang mengkaruniakan kita mata yang mampu melihat, telinga yang mampu mendengar, lidah yang mampu merasakan kelezatan makanan, yang telah mengkaruniakan kita udara secara gratis.

Ada perspektif yang sama antara hadits tersebut barusan dengan hadits berikut ini. Rasulullah SAW pernah berkata, "Amal soleh yang kalian lakukan tidak bisa memasukkan kalian ke surga". Lalu para sahabat bertanya: "Bagaimana dengan Engkau ya Rasulullah ?". Jawab Rasulullah SAW : "Amal soleh sayapun juga tidak cukup". Lalu para sahabat kembali bertanya : "Kalau begitu dengan apa kita masuk surga?" . Nabi SAW kembali menjawab : "Kita dapat masuk surga hanya karena rahmat dan kebaikan Allah semata". Jadi sholat kita, puasa kita, taqarub kita kepada Allah sebenarnya bukan untuk surga tetapi untuk mendapatkan rahmat Allah. Dengan rahmat Allah itulah kita mendapatkan surga Allah. Amal soleh yang kita lakukan sepanjang hidup kita (walau setiap hari puasa dan sholat malam) tidaklah cukup untuk mendapatkan tiket masuk surga. Amal soleh sesempurna apapun yang kita lakukan seumur hidup kita tidaklah sebanding dengan nikmat surga yang dijanjikan Allah. Surga itu hanyalah sebagian kecil dari rahmat Allah, kita masuk surga bukan karena amal soleh kita, tetapi karena rahmat Allah.

Apa makna dari kedua hadits tersebut diatas ? Yaitu bahwa perbuatan baik (akhlak) dan ibadah kita ternyata tidak mampu untuk mendapatkan tiket ke surga. Hanya karena rahmat-Nya lah kita bisa ke surga. Akhlak dan amal ibadah juga tidak cukup menjamin kita terbebas dari api neraka, hanya ampunan-Nya lah yang bisa membuat kita terbebas dari api neraka. Karena itu kita diminta banyak memohon rahmat dan ampunan Allah.

Pertanyaan berikutnya (dikaitkan dengan judul tulisan ini) adalah apa syaratnya agar doa kita untuk memohon rahmat dan memohon ampunan Allah bisa diterima ?
Tidak semua orang diberi rahmat surga, dan tidak semua orang diberi ampunan dari ancaman neraka. Karena itu Allah menentukan syarat utamanya adalah beriman kepada-Nya dan rasul-Nya (melalui syahadat). Ia harus memiliki aqidah yang benar, memahami siapa Tuhan yang disembahnya dengan benar, apa yang dimaui-Nya, bagaimana cara mencintai-Nya. Inilah syarat utama agar permohonan rahmat dan ampunan kita bisa diterima.

Apakah Benar Anggapan Bahwa Sifat Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang Akan Membuat Allah Tidak Mungkin (Tega) Menghukum Orang Yang Baik Hati ?

Di akhirat kelak orang yang tidak beriman kepada Allah akan membawa amal kebaikannya ke hadapan Allah, tapi kemudian Allah tidak menerimanya, seperti tersebut dalam Al Qur'an surat Al Furqan ayat 23, "Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan".

Ibarat seorang pembantu yang bekerja keras pada majikannya, setiap hari ia bangun pagi membersihkan rumah, mencuci pakaian, menyapu halaman, menjaga keselamatan anak majikan selama majikan bekerja diluar. Namun sang pembantu yang rajin ini ternyata tidak sopan dalam kata dan perilaku, Sang pembantu tidak mau berusaha memperbaiki sikapnya ini pada atasannya, karena ia mempunyai pendapat sendiri tak mungkin majikan akan memecatnya karena ia sudah bekerja sangat keras dan merawat anak-anak majikannya dengan baik. Ia tidak juga berusaha mencari tahu apa yang diinginkan sang majikan. Padahal jelas sang majikan sudah menulis tatatertib dan uraian kerja pembantu rumah tangga, diantaranya disebutkan bahwa kesopanan adalah syarat terpenting bekerja di rumah majikan tersebut. Bahkan terkadang ia sombong dan keras hati serta menyimpulkan sendiri bahwa sebagai orang yang berintelektual tinggi seharusnya majikannya bisa menerima kekurangan sang pembantu. Iapun kaget ketika di akhir bulan, sang majikan memecatnya dengan alasan tidak sopan. Ia protes tapi majikannya punya hak.

Analogi sederhana ini, menyiratkan bahwa agar doa, ampunan, amal dan ibadah kita bisa diterima Allah hendaknya kita mengenal Allah secara baik, melalui perenungan dan makrifatullah. Kitapun sebagai hamba Allah perlu mencari tahu apa sebenarnya syarat utama yang diinginkan Allah agar segala amal ibadah dan akhlak baik kita diterima Allah. Tidak susah mengenal Allah karena karya-Nya ada disekeliling kita, yaitu alam semesta ini, bahkan Ia telah memperkenalkan diri-Nya pada manusia melalui kitab-kitab suci dan ajaran nabi-Nya. Dengan mengenal allah secara baik kita akan tahu bahwa Allah sangatlah penyayang, demikian sabar dengan kelemahan manusia, terlalu banyak kesalahan kita yang dimaafkan-Nya, bahkan kita akan tahu bahwa terlalu berlebihan kalau keimanan, amal ibadah dan kebaikan kita dibalas dengan surga yang luar biasa nikmatnya. Dengan hati yang bersih dan ilmu yang cukup juga akan memudahkan kita memahami mengapa Allah mengancam orang-orang tidak beriman dan yang buruk akhlaknya dengan neraka.

Memahami Allah dengan menggunakan kemampuan akal manusia adalah sia-sia, karena hakikat sifat-sifat Allah tidak dicerna oleh akal manusia, tapi oleh hati manusia. Hati manusia akan membantu kita memahami Allah, karena didalam hati bersemayam fitrah manusia yang salah satunya memiliki sifat-sifat cinta kepada Allah. Hatipun perlu dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran (sifat sombong, dengki, kikir, dsbnya) agar fitrah manusia bisa diaktifkan untuk memahami sifat-sifat Allah dengan baik.

Tanpa Mengenal Sifat Allah Dengan Baik Maka Sia-sialah Akhlak Baik, Amal dan Ibadah Kita

Melalui pengenalan yang baik terhadap Allah melalui cara-cara yang diatur dalam Qur'an dan hadits, akan kita temukan bahwa Allah mensyaratkan aqidah Islam yang benar sebelum segala amal ibadahnya diterima.

Aqidah adalah hal yang pokok yang membedakan Islam dengan agama lainnya. Aqidah adalah fondasi bangunan seorang umat Muslim, sedang ibadah (syariah) adalah dinding bangunan seorang Muslim, lalu akhlak adalah atapnya. Tanpa fondasi maka ia pun tidak bisa mendirikan bangunan diri seorang Muslim, tanpa aqidah yang benar dan lurus iapun tidak pantas disebut seorang Muslim. Tanpa ibadah yang sesuai syariah Islam, iapun belum sempurna untuk dikatakan sebagai sebuah bangunan yang bernama Muslim. Demikian pula, tanpa Atap yang bernama akhlak, bangunan yang bernama Muslim ini belum utuh dan akan mudah rusak oleh hujan dan panas. Muslim yang baik wajib memiliki ketiga syarat ini (aqidah, ibadah dan akhlak) secara lengkap, tidak kurang satupun, dan harus sempurna. Bila aqidahnya salah, maka kekal lah ia di neraka, bila ibadah dan akhlak buruk maka ia 'mungkin' masih berpeluang masuk surga setelah di'cuci' dulu di neraka. Semoga kita tidak termasuk sebagai orang yang di'cuci' dulu, apalagi kekal, di neraka. Mumpung kita masih hidup di dunia ini, semoga kita diberi ilmu oleh Allah SWT mengenai kedahsyatan akhirat dan neraka, supaya kita tidak menggampangkan diri untuk menganggap bahwa di'cuci' di neraka adalah bukan masalah besar. Tidak untuk sedetikpun ! Naudzu billah min dzalik.

Aqidah adalah apa yang diyakini seseorang, bebas dari keraguan. Aqidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikitpun bagi orang yang meyakininya. Aqidah merupakan perbuatan hati, yaitu kepercayaan hati dan pembenarannya kepada sesuatu. Aqidah Islam merupakan syarat pokok menjadi seorang mukmin, dan merupakan syarat sahnya semua amal kita. Untuk memperoleh aqidah yang lurus kita perlu mempelajari dan memahami sifat-sifat Allah dan apa-apa yang disukai dan dibenci Allah. Tanpa aqidah yang lurus maka amal ibadah kita tidak diterima-Nya. Salah satu hal yang paling dibenci Allah SWT adalah syirik, yaitu mensejajarkan diri-Nya dengan makhluk atau benda ciptaan-Nya. Allah berfirman, "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang yang merugi" (QS, Az-Zumar: 65).

Aqidah adalah tauqifiyah, artinya tidak bisa ditetapkan kecuali dengan dalil, dan tidak ada medan ijtihad atau berpendapat didalamnya. Sumbernya hanya al-Qur'an dan as-Sunnah, sebab tidak ada yang lebih mengetahui tentang sifat-sifat Allah selain Allah sendiri. Aqidah Islamiyah adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah SWT dengan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid dan ta'at kepada-Nya, beriman kepada Malaikat-Malaikat-Nya, Rasul-Rasul-Nya, Kitab-Kitab-Nya, hari akhir, taqdir baik dan buruk dan mengimani seluruh apa-apa yang sudah shahih tentang Prinsip-Prinsip Agama (Ushuluddin), perkara-perkara yang ghaib, beriman kepada apa yang menjadi ijma' (konsensus) dari Salafush Shalih, serta seluruh berita-berita qath'i (pasti), baik secara ilmiah maupun secara amaliyah yang telah ditetapkan menurut al-Qur-an dan as-Sunnah yang shahih serta ijma' Salafush Shalih.

Begitu pentingnya aqidah dalam Islam, sehingga pelurusan aqidah adalah dakwah yang pertama-tama dilakukan para rasul Allah, setelah itu baru mereka mengajarkan perintah agama (syariat) yang lain. Didalam Al Qur'an, surat Al-A'raf ayat 59, 65, 73 dan 85, tertulis beberapa kali ajakan para nabi, "Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan selain-Nya". Dengan demikian ilmu Tauhid sebagai ilmu yang menjelaskan aqidah yang lurus, merupakan ilmu pokok yang harus dipahami sebaik mungkin oleh setiap umat Islam yang ingin memperdalam ilmu agamanya. Tanpa aqidah yang benar seseorang akan terbenam dalam keraguan dan berbagai prasangka, yang lama kelamaan akan menutup pandangannya dan menjauhkannya dari jalan hidup kebahagiaan. Tanpa aqidah yang lurus seseorang akan mudah dipengaruhi dan dibuat ragu oleh berbagai informasi yang menyesatkan keimanan kita.

Wallahu a'lam bish shawab.

Sumber : tulisan oleh Abdillah M.U

Sabtu, April 16

10 Wasiat untuk Wanita

Berikut ini sepuluh wasiat untuk wanita, untuk istri, untuk ibu rumah tangga dan ibunya anak-anak yang ingin menjadikan rumahnya sebagai pondok yang tenang dan tempat nan aman yang dipenuhi cinta dan kasih sayang, ketenangan dan kelembutan.

Wasiat Pertama: Takwa kepada Allah dan menjauhi maksiat
Bila engkau ingin kesengsaraan bersarang di rumahmu dan bertunas, maka bermaksiatlah kepada Allah!!
Sesungguhnya kemaksiatan menghancurkan negeri dan menggoncangkan kerajaan. Maka janganlah engkau goncangkan rumahmu dengan berbuat maksiat kepada Allah dan jangan engkau seperti Fulanah yang telah bermaksiat kepada Allah… Maka ia berkata dengan menyesal penuh tangis setelah dicerai oleh sang suami: “Ketaatan menyatukan kami dan maksiat menceraikan kami…”



Wahai hamba Allah… Jagalah Allah niscaya Dia akan menjagamu dan menjaga untukmu suamimu dan rumahmu. Sesungguhnya ketaatan akan mengumpulkan hati dan mempersatukannya, sedangkan kemaksiatan akan mengoyak hati dan mencerai-beraikan keutuhannya.

Karena itulah, salah seorang wanita shalihah jika mendapatkan sikap keras dan berpaling dari suaminya, ia berkata “Aku mohon ampun kepada Allah… itu terjadi karena perbuatan tanganku (kesalahanku)…”

Maka hati-hatilah wahai saudariku muslimah dari berbuat maksiat, khususnya:
- Meninggalkan shalat atau mengakhirkannya atau menunaikannya dengan cara yang tidak benar. Duduk di majlis ghibah dan namimah, berbuat riya’ dan sum’ah.
- Menjelekkan dan mengejek orang lain. Allah berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain(karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan) dan janganlah wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan).” (Al Hujuraat: 11)

- Keluar menuju pasar tanpa kepentingan yang sangat mendesak dan tanpa didampingi mahram. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
أَحَبُّ الْبِلادِ إِلَى اللهِ مَسَاجِدُهُمْ وَأَبْغَضَ الْبِلادِ إِلَى اللهِ أَسْوَاقُهُمْ
“Negeri yang paling dicintai Allah adalah masjid-masjidnya dan negeri yang paling dibenci Allah adalah pasar-pasarnya.”1

- Mendidik anak dengan pendidikan barat atau menyerahkan pendidikan anak kepada para pembantu dan pendidik-pendidik yang kafir.
- Meniru wanita-wanita kafir. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka.”2
- Menyaksikan film-film porno dan mendengarkan nyanyian.
- Membaca majalah-majalah lawakan/humor.
- Membiarkan sopir dan pembantu masuk ke dalam rumah tanpa kepentingan mendesak.
- Membiarkan suami dalam kemaksiatannya.3
- Bersahabat dengan wanita-wantia fajir dan fasik. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
الْمَرْءُ عَلَى دِيْنِ خَلِيْلِهِ
“Seseorang itu menurut agama temannya.”4
- Tabarruj (pamer kecantikan) dan sufur (membuka wajah)

Wasiat kedua: Berupaya mengenal dan memahami suami
Hendaknya seorang istri berupaya memahami suaminya. Ia tahu apa yang disukai suami maka ia berusaha memenuhinya. Dan ia tahu apa yang dibenci suami maka ia berupaya untuk menjauhinya, dengan catatan selama tidak dalam perkara maksiat kepada Allah, karena tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Al Khaliq (Allah Ta`ala).

Berikut ini dengarkanlah kisah seorang istri yang bijaksana yang berupaya memahami suaminya.
Berkata sang suami kepada temannya: “Selama dua puluh tahun hidup bersama belum pernah aku melihat dari istriku perkara yang dapat membuatku marah.”
Maka berkata temannya dengan heran: “Bagaimana hal itu bisa terjadi.”
Berkata sang suami: “Pada malam pertama aku masuk menemui istriku, aku mendekat padanya dan aku hendak menggapainya dengan tanganku, maka ia berkata: ‘Jangan tergesa-gesa wahai Abu Umayyah.’ Lalu ia berkata: ‘Segala puji bagi Allah dan shalawat atas Rasulullah… Aku adalah wanita asing, aku tidak tahu tentang akhlakmu, maka terangkanlah kepadaku apa yang engkau sukai niscaya aku akan melakukannya dan apa yang engkau tidak sukai niscaya aku akan meninggalkannya.’ Kemudian ia berkata: ‘Aku ucapkan perkataaan ini dan aku mohon ampun kepada Allah untuk diriku dan dirimu.’”
Berkata sang suami kepada temannya: “Demi Allah, ia mengharuskan aku untuk berkhutbah pada kesempatan tersebut. Maka aku katakan: ‘Segala puji bagi Allah dan aku mengucapkan shalawat dan salam atas Nabi dan keluarganya. Sungguh engkau telah mengucapkan suatu kalimat yang bila engkau tetap berpegang padanya, maka itu adalah kebahagiaan untukmu dan jika engkau tinggalkan (tidak melaksanakannya) jadilah itu sebagai bukti untuk menyalahkanmu. Aku menyukai ini dan itu, dan aku benci ini dan itu. Apa yang engkau lihat dari kebaikan maka sebarkanlah dan apa yang engkau lihat dari kejelekkan tutupilah.’ Istri berkata: ‘Apakah engkau suka bila aku mengunjungi keluargaku?’ Aku menjawab: ‘Aku tidak suka kerabat istriku bosan terhadapku’ (yakni si suami tidak menginginkan istrinya sering berkunjung). Ia berkata lagi: ‘Siapa di antara tetanggamu yang engkau suka untuk masuk ke rumahmu maka aku akan izinkan ia masuk? Dan siapa yang engkau tidak sukai maka akupun tidak menyukainya?’ Aku katakan: ‘Bani Fulan adalah kaum yang shaleh dan Bani Fulan adalah kaum yang jelek.’”
Berkata sang suami kepada temannya: “Lalu aku melewati malam yang paling indah bersamanya. Dan aku hidup bersamanya selama setahun dalam keadaan tidak pernah aku melihat kecuali apa yang aku sukai. Suatu ketika di permulaan tahun, tatkala aku pulang dari tempat kerjaku, aku dapatkan ibu mertuaku ada di rumahku. Lalu ibu mertuaku berkata kepadaku: ‘Bagaimana pendapatmu tentang istrimu?’”
Aku jawab: “Ia sebaik-baik istri.”
Ibu mertuaku berkata: “Wahai Abu Umayyah.. Demi Allah, tidak ada yang dimiliki para suami di rumah-rumah mereka yang lebih jelek daripada istri penentang (lancang). Maka didiklah dan perbaikilah akhlaknya sesuai dengan kehendakmu.”
Berkata sang suami: “Maka ia tinggal bersamaku selama dua puluh tahun, belum pernah aku mengingkari perbuatannya sedikitpun kecuali sekali, itupun karena aku berbuat dhalim padanya.”5

Alangkah bahagia kehidupannya…! Demi Allah, aku tidak tahu apakah kekagumanku tertuju pada istri tersebut dan kecerdasan yang dimilikinya? Ataukah tertuju pada sang ibu dan pendidikan yang diberikan untuk putrinya? Ataukah terhadap sang suami dan hikmah yang dimilikinya? Itu adalah keutamaan Allah yang diberikannya kepada siapa yang Dia kehendaki.

Wasiat ketiga: Ketaatan yang nyata kepada suami dan bergaul dengan baik
Sesungguhnya hak suami atas istrinya itu besar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَوْ كُنْتُ آمِرَا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لأَحَدٍ لأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا
“Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain niscaya aku perintahkan istri untuk sujud kepada suaminya.”6

Hak suami yang pertama adalah ditaati dalam perkara yang bukan maksiat kepada Allah dan baik dalam bergaul dengannya serta tidak mendurhakainya. Bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
إِثْنَانِ لا تُجَاوِزُ صَلاتُهُمَا رُؤُوْسُهُمَا: عَبْدٌ آبَق مِنْ مَوَالِيْهِ حَتَّى يَرْجِعَ وَامْرَأَةٌ عَصَتْ زَوْجَهَا حَتَّى تَرْجِعَ
“Dua golongan yang shalatnya tidak akan melewati kepalanya, yaitu budak yang lari dari tuannya hingga ia kembali dan istri yang durhaka kepada suaminya hingga ia kembali.”7
Karena itulah Aisyah Ummul Mukminin berkata dalam memberi nasehat kepada para wanita: “Wahai sekalian wanita, seandainya kalian mengetahui hak suami-suami kalian atas diri kalian niscaya akan ada seorang wanita di antara kalian yang mengusap debu dari kedua kaki suaminya dengan pipinya.”8

Engkau termasuk sebaik-baik wanita!!
Dengan ketaatanmu kepada suamimu dan baiknya pergaulanmu terhadapnya, engkau akan menjadi sebaik-baik wanita, dengan izin Allah. Pernah ada yang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Wanita bagaimanakah yang terbaik?” Beliau menjawab:
اَلَّتِى تَسِرُّهُ إِذَا نَظَرَ، وَتُطِيْعُهُ إِذَا أَمَرَ، وَلا تُخَالِفُهُ فِيْ نَفْسِهَا وَلا مَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ
“Yang menyenangkan suami ketika dipandang, taat kepada suami jika diperintah dan ia tidak menyalahi pada dirinya dan hartanya dengan yang tidak disukai suaminya.” (Isnadnya hasan)
Ketahuilah, engkau termasuk penduduk surga dengan izin Allah, jika engkau bertakwa kepada Allah dan taat kepada suamimu, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
اَلْمَرْأَةُ إِذَا صَلَّتْ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَأَحْصَنَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا، فَلْتَدْخُلُ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شَاءَتْ
“Bila seorang wanita shalat lima waktu, puasa pada bulan Ramadlan, menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, ia akan masuk surga dari pintu mana saja yang ia inginkan.”9

Wasiat keempat: Bersikap qana’ah (merasa cukup)
Kami menginginkan wanita muslimah ridla dengan apa yang diberikan (suami) untuknya baik itu sedikit ataupun banyak. Maka janganlah ia menuntut di luar kesanggupan suaminya atau meminta sesuatu yang tidak perlu. Dalam riwayat disebutkan “Wanita yang paling besar barakahnya.” Wahai siapa gerangan wanita itu?! Apakah dia yang menghambur-hamburkan harta menuruti selera syahwatnya dan mengenyangkan keinginannya? Ataukah dia yang biasa mengenakan pakaian termahal walau suaminya harus berhutang kepada teman-temannya untuk membayar harganya?! Sekali-kali tidak… demi Allah, namun (mereka adalah):
أَعْظَمُ النِّسَاءِ بَرَكَةٌ، أَيْسَرُّهُنَّ مُؤْنَةً
“Wanita yang paling besar barakahnya adalah yang paling ringan maharnya.”10
Renungkanlah wahai suadariku muslimah adabnya wanita salaf radliallahu ‘anhunna… Salah seorang dari mereka bila suaminya hendak keluar rumah ia mewasiatkan satu wasiat padanya. Apa wasiatnya? Ia berkata kepada sang suami: “Hati-hatilah engkau wahai suamiku dari penghasilan yang haram, karena kami bisa bersabar dari rasa lapar namun kami tidak bisa sabar dari api neraka…”
Adapun sebagian wanita kita pada hari ini apa yang mereka wasiatkan kepada suaminya jika hendak keluar rumah?! Tak perlu pertanyaan ini dijawab karena aku yakin engkau lebih tahu jawabannya dari pada diriku.

Wasiat kelima: Baik dalam mengatur urusan rumah, seperti mendidik anak-anak dan tidak menyerahkannya pada pembantu, menjaga kebersihan rumah dan menatanya dengan baik dan menyiapkan makan pada waktunya. Termasuk pengaturan yang baik adalah istri membelanjakan harta suaminya pada tempatnya (dengan baik), maka ia tidak berlebih-lebihan dalam perhiasan dan alat-alat kecantikan.

Renungkanlah semoga Allah menjagamu, kisah seorang wanita, istri seorang tukang kayu… Ia bercerita: “Jika suamiku keluar mencari kayu (mengumpulkan kayu dari gunung) aku ikut merasakan kesulitan yang ia temui dalam mencari rezki, dan aku turut merasakan hausnya yang sangat di gunung hingga hampir-hampir tenggorokanku terbakar. Maka aku persiapkan untuknya air yang dingin hingga ia dapat meminumnya jika ia datang. Aku menata dan merapikan barang-barangku (perabot rumah tangga) dan aku persiapkan hidangan makan untuknya. Kemudian aku berdiri menantinya dengan mengenakan pakaianku yang paling bagus. Ketika ia masuk ke dalam rumah, aku menyambutnya sebagaimana pengantin menyambut kekasihnya yang dicintai, dalam keadaan aku pasrahkan diriku padanya… Jika ia ingin beristirahat maka aku membantunya dan jika ia menginginkan diriku aku pun berada di antara kedua tangannya seperti anak perempuan kecil yang dimainkan oleh ayahnya.”

Wasiat keenam: Baik dalam bergaul dengan keluarga suami dan kerabat-kerabatnya, khususnya dengan ibu suami sebagai orang yang paling dekat dengannya. Wajib bagimu untuk menampakkan kecintaan kepadanya, bersikap lembut, menunjukkan rasa hormat, bersabar atas kekeliruannya dan engkau melaksanakan semua perintahnya selama tidak bermaksiat kepada Allah semampumu.
Berapa banyak rumah tangga yang masuk padanya pertikaian dan perselisihan disebabkan buruknya sikap istri terhadap ibu suaminya dan tidak adanya perhatian akan haknya. Ingatlah wahai hamba Allah, sesungguhnya yang bergadang dan memelihara pria yang sekarang menjadi suamimu adalah ibu ini, maka jagalah dia atas kesungguhannya dan hargailah apa yang telah dilakukannya. Semoga Allah menjaga dan memeliharamu. Maka adakah balasan bagi kebaikan selain kebaikan?

Wasiat ketujuh: Menyertai suami dalam perasaannya dan turut merasakan duka cita dan kesedihannya.Jika engkau ingin hidup dalam hati suamimu maka sertailah dia dalam duka cita dan kesedihannya. Aku ingin mengingatkan engkau dengan seorang wanita yang terus hidup dalam hati suaminya sampaipun ia telah meninggal dunia. Tahun-tahun yang terus berganti tidak dapat mengikis kecintaan sang suami padanya dan panjangnya masa tidak dapat menghapus kenangan bersamanya di hati suami. Bahkan ia terus mengenangnya dan bertutur tentang andilnya dalam ujian, kesulitan dan musibah yang dihadapi. Sang suami terus mencintainya dengan kecintaan yang mendatangkan rasa cemburu dari istri yang lain, yang dinikahi sepeninggalnya. Suatu hari istri yang lain itu (yakni Aisyah radliallahu ‘anha) berkata:
مَا غِرْتُ عَلَى امْرَأَةٍ لِلنَّبِيِّ؟ مَا غِرْتُ عَلَى خَدِيْجَةَ هَلَكَتْ قَبْلَ أَنْ يَتَزَوَّجَنِي، لَمَّا كُنْتُ أَسْمَعُهُ يَذْكُرُهَا
“Aku tidak pernah cemburu kepada seorang pun dari istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam seperti cemburuku pada Khadijah, padahal ia meninggal sebelum beliau menikahiku, mana kala aku mendengar beliau selalu menyebutnya.”11

Dalam riwayat lain:
مَا غِرْتُ عَلَى أَحَدٍ مِنْ نِسَاءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا غِرْتُ عَلَى خَدِيْجَةَ وَمَا رَأَيْتُهَا وَلَكِنْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُكْثِرُ ذِكْرَهَا
“Aku tidak pernah cemburu kepada seorangpun dari istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam seperti cemburuku pada Khadijah, padahal aku tidak pernah melihatnya, akan tetapi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam banyak menyebutnya.”12

Suatu kali Aisyah berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam setelah beliau menyebut Khadijah:
كَأَنَّهُ لَمْ يَكُنْ فِي الدُّنْيَا امْرَأَةٌ إِلا خَدِيْجَةُ فَيَقُولُ لَهَا إِنَّهَا كَانَتْ وَكَانَتْ
“Seakan-akan di dunia ini tidak ada wanita selain Khadijah?!” Maka beliau berkata kepada Aisyah: ‘Khadijah itu begini dan begini.’”13

Dalam riwayat Ahmad pada Musnadnya disebutkan bahwa yang dimaksud dengan “begini dan begini” (dalam hadits diatas) adalah sabda beliau:
آمَنَتْبِي حِيْنَ كَفَرَ النَّاسُ وَصَدَّقَتْنِي إِذْكَذَّبَنِي النَّاسُ رَوَاسَتْنِي بِمَالِهَا إِذْحَرَمَنِي النَّاسُ وَرَزَقَنِي اللهُ مِنْهَا الوَلَد
“Ia beriman kepadaku ketika semua orang kufur, ia membenarkan aku ketika semua orang mendustakanku, ia melapangkan aku dengan hartanya ketika semua orang meng-haramkan (menghalangi) aku dan Allah memberiku rezki berupa anak darinya.”14

Dialah Khadijah yang seorangpun tak akan lupa bagaimana ia mengokohkan hati Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan memberi dorongan kepada beliau. Dan ia menyerahkan semua yang dimilikinya di bawah pengaturan beliau dalam rangka menyampaikan agama Allah kepada seluruh alam.

Seorangpun tidak akan lupa perkataannya yang masyhur yang menjadikan Nabi merasakan tenang setelah terguncang dan merasa bahagia setelah bersedih hati ketika turun wahyu pada kali yang pertama:
وَاللهُ لا يُخْزِيْكَ اللهُ أَبَدًا إِنَّكَ لَتَصِلُ الرَّحِمَ وَتَحْمِلُ الْكَلَّ وَتَكْسِبُ الْمَعْدُوْمَ وَتُعِيْنُ عَلَى نَوَائِبِ الْحَقِّ
“Demi Allah, Allah tidak akan menghinakanmu selama-lamanya. Karena sungguh engkau menyambung silaturahmi, menanggung orang lemah, menutup kebutuhan orang yang tidak punya dan engkau menolong setiap upaya menegakkan kebenaran.”15

Jadilah engkau wahai saudari muslimah seperi Khadijah, semoga Allah meridhainya dan meridlai kita semua.

Wasiat kedelapan: Bersyukur (berterima kasih) kepada suami atas kebaikannya dan tidak melupakan keutamaanya.
Siapa yang tidak tahu berterimakasih kepada manusia, ia tidak akan dapat bersyukur kepada Allah. Maka janganlah meniru wanita yang jika suaminya berbuat kebaikan padanya sepanjang masa (tahun), kemudian ia melihat sedikit kesalahan dari suaminya, ia berkata: “Aku sama sekali tidak melihat kebaikan darimu…” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda:
يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ تَصَدَّقْنَ فَإِنِّي رَأَيْتُكُنَّ أَكْثَرَ اَهْلِ النَّارِ فَقُلْنَ يَا رَسُولَ اللهِ وَلَمْ ذَلِكَ قَالَ تُكْثِرْنَ اللَّعْنَ وَتَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ
“Wahai sekalian wanita bersedekahlah karena aku melihat mayoritas penduduk nereka adalah kalian.” Maka mereka (para wanita) berkata: “Ya Rasulullah kepada demikian?” Beliau menjawab: “Karena kalian banyak melaknat dan mengkufuri kebaikan suami.”16

Mengkufuri kebikan suami adalah menentang keutamaan suami dan tidak menunaikan haknya.
Wahai istri yang mulia! Rasa terima kasih pada suami dapat engkau tunjukkan dengan senyuman manis di wajahmu yang menimbulkan kesan di hatinya, hingga terasa ringan baginya kesulitan yang dijumpai dalam pekerjaannya. Atau engkau ungkapkan dengan kata-kata cinta yang memikat yang dapat menyegarkan kembali cintamu dalam hatinya. Atau memaafkan kesalahan dan kekurangannya dalam menunaikan hakmu. Namun di mana bandingan kesalahan itu dengan lautan keutamaan dan kebaikannya padamu.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لا يَنْظُرُ اللهَ إِلَى امْرَأَةٍ لا تَشْكُرُ زَوْجَهَا وَهِيَ لا تَسْتَغْنِيَ عَنْهُ
“Allah tidak akan melihat kepada istri yang tidak tahu bersyukur kepada suaminya dan ia tidak merasa cukup darinya.”17

Wasiat kesembilan: Menyimpan rahasia suami dan menutupi kekurangannya (aibnya).Istri adalah tempat rahasia suami dan orang yang paling dekat dengannya serta paling tahu kekhususannya (yang paling pribadi dari diri suami). Bila menyebarkan rahasia merupakan sifat yang tercela untuk dilakukan oleh siapa pun maka dari sisi istri lebih besar dan lebih jelek lagi.
Sesungguhnya majelis sebagian wanita tidak luput dari membuka dan menyebarkan aib-aib suami atau sebagian rahasianya. Ini merupakan bahaya besar dan dosa yang besar. Karena itulah ketika salah seorang istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menyebarkan satu rahasia beliau, datang hukuman keras, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersumpah untuk tidak mendekati isti tersebut selama satu bulan penuh.

Allah Azza wa Jalla menurunkan ayat-Nya berkenaan dengan peristiwa tersebut.
وَإِذْ أَسَرَّ النَّبِيُّ إِلَى بَعْضِ أَزْوَاجِهِ حَدِيثًا فَلَمَّا نَبَّأَتْ بِهِ وَأَظْهَرَهُ اللهُ عَلَيْهِ عَرَّفَ بَعْضَهُ وَأَعْرَضَ عَنْ بَعْضٍ
“Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang dari isteri-isterinya suatu peristiwa. Maka tatkala si istri menceritakan peristiwa itu (kepada yang lain), dan Allah memberitahukan hal itu kepada Muhammad lalu Muhammad memberitahukan sebagian (yang diberitakan Allah kepada beliau) dan menyembunyikan sebagian yang lain.” (At Tahriim: 3)

Suatu ketika Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam mengunjungi putranya Ismail, namun beliau tidak mejumpainya. Maka beliau tanyakan kepada istri putranya, wanita itu menjawab: “Dia keluar mencari nafkah untuk kami.” Kemudian Ibrahim bertanya lagi tentang kehidupan dan keadaan mereka. Wanita itu menjawab dengan mengeluh kepada Ibrahim: “Kami adalah manusia, kami dalam kesempitan dan kesulitan.” Ibrahim ‘Alaihis Salam berkata: “Jika datang suamimu, sampaikanlah salamku padanya dan katakanlah kepadanya agar ia mengganti ambang pintunya.” Maka ketika Ismail datang, istrinya menceritakan apa yang terjadi. Mendengar hal itu, Ismail berkata: “Itu ayahku, dan ia memerintahkan aku untuk menceraikanmu. Kembalilah kepada keluargamu.” Maka Ismail menceraikan istrinya. (Riwayat Bukhari)
Ibrahim ‘Alaihis Salam memandang bahwa wanita yang membuka rahasia suaminya dan mengeluhkan suaminya dengan kesialan, tidak pantas untuk menjadi istri Nabi maka beliau memerintahkan putranya untuk menceraikan istrinya.

Oleh karena itu, wahai saudariku muslimah, simpanlah rahasia-rahasia suamimu, tutuplah aibnya dan jangan engkau tampakkan kecuali karena maslahat yang syar’i seperti mengadukan perbuatan dhalim kepada Hakim atau Mufti (ahli fatwa) atau orang yang engkau harapkan nasehatnya. Sebagimana yang dilakukan Hindun radliallahu ‘anha di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Hindun berkata: “Abu Sufyan adalah pria yang kikir, ia tidak memberiku apa yang mencukupiku dan anak-anakku. Apakah boleh aku mengambil dari hartanya tanpa izinnya?!”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ambillah yang mencukupimu dan anakmu dengan cara yang ma`ruf.”
Cukup bagimu wahai saudariku muslimah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
إِنَّ مِنْ شَرِ النَّاسِ عِنْدَ اللهِ مَنْزِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ الرَّجُلَ يُفْضِي إِلَى امْرَأَتِهِ وَتُفْضِي إِلَيْهِ ثُمَّ يَنْشُرُ أَحَدُهُمَا سِرُّ صَاحِبَهُ
“Sesungguhnya termasuk sejelek-jelek kedudukan manusia pada hari kiamat di sisi Allah adalah pria yang bersetubuh dengan istrinya dan istri yang bersetubuh dengan suaminya, kemudian salah seorang dari keduanya menyebarkan rahasia pasanannya.”18

Wasiat terakhir: Kecerdasan dan kecerdikan serta berhati-hati dari kesalahan-kesalahan.- Termasuk kesalahan adalah: Seorang istri menceritakan dan menggambarkan kecantikan sebagian wanita yang dikenalnya kepada suaminya, padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah melarang yang demikian itu dengan sabdanya:
لا تُبَاشِرُ مَرْأَةُ الْمَرْأَةَ فَتَنْعَتَهَا لِزَوْجِهَا كَأَنَّهُ يَنْظُرُ إِلَيْهَا
“Janganlah seorang wanita bergaul dengan wanita lain lalu ia mensifatkan wanita itu kepada suaminya sehingga seakan-akan suaminya melihatnya.”19
Tahukah engkau mengapa hal itu dilarang?!
- Termasuk kesalahan adalah apa yang dilakukan sebagian besar istri ketika suaminya baru kembali dari bekerja. Belum lagi si suami duduk dengan enak, ia sudah mengingatkannya tentang kebutuhan rumah, tagihan, tunggakan-tunggakan dan uang jajan anak-anak. Dan biasanya suami tidak menolak pembicaraan seperti ini, akan tetapi seharusnyalah seorang istri memilih waktu yang tepat untuk menyampaikannya.
- Termasuk kesalahan adalah memakai pakaian yang paling bagus dan berhias dengan hiasan yang paling bagus ketika keluar rumah. Adapun di hadapan suami, tidak ada kecantikan dan tidak ada perhiasan.
Dan masih banyak lagi kesalahan lain yang menjadi batu sandungan (penghalang) bagi suami untuk menikmati kesenangan dengan istrinya. Istri yang cerdas adalah yang menjauhi semua kesalahan itu.

Footnote:
1Riwayat Muslim dalam Al-Masajid: (bab Fadlul Julus fil Mushallahu ba’dash Shubhi wa Fadlul Masajid)2Diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud, dishahihkan oleh Al Albany, lihat “Irwaul Ghalil“, no. 1269 dan “Shahihul Jami’” no. 61493Lihat kitab “Kaif Taksabina Zaujak?!” oleh Syaikh Ibrahim bin Shaleh Al Mahmud, hal. 134Riwayat Ahmad dan Tirmidzi, ia berkata: Hadits hasan gharib. Berkata Al Albany: “Hadits ini sebagaimana dikatakan oleh Tirmidzi.” Lihat takhrij “Misykatul Masabih” no. 50195Al Masyakil Az Zaujiyyah wa Hululuha fi Dlaw`il Kitab wa Sunnah wal Ma’ariful Haditsiyah oleh Muhammad Utsman Al Khasyat, hal. 28-296Riwayat Ahmad dan Tirmidzi, dishahihkan Al Albany, lihat “Shahihul Jami`us Shaghir” no. 52947Riwayat Thabrani dan Hakim dalam “Mustadrak“nya, dishahihkan Al Albany hafidhahullah sebagaimana dalam “Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah” no. 2888Lihat kitab “Al Kabair” oleh Imam Dzahabi hal. 173, cetakan Darun Nadwah Al Jadidah9Riwayat Ibnu Nuaim dalam “Al Hilyah“. Berkata Syaikh Al Albany: “Hadits ini memiliki penguat yang menaikkannya ke derajat hasan atau shahih.” Lihat “Misykatul Mashabih” no. 325410Hadits lemah, diriwayatkan Hakim dan dishahihkannya dan disepakati Dzahabi. Namun Al Albany mengisyaratkan kelemahan hadits ini. Illatnya pada Ibnu Sukhairah dan pembicaraaan tentangnya disebutkan secara panjang lebar pada tempatnya, lihatlah dalam “Silsilah Al Ahadits Ad Dlaifah” no. 111711Semuanya dari riwayat Bukhari dalam shahihnya kitab “Manaqibul Anshar“, bab Tazwijun Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam Khadijah wa Fadluha radliallahu ‘anha.12Semuanya dari riwayat Bukhari dalam shahihnya kitab “Manaqibul Anshar“, bab Tazwijun Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam Khadijah wa Fadluha radliallahu ‘anha.13Semuanya dari riwayat Bukhari dalam shahihnya kitab “Manaqibul Anshar“, bab Tazwijun Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam Khadijah wa Fadluha radliallahu ‘anha.14Diriwayatkan Ahmad dalam Musnadnya 6/118 no. 24908. Aku katakan: Al Hafidh Ibnu Hajar membawakan riwayat ini dalam “Fathul Bari“, ia berkata: “Dalam riwayat Ahmad dari hadits Masruq dari Aisyah.” Dan ia menyebutkannya, kemudian mendiamkannya. Di tempat lain (juz 7/138), ia berkata: “Diriwayatkan Ahmad dan Thabrani.” Kemudian membawakan hadits tersebut. Berkata Syaikh kami Abdullah Al Hakami hafidhahullah: “Mungkin sebab diamnya Al Hafidh rahimahullah karena dalam sanadnya ada rawi yang bernama Mujalid bin Said Al Hamdani. Dalam “At Taqrib” hal. 520, Al Hafidh berkata: “Ia tidak kuat dan berubah hapalannya pada akhir umurnya.” Al Haitsami bersikap tasahul (bermudah-mudah) dalam menghasankan hadits ini, beliau berkata dalam Al Majma’ (9/224): “Diriwayatkan Ahmad dan isnadnya hasan.”15Muttafaq alaihi, diriwayatkan Bukhari dalam “Kitab Bad’il Wahyi” dan Muslim dalam “Kitabul Iman“16Diriwayatkan Bukhari dalam “Kitab Al Haidl“, (bab Tarkul Haidl Ash Shaum) dan diriwayatkan Muslim dalam “Kitabul Iman” (bab Nuqshanul Iman binuqshanith Thaat)17Diriwayatkan Nasa’i dalam “Isyratun Nisa’” dengan isnad yang shahih.18Diriwayatkan Muslim dalam “An Nikah” (bab Tahrim Ifsya’i Sirril Mar’ah).19Diriwayatkan Bukhari dalam “An Nikah” (bab Laa Tubasyir Al Mar’atul Mar’ah).

Berkata sebagian ulama: “Hikmah dari larangan itu adalah kekhawatiran kagumnya orang yang diceritakan terhadap wanita yang sedang digambarkan, maka hatinya tergantung dengannya (menerawang membayangkannya) sehingga ia jatuh kedalam fitnah. Terkadang yang menceritakan itu adalah istrinya -sebagaimana dalam hadits dia atas- maka bisa jadi hal itu mengantarkan pada perceraiannya. Menceritakan kebagusan wanita lain kepada suami mengandung kerusakan-kerusakan yang tidak terpuji akibatnya.
(Sumber: الأسرة بلا مشاكل karya Mazin bin Abdul Karim Al Farih. Edisi Indonesia: Rumah Tangga Tanpa Problema; bab Sepuluh Wasiat untuk Istri yang Mendambakan “Keluarga Bahagia tanpa Problema“, hal. 59-82. Penerjemah: Ummu Ishâq Zulfâ bintu Husein. Editor: Abû ‘Umar ‘Ubadah. Penerbit: Pustaka Al-Haura’, cet. ke-2, Jumadits Tsani 1424H
Powered By Blogger