Minggu, Februari 21

Menikmati senja


Masih berkutat dengan senja. Entah mengapa, aku sangat suka dengan suasana senja. Ada ketenangan dan kedamaian di dalamnya. Suasana yang memberikan kebahagiaan dalam kesunyian.

Senja bagiku akan terlihat sangat indah meskipun terlihat dari balik rimbun pepohonan. Senja semakin mempesona saat terlihat dari kilau permukaan air. Pesonanya tak akan terlupakan siapa saja yang memandangnya. Kuasa Allah sungguh sangat istimewa. Subhanallah... Seandainya, keindahan seperti itu dapat tersaji di depan mata setiap waktu... alangkah indahnya.

Aku hanya ingin memandang senja, sepuasnya. Merengkuh indahnya, menggenggam damainya dan mereguk pesonanya. Aku hanya tak ingin kehilangan senja. Apakah kau juga begitu kawan...?

Pesona senja menghadirkan kesadaran buatku. Sebenarnya, keindahan dan kebahagiaan itu sederhana saja. Bahkan ketenangan dan kedamaian dapat kita peroleh dengan mudahnya. Tak perlu jauh-jauh kita mencarinya. Di hati kitalah Allah meletakkan kunci segalanya.... Kunci untuk bisa mensyukuri segala nikmat yang telah diberikanNYA. Karena tanpa kunci itu, senja pun tak akan mampu membuat kita terpesona....

Minggu, Februari 14

APAKAH YANG KAU SEGERAKAN?


Sahabatku terkasih,

Ketahuilah bahwa aku sering lebih mempercayai kualitas-kualitas yang ada pada diri mu, daripada engkau sendiri dalam mempercayai yang seharusnya engkau percayai itu.

Mungkin karena aku tidak sepenuhnya hidup dalam hidupmu, aku hanya mencatat yang kau katakan saat engkau melambung ke langit dalam kebanggaan dari rencana-rencanamu, dan tidak turut merasa tak berdaya dalam malam-malam mu yang tanpa tidur – saat engkau menjadi tuan rumah bagi semua keraguan hati mu.

Engkau dilahirkan dengan semua kemungkinan yang sama untuk menjadi pribadi yang sejahtera, berbahagia, dan cemerlang.

Engkau dibesarkan dengan tujuan untuk menjadi lebih kuat sebagai pelaksana dari semua tindakan yang dibutuhkan untuk menjadikan dirimu pribadi yang mandiri.

Engkau diberikan ketergesaan sebagai nama dari gerakan utama dari hatimu.

Engkau dilahirkan di antara banyak orang yang menasehatkan dan meneladankan yang baik, dan yang membuktikan kebaikan dari kebaikan.

Di antara mereka, ada juga yang mencontohkan ketidak-setiaan kepada yang baik, agar engkau melihat ketidak-baikan yang menyiksa, dan agar engkau percaya bahwa tempat mu hanya ada di dalam kebaikan.

Tetapi, sahabat hatiku,

Camkanlah ini, bahwa:

Semua kehebatan mu dalam bermimpi, kelengkapan mu dalam berencana, dan kelantangan mu dalam berjanji; tidak lebih kuat daripada kecenderungan mu untuk menunda.

Ingat-ingatlah lagi.

Bukankah telah banyak malam-malam yang bermata lebar terjaga dalam impian-impian sadar mengenai hal-hal besar yang ingin kau capai?

Bukankah telah sering engkau berbaring gelisah menanti pagi yang tak kunjung merebak, karena engkau tak sabar untuk segera melakukan yang kau yakini malam itu sebagai jalan keluar dari kesulitan mu dan jalan masuk ke kehidupan impian mu?

Tetapi,

Untuk kemudian kau buktikan bahwa ketergesaan mu untuk bertindak – tertahan oleh perasaan kecil yang merayu, yang berkata dalam hatimu bahwa nanti adalah saat yang tepat untuk melakukannya, dan bahwa sekarang bukanlah waktunya.

Lawan dari ketergesaan untuk berhasil bukanlah kelambanan.
Lawan dari ketergesaan untuk berhasil adalah ketergesaan untuk menunda yang memberhasilkan.

Sahabatku yang hatinya baik,

Sadarilah bahwa sebenarnya Tuhan hanya menyertakan kekuatan bersama kelahiran mu. Engkau sama sekali tidak dibekali kelemahan.

Lunak tulang-belulang mu saat kelahiran mu adalah kekuatan yang mengharuskan kehati-hatian pada perilaku orang-tua mu.

Kecil tubuh mu adalah kekuatan yang mengharuskan perlindungan dari orang-orang yang lebih besar.

Lucunya rancangan wajah dan anggota tubuh mu adalah kekuatan yang mewabahkan perasaan gemas untuk menjadikan mu harta keluarga.

Bisu dan gagu dari lidah mu sebagai bayi adalah kekuatan yang mengharuskan semua yang dewasa untuk berbicara dan bertingkah dengan semua cara yang belum mereka coba – agar engkau mengerti atau setidaknya sedikit tersenyum.

Sahabat jiwa ku,

Sebetulnya engkau dilahirkan sangat hebat.

Dan aku tak bisa membayangkan kekuatan yang bisa kau kembangkan, kebesaran yang bisa kau bangun, dan ketinggian yang bisa kau capai – jika engkau betul-betul menyegerakan penggunaan dari semua kekuatan diri mu.

Tetapi apa yang kemudian terjadi pada perhitungan mu, sama sekali sulit aku mengerti.

Engkau menggunakan ketidak-sabaran mu, sebagai kekuatan untuk tidak bersabar terhadap yang baik.

Engkau menggunakan kekuatan untuk bersabar, sebagai kekuatan untuk pasrah dan menerima yang tidak membesarkan mu.

Engkau menggunakan ketergesaan mu, sebagai kekuatan untuk memasukkan mu ke dalam masalah.

Dan yang lebih sering,

Engkau menggunakan ketergesaan mu, sebagai kekuatan untuk menyegerakan penundaan dan mendahulukan yang tidak bernilai.

Sahabat ku yang sedang dinantikan oleh kehidupan,

Janganlah engkau membantah yang ini, bahwa

Nilai dari yang kau lakukan, menentukan nilai dari yang kau capai.

Maka pertanyaan ku kepada mu, adalah

Apakah yang sedang kau lakukan itu bernilai?

Jika tidak, mengapakah engkau masih bertahan dalam melakukannya?

Apakah yang kau segerakan adalah yang akan menyegerakan kebahagiaan mu?

Jika tidak, mengapakah engkau mengeluhkan kelambatan hidup mu?

Apakah yang kau pertahankan saat ini adalah kesejahteraan yang harus kau pelihara?

Jika engkau tidak sejahtera, mengapakah engkau mempertahankan tempat dan cara-cara yang tidak menyejahterakan mu?

Apakah pendapat yang kau bela mati-matian itu adalah mesin penghasil kehebatan hidup mu?

Jika engkau harus berbicara tinggi untuk menutupi kerendahan kebanggaan mu terhadap dirimu sendiri, mengapakah engkau mempertahankan pendapat yang tidak menghebatkan mu?

Sekarang,
Janganlah engkau menjauh dari ku.
Ke sinilah engkau.
Dekat-dekatlah sini.

Janganlah kau patuhi kebiasaan mu yang selama ini menjauhkan mu dari nasehat-nasehat baik.

Jika engkau merasa gelisah karena mendengar yang baik, engkau harus mengakui bahwa yang tidak baik telah lebih kuat menjadi tuan rumah di hati baik mu.

Sahabat ku yang aku kasihi,

Ketahuilah bahwa engkau adalah kekasih Tuhan.
Tuhan sangat mencintai mu.

Bukankah sebetulnya hati mu mengetahui hal ini?

Tetapi mungkin kesulitan dalam hidup mu telah mendorong mu untuk mempertanyakan kasih sayang Tuhan.
Meskipun sebetulnya engkau tahu, bahwa engkau adalah pemeran utama dalam penyulitan hidup mu sendiri.

Engkau memperhatikan-Nya atau tidak, Beliau tetap memperhatikan mu.
Engkau meminta atau tidak, Beliau tetap memberi mu.

Tetapi ini yang harus kau ingat, bahwa

Jika engkau ingin Tuhan melebihkan perhatian-Nya kepada mu, lebihkanlah perhatian mu kepada-Nya.

Jika engkau ingin Tuhan melebihkan pemberian-Nya kepada mu, lebihkanlah alasan bagi kelebihan penerimaan mu.

Dan,

Jika engkau ingin Tuhan melayani mu, layanilah sesama mu.

Engkau yang hatinya baik,

Jadikanlah ini pegangan mu,
karena sesama adalah semua ciptaan Tuhan, maka:

Melayani sesama adalah satu-satunya cara melayani Tuhan.

Maka sebelum aku meninggalkan mu untuk menyegerakan semua kecintaan ku,
agar engkau menyegerakan kebaikan yang telah merindukan keceriaan mu,
ini yang aku pesankan kepada mu untuk kau lakukan hari ini:

Bersegeralah untuk memperbarui perasaan mu dengan kegembiraan.

Bersegeralah untuk mentenagai gerakan mu dengan kecepatan yang terukur.

Bersegeralah untuk merupawankan wajah mu dengan senyum.

Bersegeralah untuk memperindah tutur kata mu dengan keramahan.

Bersegeralah untuk menganggunkan perilaku mu dengan kesantunan.

Dan,

Bersegeralah untuk mengutuhkan semua yang kau lakukan dengan doa.

Lalu,
dalam damai hati mu,
perhatikan apa yang terjadi …

Sesungguhnya yang segera menjadi kualitas hidup mu, adalah yang kau segerakan.

Maka pertanyaan ku di akhir minggu ini untuk mu, adalah:

Apakah yang kau segerakan?

Jumat, Februari 12

TUJUAN UMUM CABANG ILMU


1. MATA KULIAH AGAMA
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu memahami konsep-konsep keagamaan yang ada di Indonesia dan menerapkannya dalam kehidupan keprofesian.

2. MATA KULIAH PANCASILA
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu:
a. Memahami Pancasila sebagai dasar Palsafah dan Ideologi Bangsa Indonesia
b. Menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari

3. MATA KULIAH KEWIRAAN
Setalah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu memahami konsep Wawasan Nusantara dan menerapkan dalam pelayanan keperawatan serta kehidupan keprofesian keperawatan

4. MATA KULIAH FILSAFAT KEILMUAN
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu menggunakan logika dalam berpikir dan memiliki kemampuan untuk merumuskan pemikiran mereka dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

5. MATA KULIAH METODOLOGI RISET
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu:
a. Memberikan pemahaman umum dan mendasar tentang metode pemecahan masalah secara ilmiah dan penelitian
b. Menerapkan pengetahuan terkait dalam menyelesaikan masalah dan penelitian keperawatan

6. MATA KULIAH ETIKA HUKUM
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu:
a. Memahami konsep etika dan hukum dalam keperawatan
b. Menerapkannya pada beberapa situasi dan tatanan keperawatan (Pendidikan, Pelayanan dan Penelitian)

7. MATA KULIAH FISIKA
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu menerapkan hukum-hukum utama mekanika, termodinamika, energi gelombang, listrik, dan fisika radiasi yang digunakan dalam praktek keperawatan dengan mengikuti perkembangan IPTEK Keperawatan

8. MATA KULIAH KIMIA
Setelah menyelesikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu memahami teori dan prinsip-prinsip kimia untuk diterapkan dalam praktek keperawatan dengan mengikuti perkembangan IPTEK keperawatan

9. MATA KULIAH BIOLOGI
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu menerapkan konsep-konsep biologi yang digunakan dalam praktek keperawatan dengan mengikuti perkembangan IPTEK keperawatan

10. MATA KULIAH PSIKOLOGI UMUM
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu:
a. Memahami pertumbuhan dan perkembangan jiwa/kepribadian manusia
b. Memahami konsep Psikologi Umum dan konsep HAM
c. Menjelaskan tentang konsep Psikologi Umum dalam pelayanan keperawatan

11. MATA KULIAH KOMUNIKASI UMUM
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu:
a. Memahami prinsip-prinsip hubungan antar manusia
b. Mengindentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan antar manusia/ komunikasi
c. Menjelaskan prinsip-prinsip komunikasi
d. Menerapkan prinsip-prinsip komunikasi dalam HAM khususnya dalam pelayanan keperawatan

12. MATA KULIAH ILMU SOSIAL DAN MASALAH KESEHATAN
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu:
a. Membedakan berbagai konsep dasar ruang lingkup sosiologi
b. Mengindentifiasi masalah-masalah kesehatan terkait dengan dinamika sosial masyarakat
c. Menguraikan hubungan antar dinamika masyarakat dengan masalah kesehatan masyarakat yang timbul

13. MATA KULIAH ANTROPOLOGI BUDAYA KESEHATAN
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu:
a. Mengindentifikasi perilaku sehat sebagai respons masyarakat terhadap penyebab penyakit
b. Membedakan pengaruh sistem pelayanan kesehatan dan kemajuan IPTEK KES pada berbagai sosial budaya masyarakat
c. Mengintegrasikan sistem pelayanan kesehatan dan IPTEK KES pada berbagai sosial budaya masyarakat

14. MATA KULIAH PENGANTAR ILMU POLITIK
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu:
a. Memahami konsep Ilmu Politik
b. Menganalisa politik di Indonesia yang terkait dengan masalah keperawatan

15. MATA KULIAH ANATOMI MANUSIA
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu memahami ilmu Anatomi dan Histologi tubuh manusia dan menerapkannya dalam praktek keperawatan sesuai dengan perkembangan IPTEK keperawatan

16. MATA KULIAH FISIOLOGI MANUSIA
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu memahami fungsi tubuh manusia dan menerapkan dalam praktek keperawatan sesuai dengan perkembangan IPTEK keperawatan.

17. MATA KULIAH BIOKIMIA
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu memahami proses biokimia yang berlangsung dalam tubuh secara fisiologis maupun patologis serta faktor-faktor yang mempengaruhi dan menerapkannya dalam praktek keperawatan sesuai dengan perkembangan IPTEK keperawatan

18. MATA KULIAH PATOLOGI
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu memahami prinsip-prinsip dasar dalam Patologi Anatomi, Patofisiologi, Patologi Klinik, dan menerapkan prinsip-prinsip tersebut dalam praktek keperawatan sesuai dengan perkembangan IPTEK keperawatan.

19. MATA KULIAH MIKROBIOLOGI
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu memahami berbagai Mikroba yang dapat menyebabkan penyakit dan menimbulkan dampak bagi kesehatan manusia dan menerapkan konsep tersebut sebagai dasar dalam raktek keperawatan sesuai dengan perkembangan IPTEK keperawatan

20. MATA KULIAH PARASITOLOGI
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu memahami berbagai organisme dan lingkungan hidup parasit yang dapat menyebabkan penyakit dan menimbulkan dampak bagi kesehatan manusia dan menerapkan konsep tersebut sebagai dasar dalam praktek keperawatan sesuai dengan perkembangan IPTEK keperawatan

21. MATA KULIAH FARMAKOLOGI
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu memahami berbagai konsep Farmakolog dan menerapkan dalam praktek keperawatan sesuai dengan peran dan fungsi dengan mengikuti perkembangan IPTEK keperawatan

22. MATA KULIAH GIZI
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu menerapkan pengetahuan dasar Gizi dalam praktek keperawatan sesuai dengan perkembangan IPTEK keperawatan

23. MATA KULIAH EPIDEMIOLOGI
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu:
a. Memahami konsep dan prinsip-prinsip epidemiologi, perkembangan Epidemiologi dalam keperawatan dan ukuran-ukuran penyakit
b. Menerapkan konsep dan prinsip-prinsip Epidemiologi, Perkembangan Epidemiologi dan ukuran-ukuran penyakit dalam pembahasan kasus tertentu.

24. MATA KULIAH DEMOGRAFI DAN STATISTIK KESEHATAN
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu:
a. Mengindentifikasi indikator-indikator demografi dan status kesehatan masyarakat
b. Membedakan ciri-ciri masyarakat urban dan rural
c. Mengenal berbagai statistik deskriptif terkait dengan bidang kesehatan
d. Menerapkan statistik deskriptif pada pembahasan kasus tertentu

25. MATA KULIAH MANAJEMEN KESEHATAN
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu:
a. Memahami konsep dan prinsip-prinsip manajemen kesehatan
b. Memahami konsep dan prinsip-prinsip manajemen kesehatan di dalam asuhan keperawatan keuarga, komunitas dan gerontik

26. MATA KULIAH KESEHATAN LINGKUNGAN
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu:
a. Memahami konsep dan prinsip-prinsip kesehatan lingkungan
b. Mengindentiikasi masaah kesehatan lingkungan dan peran perawat dalam penatalaksanaan pelayanan kesehatan lingkungan di Indonesia
c. Menerapkan konsep dasar, prinsip-prinsip kesehatan lingkungan dalam pembahasan kasus tertentu

27. MATA KULIAH BIOSTATISTIK
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahassiwa mampu:
a. Mengorganisir pengumpulan data mentah untuk pengukuran kuantitatif, membuat pikiran atas suatu keadaan berdasarkan data-data dan hubungan antar variabel
b. Menggunakan teknik dan perhitungan statistik untuk tujuan analisis sebagai dasar untuk mengambil keputusan

28. MATA KULIAH ILMU BEDAH
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu membedakan berbagai penyakit atau kelamin organ yang perlu dilakukan pembedahan, gambar umum metode pembedahan, konsidi organ tubuh dan fungsinya, serta tindakan yang perlu dilakukan sebelum, selama dan setelah pembedahan.

29. MATA KULIAH ILMU PENYAKIT DALAM
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu:
a. Memahami patofisiologi terjadinya perubahan fungsi sistem tubuh dikaitkan dengan penyakit klien
b. Mengelola asuhan keperawatan klien yang mengalami gangguan sistem pernapasan, kardiovaskuler, grastointestinal, perkemihan, keganasan, infeksi, dan penyakit tripis yang umum terajdi.

30. MATA KULIAH ILMU KESEHATAN ANAK
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu merumuskan “Jaras Kritikal” penyakit akut, penyakit kronik, dan penyakit yang mengancam kehidupan serta penyakit bedah pada anak, dan mengintegrasikannya dalam melaksanakan praktek keperawatan profesional yang aman dan efektif bagi neonatus, bayi, anak dan remaja sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan

31. MATA KULIAH OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu memahami aspek biofisik manusia, pengaturan reproduksi wanita, masalah-masalah reproduksi wanita dan penatalaksanaannya untuk diterapkan dalam memberikan asuhan keperawatan

32. MATA KULIAH ILMU PSIKIATRI
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu:
a. Memahami perkembangan manusia dan psikodinamika proses terjadinya gangguan jiwa
b. Memahami konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa dan gangguan jiwa dalam konteks keluarga
c. Mengimplementasikan proses keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada individu dan keluarga yang mengalami masalah bio-psiko-sosio-spiritual dalam rentang sehat jiwa gangguan jiwa
d. Memahami sejarah perkembangan pelayanan kesehatan jiwa
e. Menganalisis kecenderungan dan isue dalam keperawatan jiwa
f. Mengindentifikasi area riset terkait dengan kesehatan dan keperawatan jiwa

33. MATA KULIAH RISET KEPERAWATAN
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu:
a. Memahami konsep dasar penelitian keperawatan
b. Merancang penelitian keperawatan
c. Melaksanakan penelitian keperawatan
d. Menyusun laporan penelitian keperawatan

34. MATA KULIAH METODOLOGI KEPERAWATAN
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu menggunakan proses keperawatan sebagai metodologi ilmiah dalam menyelesaikan masalah-masalah klien yang ditemui dalam praktek keperawatan

35. MATA KULIAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu memahami berbagai konsep dasar keperawatan dan mengintegrasikannya ke dalam cabang ilmu keperawatan lain, serta memodifikasi sesuai dengan perkembangan IPTEK keperawatan

36. MATA KULIAH KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu mengintegrasikan ilmu-ilmu yang terkait dalam melakukan keterampilan dasar untuk memenuhi kebutuhan manusia yang diperlukan dalam praktek keperawatan dan memodifikasikan sesuai dengan perkembangan IPTK keperawatan

37. MATA KULIAH PENDIDIKAN DALAM KEPERAWATAN
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu:
a. Memahami konsep dasar dan prinsip-prinsip pendidikan
b. Memahami komponen pembelajaran keperawatan
c. Mempersiapkan desain instruksional suatu unit pembelajaran
d. Melaksanakan pengajaran kelas dan klinik

38. MATA KULIAH KOMUNIKASI KEPERAWATAN
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu :
a. Memahami konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan
b. Menerapkan konsep penggunaan diri sendiri secara terpeutik
c. Menerapkan konsep komunikasi terapeutik dan penggunaan diri sendiri pada kasus tertentu.

39. MATA KULIAH MANAJEMEN KEPERAWATAN
Setelah menyelsaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu :
a. Memahami konsep-konsep kepemimpinan dan manajemen keperawatan
b. Menerapkan prinsip dan keterampilan kepemimpinan dan manajemen dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada klien

40. MATA KULIAH PENGANTAR PROFESI KEPERAWATAN
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu:
a. Memahami konsep paradigma keperawatan
b. Memahami konsep dan teori keperawatan
c. Mengintegrasikan berbagai konsep dan teori ke dalam cabang ilmu keperawatan lainnya
d. Memahami keperawatan sebagai suatu profesi

41. MATA KULIAH KEPERAWATAN MEDIKAL
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu:
a. Memahami konsep dasar asuhan keperawatan medikal bedah
b. Mengelolah asuhan keperawatan pada klien dewasa yang mengalami masalah kesehatan dan perubahan fungsi sistem tubuh

42. MATA KULIAH KEPERAWATAN MATERNITAS
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu:
a. Memahami berbagai konsep yang berhubungan dengan keperawatan meternitas
b. Memahami kebijakan pemerintah dalam kesehatan ibu dan anak (bayi baru lahir)
c. Memberikan asuhan keperawatan pada wanita usia subur, ibu hamil, ibu melahirkan, ibu setelah melahirkan, dan bayinya sampai usia 40 hari dan keluarganya pada kondisi normal maupun resiko tinggi dan keluarganya
d. Memberikan asuhan keperawatan pada wanita di antara dua masa kehamilan
e. Memberikan asuhan keperawatan pada wanita diluar masa reproduksi

43. MATA KULIAH ILMU KEPERAWATAN ANAK
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu :
a. Memahami konsep dasar untuk memberikan asuhan keperawatan profesional yang aman dan efektif bagi neonatus, bayi, anak dan remaja sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya, baik sehat maupun sakit.
b. Menerapkan teori, konsep dan prinsip keperawatan anak
c. Menggunakan proses keperawatan sebagai pendekatan
d. Memberikan asuhan keperawatan pada anak yang sakit akut
e. Memberikan asuhan keperawatan pada anak yang sakit kronis
f. Memberikan asuhan keperawatan pada anak yang sakit mengancam kehidupan

44. MATA KULIAH KEPERAWATAN JIWA
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu:
a. Memahami perkembangan pelayanan kesehatan keperawatan jiwa sebagai pelayanan profesional
b. Memahami perkembangan jiwa manusia dan psikodinamika terjadinya masalah kesehatan keperawatan jiwa.
c. Menjelaskan berbagai masalah keperawatan jiwa dan psikodinamikanya
d. Mengintegrasikan konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa dan masalah keperawatan jiwa dalam pelayanan/asuhan keperawatan jiwa dan bidang keperawatan lain.
e. Menampilkan pemberian pelayanan/asuhan keperawatan jiwa dengan menggunakan komunikasi perawatan terapeutik, penggunaan diri secara terapeutik, terapi modalitas keperawatan secara mandiri maupun kolaborasi melalui pendekatan proses keperawatan
f. Mengembangkan rasa percaya diri dalam melakukan pelayanan/asuhan keperawatan jiwa
g. Menganalisis kecenderungan dan isu keperawatan jiwa
h. Mengidentifikasi area riset terkait dengan kesehatan dan keperawatan jiwa

45. MATA KULIAH KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu:
a. Mengelola asuhan keperawatan klien dengan kondisi kedaruratan dan kegawatan
b. Menggunakan peralatan khusus untuk melakukan tindakan yang spesifik pada pengelolaan kasus kegawatan.

46. MATA KULIAH KEPERAWATAN KOMUNITAS
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu:
a. Membedakan konsep dasar kesehatan komunitas dan keperawatan komunitas
b. Mengidentifikasi kebijakan/program-program pokok kesehatan komunitas
c. Menampilkan konsep dasar kesehatan komunitas dan keperawatan komunitas, kebijakan /program-program pokok kesehatan dalam pelayanan/asuhan keperawatan komunitas
d. Mengembangkan rasa percaya diri dalam melakukan asuhan keperawatan komunitas

47. MATA KULIAH KEPERAWATAN KELUARGA
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu:
a. Memahami konsep keluarga sejahtera dan adaptasi keluarga sesuai tahapan tumbuh kembang keluarga
b. Menampilkan konsep keluarga sejahtera dan adaptasi keluarga sesuai dengan tahapan tumbuh kembang keluarga dalam pelayanan/asuhan keperawatan keluarga
c. Mengembangkan rasa percaya diri dalam melakukan asuhan keperawatan keluarga

48. MATA KULIAH KEPERAWATAN GERONTIK
Setelah menyelsaikan cabang ilmu ini, mahasiswa mampu :
a. Memahami konsep dasar gerontik, teori bio-psiko-sosio/kultural dan spiritual pada proses penuaan serta keperawatan dasar pada lansia
b. Menampilkan konsep dasar gerontik, teori bio-psiko-sosio/kultural dan spiritual pada proses penuaan dalam pelayanan/asuhan keperawatan gerontik
c. Mengembangkan rasa percaya diri dalam melakukan asuhan keperawatan gerontik.

Program Pendidikan Ners (S-1) Keperawatan


Pendidikan Ners adalah pendidikan yang bersifat Akademik-Profesi yang dalam pelaksanaannya terdiri dari 2 (dua) tahapan yaitu tahapan pendidikan akademik dan tahapan pendidikan profesi. Program pendidikan ini mengacu pada metaparadigma keperawatan yang disepakati di Indonesia dan mempunyai landasan ilmu pengetahuan dan landasan keprofesian yang kokoh. Pada pelaksanaannya sangat dipengaruhi oleh kemampuan pada proses pemahaman dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan. Pada program pendidikan profesi terdapat masa penyesuaian professional bagi peserta didik dalam bentuk pengalaman belajar klinik dan pengalaman belajar lapangan dengan menggunakan tatanan pelayanan kesehatan nyata, khususnya pelayanan keperawatan.

Sesuai dengan Falsafah Keperawatan bahwa manusia dan kemanusiaan merupakan titik sentral setiap upaya pembangunan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Bertolak dari pandangan ini, disusun dan disempurnakan kembali paradigma keperawatan dalam bentuk metaparadigma keperawatan yang terdiri atas 4 (empat) konsep dasar yaitu manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan.

TUJUAN PENDIDIKAN NERS DI INDONESIA

Program Pendidikan Ners di Indonesia, sebagai pendidikan profesi bertujuan mendidik peserta didik melalui proses belajar menyelesikan suatu kurikulum, sehingga mempunyai cukup pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk :

1. Melakukan Profesi Keperawatan secara Akuntabel dalam suatu sisitem pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijaksanaan umum pemerintah berlandaskan Pancasila, khususnya pelayanan dan atau Asuhan Keperawatan Dasar sampai dengan tingkat kerumitan tertentu secara mandiri kepada individu, keluarga, dan komunitas berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan yang mencakup.

a. Menerapkan konsep, teori dan prinsip ilmu perilaku, ilmu sosial, ilmu biomedik, dan ilmu keperawatan dalam melaksanan pelayanan dan atau asuhan keperawatan kepada individu, keluarga dan komunitas.

b. Melaksanakan pelayanan dan atau asuhan keperawatan secara tuntas melalui pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan, implementasi dan evaluasi baik bersifat promotif, prefentif, kuratif dan rehabilitatif, kepada klien dengan masalah keperawatan dasar dan rumit, sesuai dengan batas kewenangan, tanggung jawab dan kemampuannya serta berlandaskan etika profesi keperawatan.

c. Mendokumentasikan seluruh proses keperawatan secara sistematik, dan memanfaatkannya dalam upaya meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.

d. Bekerja sama dengan tenaga kesehatan dan disiplin ilmu lain dengan menerapkan prinsip manajemen dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang berorientasi kepada pelayanan dan asuhan keperawatan.

2. Mengelola pelayanan keperawatan profesional tingkat rendah secara bertanggung jawab dan menunjukkan sikap kepemimpinan yang mencakup:

a. Menerapkan teori manajemen dan kepemimpinan yang sesuai dengan kondisi setempat dalam mengelolah pelayanan/ asuhan keperawatan

b. Melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan/ supervisi terhadap perawat pemula dalam mengelolah pelayanan/ asuhan keperawatan

c. Bertindak sebagai pemimpin formal dan tidak formal untuk meningkatkan motivasi dan kinerja staf keperawatan dalam mengelola pelayanan/ asuhan keperawatan.

d. Menggunakan berbagai strategi perubahan yang diperlukan untuk mengelola pelayanan/ asuhan keperawatan .

e. Menjadi contoh peran profesional dalam mengelola pelayanan/ asuhan keperawatan.

3. Mengelola kegiatan penelitian keperawatan dasar dan terapan yang sederhana dan menggunakan hasil penelitian serta perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan/ asuhan keperawatan yang mencakup:

a. Mengindentifikasi masalah kesehatan dengan menganalisis dan mensintesis informasi yang relevan dari berbagai sumber dan memperhatikan perspektif lintas budaya yang mendasari semua aspek sistim kesehatan.

b. Merencanakan dan melaksanakan penelitian dalam bidang keperawatan

c. Menggunakan hasil-hasil penelitian dan iptek kesehatan dalam pelayanan keperawatan sesuai dengan standar praktek keperawatan melalui program jaminan mutu yang berkesinambungan

d. Menerapkan prinsip dan tehnik penalaran yang tepat dalam berfikir secara logis, kritis dan madiri.

4. Berperan serta secara aktif dalam mendidik dan melatih calon perawat dan tenaga keperawatan serta turut berperan dalam berbagai program pendidikan tenaga kesehatan lain yang mencakup:

a. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pengajaran dan pelatihan dalam bidang keperawatan.

b. Menerapkan prinsip pendidikan dalam kegiatan peningkatan kemampuan mahasiswa keperawatan, tenaga keperawatan dan tehaga kesehatan lain

c. Mensintesis berbagai Ilmu Pengetahuan keperawatan dasar dan klinik dalam memberikan pendidikan kepada mahasiswa keperawatan, tenaga keperawatan dan kesehatan lain.

5. Mengembangkan diri secara terus menerus untuk meningkatkan kemampuan profesional yang mencakup:

a. Menerapkan konsep-konsep profesional dalam melaksanakan kegiatan keperawatan

b. Melaksanakan kegiatan keperawatan dengan menggunakan pendekatan ilmiah

c. Berperan sebagai “pembaharu” dalam setiap kegiatan keperawatan diberbagai tatanan pelayanan keperawatan

d. Mengikuti perkembangan IPTEK secara terus menerus melalui kegiatan yang menunjang

e. Mengembangkan IPTEK keperawatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan ilmu

f. Berperan secara aktif dalam setiap kegiatan ilmiah yang relefan dengan keperawatan.

6. Memelihara dan mengembangkan kepribadian dan sikap yang sesuai dengan etika keperawatan dalam melaksanakan profesinya yang mencakup:

a. Melaksanakan profesi keperawatan mengacu pada kode etik keperawatan yang mencakup hubungan perawat dengan klien, perawat dengan perawat, dan perawat dengan profesi lain.

b. Mentaati peraturan dan perundang-undangan yang berlaku

c. Bertindak serasi dengan budaya masyarakat dan tidak merugikan kepentingan masyarakat

d. Berperan serta secara aktif dalam perkembangan organisasi profesi

e. Mengembangkan Komunitas Profesional

7. Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif, produktif, terbuka untuk menerima perubahan serta berorientasi kemasa depan yang mencakup:

a. Menggali dan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya untuk membantu menyelesaikan masalah masyarakat dengan fenomena keperawatan

b. Membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan dan mengelola sumber yang tersedia.

c. Memilih dan menapis perubahan yang ada untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat

d. Memberi masukan pada berbagai lembaga pemerintah dan non-pemerintah tentang berbagai aspek yang terkait dalam keperawatan.

ORIENTASI PENDIDIKAN NERS

Dengan mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kesehatan khususnya keperawatan serta perkembangan tuntutan kebutuhan masyarakat dan pembangunan kesehatan di masa mendatang, serta bertolak dari tujuan pendidikan Ners yang diuraikan di atas, pengembangan dan pembinaan Pendidikan Ners di Indonesia berorientasi kepada ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam bidang keperawatan dan kepada masyarakat. Orientasi pendidikan memberikan arah pengembangan institusi pendidikan, termasuk berbagai kegiatan akademik dan pengembangan sumber-sumber yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan akademik dan profesi, meliputi :

1. Orientasi Ilmu dan Pengetahuan

Bahwa institusi pendidikan keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang kesehatan, khususnya keperawatan. Melalui kurikulum pendidikan, khususnya materi pendidikan dan berbagai bentuk pengalaman belajar yang dilaksanakan di dalam suatu lingkungan belajar yang dilengkapi dengan fasilitas pendidikan yang diperlukan, memungkinkan peserta didik mengikuti dan menguasai perkembangan ilmu dan teknologi keperawatan/kesehatan dengan baik sehingga dapat ditumbuhkan dan dibina sikap dan kemampuan akademik-profesional pada peserta didik.

2. Orientasi Masyarakat

Memberikan arah bahwa program pendidikan diorientasikan kepada tuntutan kebutuhan masyarakat sekarang dan yang akan dating. Kurikulum pendidikan disusun dengan bertolak dari tujuan pendidikan yang diturunkan dari tuntutan kebutuhan masyarakat dan pembangunan kesehatan dimasa mendatang, dengan tetap memperhatikan pandangan dan tuntutan keprofesian dalam bidang keperawatan.

KERANGKA KONSEP PENDIDIKAN NERS

Bertolak dari tujuan pendidikan Ners dan orientasi pendidikan Ners, Pendidikan Ners disusun berdasarkan kerangka konsep yang kokoh yang mencirikan sebagai pendidikan berprofesi, seperti diuraikan berikut ini :

1. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi

Seluruh rangkaian proses pendidikan, mencakup isi dan berbagai bentuk pengalaman belajar ditata dan dilaksanakan agar peserta didik memahami dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan yang merupakan landasan utama dalam melaksanakan pelayanan dan/atau asuhan keperawatan kepada masyarakat.

2. Menyelesaikan masalah secara ilmiah

Kemampuan menyelesaikan masalah secara ilmiah “Scientific Problem Solving” pada peserta didik sejak dini ditumbuhkan dan dibina melalui rangkaian berbagai bentuk pengalaman belajar secara terintegrasi. Hal ini merupakan landasan utama menumbuhkan kemampuan dan membina kemampuan memahami dan menerapkan proses keperawatan yang merupakan metode utama yang digunakan Ners dalam melaksanakan asuhan keperawatan.

3. Sikap, Tingkah laku dan Kemampuan professional

Merupakan landasan utama dalam melaksanakan pelayanan dan/atau asuhan dengan berpedoman pada etika profesi keperawatan dan mengembangkan diri sebagai seorang sarjana keperawatan. Secara terintegrasi ditumbuhkan dan dibina kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak sesuai kode etik keperawatan, konsep moral keperawatan, prinsip-prinsip keperawatan serta nilai dan kepercayaan pribadi peserta didik dalam mengambil keputusan klinik.

4. Belajar aktif dan mandiri

Bertujuan terbinanya kemampuan mengarahkan belajar sendiri dan berkelanjutan, dibina sejak dini pada awal pendidikan dan meningkat secara bertahap pada akhir pendidikan. Berbagai bentuk pengalaman belajar dirangkaikan dan dilaksanakan secara terarah sehingga dapat ditumbuhkan dan dibina sikap dan kemampuan belajar secara terus-menerus sesuai asas belajar sepanjang hayat dan hakikat profesi keperawatan.

5. Pendidikan di masyarakat

Sikap dan kemampuan professional seorang sarjana keperawatan yang dituntut untuk mengabdikan dirinya kepada masyarakat, ditumbuhkan dan dibina sepanjang proses pendidikan melalui berbagai bentuk pengalaman belajar yang dilaksanakan dan dikembangkan di masyarakat.

Powered By Blogger