Kamis, November 19

Atraksi MerpatiPutih ......

Selain mata, manusia rupanya diberi "indera penglihatan kedua". "Mata kedua" itu bisa berupa ujung hidung atau ujung telinga, sentuhan tangan, ujung jari, atau ujung siku. Dengan latihan tertentu, seorang tunanetra bahkan mampu "melihat" seperti halnya orang biasa.

Manfaat ilmu MP itu ialah untuk mendapatkan tenaga yang lebih kuat, terutama saat melaksanakan tugas yang dianggap tidak mungkin dilakukan dalam keadaan biasa. "Misalnya, dengan mata tertutup dan konsentrasi orang mampu menebak benda yang tersembunyi, atau menembak sasaran dengan tepat dari jarak jauh atau mematahkan benda keras dalam keadaan mata tertutup

Kemampuan itu sebenarnya sudah dimiliki oleh setiap orang, namun sering tidak disadari. Misalnya, pada hubungan batin antara ibu dan anak. Saat si anak sakit, sang ibu bisa merasakan padahal keduanya berada di tempat terpisah yang berjauhan.Kemampuan ini disebabkan oleh adanya medan listrik yang menyelubungi tubuh manusia, yang lebih dikenal sebagai aura atau prana. Karena itu, seluruh bagian tubuh bisa digunakan untuk mengenali getaran dari benda-benda di sekitar. Kemampuan dasar ini bisa dilatih agar makin kuat listrik dan kepekaannya. Makin kuat listriknya, makin luas medannya, maka makin luas pula jangkauannya. Ketebalan aura bisa dilihat dengan melakukan pemotretan fotografi Kirlian. "Sering terjadi, anggota Merpati Putih yang menjalani pemotretan ini sinar auranya memenuhi lembar (kertas) foto,"

Namun, meski semua orang - asalkan telaten berlatih - bisa mempelajari dan mendapatkan kemampuan itu, ada orang-orang tertentu yang berbakat bisa memiliki kemampuan yang lebih besar.

Untuk lebih jelasnya silahkan saksikan Video peragaan MerpatiPutih di bawah ini....................

Minggu, November 15

Perawat Indonesia Terancam Menjadi Tamu di Negeri Sendiri


JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia bakal kebanjiran tenaga perawat dari luar negeri. Perawat Indonesia akan menjadi tamu di negeri sendiri, sedangkan perawat yang ada di luar negeri ada kemungkinanan akan dideportasi."Hal tersebut terjadi karena ada kesepakan mutual recognition arrangement (MRA) dan Indonesia belum mempunyai UU keperawatan yang mengatur sistem keperawatan di Indonesia," kata Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Prof Achir Yani S Hamid, MN, DN, Sc saat dijumpai sebelum pumpa pers Hari Kebangkitan Perawat Indonesia di Jakarta, Senin (11/5).


Lebih lanjut ia mengatakan bahwa MRA itu telah ditandatangani oleh 10 negara ASEAN. Isinya adalah pengaturan pengakuan timbal balik negara-negara ASEAN untuk keperawatan. Dengan disepakatinya MRA maka per 1 Januari 2009, perawat luar negeri akan bebas datang dan bekerja di Indonesia.Untuk itulah, kata Achir, PPNI mendesak supaya RUU Keperawatan segera disahkan. "Karena di dalam UU tersebut menjamin didirikannya badan independen sistem Konsil Keperawatan Indonesia," katanya. Konsil tersebut, tambahnya, yang akan mengangkat kualitas dan kompetensi perawat Indonesia sehingga bisa disejajarkan dengan negara lain. Menurutnya, dari 10 negara ASEAN, Indonesia bersama Laos dan Vietnam belum mempunyai UU Keperawatan dan Konsil Keperawatan Independen.


Tiga fungsi utama Badan Independen Sistem Konsil Keperawatan Indonesia, sebagaimana dikatakan Achir adalah, pertama mengatur registrasi dan uji kompetensi. Kedua, mengatur sistem lisensi dan sistem registrasi. Ketiga, mengatur sistem sertifikasi. "Ini semua belum ada di Indonesia," ungkapnya. "Dengan demikian, perawat kita akan bisa bersaing dengan perawat asing dan diakui di luar negeri," tuturnya.Mengingat begitu penting dan mendesak UU Keperawatan tersebut maka RRU yang saat ini masuk dalam program legislasi nasional (proglegnas) 2009 urutan ke-26 segera disahkan. "Ini tidak bisa ditawar. Harus disahkan tahun ini. Kami akan terus advokasi dan edukasi DPR," kata Achir.


Menurut kabar yang beredar, saat ini perawat asing dari Filipina sudah bekerja di rumah sakit Yogyakarta dengan gaji dollar.

SERATUS RIBU PERAWAT DI RI NGANGGUR !


Jumlah perawat yang menganggur di Indonesia ternyata cukup mencengangkan. Hingga tahun 2005 mencapai 100 ribu orang. Ini disebabkan rendahnya pertumbuhan rumah sakit dan lemah berbahasa asing.Padahal setiap tahun, dari 770 sekolah perawat yang ada di Indonesia, lulusannya men...capai 25 ribu perawat.


"Tidak semua lulusan dapat diserap, tempat bekerja terbatas dan pengangkatan PNS juga terbatas," ungkap Staf Ahli Menko Kesra Bidang Kependudukan dan Ketenaga kerjaan Arifin Badri.

Arifin mengungkapkan hal itu dalam seminar bertajuk "Perawat Indonesia: Mampukah Mendapat Pengakuan di Mancanegara?" di Kampus STIKES Binawan, Jalan Kalibata, Jakarta, Kamis (22/12). Ironisnya, data WHO 2005 menunjukkan bahwa dunia justru kekurangan 2 juta perawat, baik di AS, Eropa, Australia dan Timur Tengah. "Jadi ini merupakan peluang emas," katanya.


Namun menurut Rektor STIKES Binawan Azrul Azwar, perawat-perawat Indonesia masih mengalami hambatan untuk bersaing di dunia internasional. "Hambatan kita yang palig utama adalah bahasa. Kita bersaing dengan perawat-perawat Filipina, India dan Bangladesh yang mampu berbahasa Inggris," katanya.Karena itu yang diperlukan saat ini adalah terobosan untuk mendapatkan pengakuan dunia internasional, selain peningkatan kualitas SDM dalam kemampuan berbahasa Inggris.


Jika hal itu dilakukan, ia optimistis perawat indonesia mampu bersaing dengan perawat asing."Perawat kita perlu kesempatan belajar dan bekerja di luar negeri. Dibandingkan perawat Filipina, perawat kita dikenal lebih ramah, sopan dan tidak banyak tuntutan. Perawat kita mampu bersaing dengan mereka," katanya. Usai seminar, dilepas 53 perawat lulusan STIKES Binawan untuk belajar selama 6 bulan di University of Technology Sidney dan akan bekerja selama 2 tahun di Australia.

(dtc) (eli) Jakarta, WASPADA Online12/22/05 14:18 WIB

KESEJAHTERAAN PERAWAT AGAR DIAKOMODIR DALAM RUU KEPERAWATAN


Draf RUU Keperawatan telah mengalami perubahan sebanyak 19 kali. Draft yang beredar sekarang ini adalah Draft ke-20. Draft ke-19 penulis unduh (download) dari diponegoronursesassociation.blogsot.com (sebuah blog yang dikelola oleh mahasiswa keperawatan Undip Semarang, kalau tidak salah).


Sedangkan draft ke-20 penulis unduh dari inna-ppni.or.id (official website PPNI). Pada draft sebelumnya, RUU ini bernama RUU Praktek Keperawatan. Namun pada draft ke-20, kata „praktek“ dihapus sehingga namanya menjadi RUU Keperawatan. Dengan menghilangkan kata „praktek“, penulis berpikir bahwa cakupun RUU ini menjadi lebih luas lagi. Kalau semula hanya mengatur tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan praktek keperawatan, maka kini materi yang diatur dalam RUU Keperawatan tersebut bukan semata-mata regulasi praktek perawat namun juga mengusung kesejahteraan perawat.


Seperti halnya UU Guru dan Dosen (UU No 14 Tahun 2005) yang telah disahkan, ternyata tidak semata mengatur bagaimana regulasi tentang guru dan dosen, namun UU tersebut juga mengusung perbaikan kesejahteraan Guru dan Dosen. Nah, pada draft ke-20 RUU Keperawatan ini, penulis tidak melihat adanya perubahan yang signifikan dibanding draft sebelumnya.


Penulis tidak melihat adanya pasal-pasal yang secara eksplisit memperjuangkan kesejahteraan perawat. Padahal masalah kesejahteraan perawat (dari persepsi perawat) harus diperjuangkan lewat UU tersebut. Pendapatan dll (baca : kesejahteraan perawat) yang minim sudah banyak dilontarkan oleh saudara-saudara perawat di tanah air. Kalau masalah kesejahteraan perawat tidak disinggung secara eksplisit di dalam undang-undang, barangkali sepanjang dunia ini masih ada, profesi perawat selalu menjadi profesi yang sengsara.


Kalau guru dan dosen (berikut anak-anaknya) bisa diperjuangkan dan diangkat kesejahteraannya oleh negara secara legal berdasarkan Undang Undang, mengapa perawat tidak bisa. Guru dan perawat sama-sama profesi yang mengabdikan diri pada kemuliaan hidup manusia. Penulis melihat, materi RUU Keperawatan tersebut agak mirip dengan UU No 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran. Sehingga kesan penulis, naskah RUU Keperawatan tersebut seperti copy paste + revisi seperlunya dari UU No 29 Tahun 2004.

Gaji Perawat di Luar Negeri Rp 60 Juta Per Bulan, Mau?


JAKARTA, KOMPAS.

— Sekalipun Indonesia belum mempunyai UU Keperawatan, ternyata sudah banyak perawat Indonesia yang bekerja di luar negeri, bahkan gajinya bisa mencapai Rp 60 juta per bulan. "Soal skill kita tidak kalah dengan perawat asing. Paling soal bahasa dan upgrading keperawatan bidang-bidang tertentu," kata Direktur Kerjasama Luar Negeri Kawasan Asia Pasifik dan Amerika Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Haposan Saragih saat Jumpa Pers Hari Kebangkitan Perawat Indonesia di Jakarta, Senin (11/5).


Jumpa pers itu untuk menyambut Hari Perawat Dunia sekaligus pencanangan Hari Kebangkitan Perawat Indonesia esok hari. Menurut Haposan, sampai saat ini kebutuhan dunia terhadap perawat semakin meningkat. Berikut beberapa negara yang membutuhkan perawat Indonesia, di antaranya Jepang yang membutuhkan 1.000 orang untuk dua tahun (2008-2009), Amerika (1 juta perawat), Kanada (hampir 1 juta orang), dan Inggris (3.000 perawat).


Bagi perawat yang berminat bekerja ke luar negeri, tambahnya, tidak akan mengeluarkan biaya banyak. Sebagai contoh, ia menjelaskan soal proses yang harus dilalui jika ingin menjadi perawat di Jepang. Biaya yang diperlukan Rp 1.100.000 untuk paspor dan pelatihan awal di sana. Tesnya hanya wawancara yang dilakukan oleh perwakilan Jepang di Indonesia. Soal bahasa, para perawat belajar di Indonesia selama 4 bulan dan 2 bulan di Jepang. "Wawancaranya memakai bahasa Indonesia, ada transleter-nya," jelas Haposan.


Gaji Terkait dengan gaji yang diterima para perawat Indonesia yang bekerja di luar negeri, Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Prof Achir Yani S Hamid, MN, D.N., Sc menyampaikan, di Kuwait perawat Indonesia yang berjumlah 700-an gajinya berkisar Rp 20 juta- Rp 22 juta dengan biaya hidup ditanggung.Di Jepang, gaji perawat Indonesia berkisar Rp 11 juta-Rp 17 juta per bulan. "Untuk fasilitasnya beragam.


Ada yang ditanggung penuh oleh rumah sakit, ada yang sebagian saja," kata Achir. Di Belanda gajinya 20-30 juta dan di Amerika Serikat 40-60 juta dengan biaya hidup ditanggung sendiri oleh perawat. Menurut Achir, ada sekitar 4.000 perawat Indonesia yang bekerja di luar negeri. Untuk itu, lanjutnya, PPNI memberikan perhatian kepada mereka supaya kewajiban dan haknya terjamin. "Kami lobi asosiasi keperawatan di negara di mana perawat kita bekerja supaya para perawat kita dijadikan anggota asosiasi mereka," pungkas Achir.

MENGABAIKAN RUU KEPERAWATAN DPR TIDAK PEDULI KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN

Jakarta 6 Juni 2009, Aksi damai lebih dari 5000 perawat Indonesia kali kedua akan dilaksanakan Senin 8 Juni 2009 dipusatkan di depan gedung DPR MPR RI. Demo kali ini mendesak DPR RI untuk segera membahas dan mengesahkan Undang-Undang Keperawatan (UUK) di tahun 2009

Hal ini didasarkan terhentinya proses UUK yang mana setelah Gerakan Nasional Perawat 12 Mei 2008 Rancangan UUK telah masuk dalam prolegnas tahun 2009, namun hasil rapat koordinasi antara Pimpinan DPR dan Pemerintah belum lama ini tidak memprioritaskan UUK untuk disyahkan tahun 2009. Apabila dalam waktu 15 hari tuntutan ini tidak ditanggapi oleh DPR RI maka Perawat Indonesia akan melakukan AKSI MOGOK NASIONAL karena perawat sengaja dibiarkan bekerja tanpa perlindungan hukum yang kuat dan perawat Indonesia tidak mau dijajah oleh perawat bangsa asing yang akan segera masuk ke Indonesia. Tindak lanjut dari proses undang-undang Keperawatan ini memang perlu dipertanyakan sebab DPR sebagai lembaga tinggi negara yang memproduk peraturan ini tidak lagi peduli dan tidak sunguh-sungguh memperhatikan kesehatan rakyat dan perawat..

RUU Keperawatan yang telah masuk dalam prolegnas nomor 26 ditahun 2009 ternyata telah diabaikan dan disia-siakan oleh DPR. Ini adalah sebuah ironi dan bukti ketidak berpihakan DPR kepada rakyat karenanya mengakibatkan rakyat Indonesia tidak mendapatkan perlindungan hukum yang memadai dari pelayanan kesehatan di era global dan nasib perawat Indonesia semakin terancam oleh perawat asing..

Perawat Indonesia (lebih dari 500.000) dan merupakan 60 % dari total tenaga Kesehatan telah memberikan yang terbaik untuk bangsa Indonesia dengan memberi pelayanan di daerah terpencil, perbatasan, desa-desa tertinggal, pulau-pulau terluar dan seluruh tatanan pelayanan kesehatan yang ada di Indonesia.

Masyarakat perlu mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai oleh tenaga perawat yang berkualitas dengan dasar regulasi yang memadai. Disamping itu bagi perawat juga terlindungi dari berbagai resiko kerja dan tuntutan hukum. Selain dihadapkan pada masalah di atas dengan telah di tanda tanganinya Mutual Recognition Agreement (MRA) di 10 negara ASEAN terutama bidang keperawatan yang akan di berlakukan tahun 2010. Dimana diantara 10 negara Asean tersebut hanya 3 negara yang belum memiliki Undang-Undang Keperawatan yaitu; Indonesia, Laos dan Vietnam.

Maka dapat dibayangkan bahwa masyarakat Indonesia akan menjadi sasaran empuk tenaga-tenaga kesehatan asing, tenaga perawat dalam negeri terpinggirkan, pengakuan rendah dan gaji yang tidak memadai. Dengan tidak adanya Badan Regulator Independen (konsil Keperawatan) ini mengakibatkan pengakuan lulusan keperawatan Indonesia belum setara terutama di tingkat internasional.

Rendahnya pengakuan ini lebih di sebabkan karena tidak adanya jaminan bahwa perawat asal Indonesia Kompeten di bandingkan perawat Negara lain, Disamping itu dengan tidak adanya Badan Regulator Independen mengakibatkan perawat luar negeri siap menyerbu masuk ke Indonesia tanpa filter, akibatnya ancaman pengangguran terpelajar sudah didepan mata.

MANAGEMENT SYSTEM INFORMASI RUMAH SAKIT

Komunikasi adalah hal yang sangat penting bagi sebuah institusi perawatan kesehatan karena banyaknya bagian/departemen yang terlibat dalam proses perawatan pasien. Pelayanan dan manajer keperawatan harus memasukkan banyak data/informasi mengenai pasien mulai dari saat masuk hingga pasien pulang.

Saat ini komputer secara absolut penting untuk mengatur:
1. Makin kompleksnya masalah keuangan
2. Melaporkan permintaan beberapa bagian/departemen
3. Kebutuhan komunikasi dari tim perawatan kesehatan yang berbeda
4. Pengetahuan yang relevan untuk perawatan pasien Komputer mempengaruhi praktek, administrasi, pendidikan serta penelitian, dan dampaknya akan terus meluas.

Abad informasi bagi masyarakat yang besar merupakan sejarah baru dalam perubahan teknologi, dan akan terus berkembang mempengaruhi kehidupan dan pekerjaan selama beberapa dekade.

A. Perspektif Sejarah Komputer telah dikenal sekitar lima puluh tahun yang lalu, tetapi rumah sakit lambat dalam menangkap revolusi komputer. Saat ini hampir setiap rumah sakit menggunakan jasa komputer, setidaknya untuk manajemen keuangan. Perawat terlambat mendapatkan manfaat dari komputer, usaha pertama dalam menggunakan komputer oleh perawat pada akhir tahun 1960-an dan 1970-an mencakup:
1. Automatisasi catatan perawat untuk menjelaskan status dan perawatan pasien.
2. Penyimpanan hasil sensus dan gambaran staf keperawatan untuk analisa kecenderungan masa depan staf. Pada pertengahan tahun 1970-an, ide dari sistem informasi rumah sakit (SIR) diterapkan, dan perawat mulai merasakan manfaat dari sistem informasi manajemen. Pada akhir tahun 1980-an memunculkan mikro-komputer yang berkekuatan besar sekali dan perangkat lunak untuk pengetahuan keperawatan seperti sistem informasi manajemen keperawatan (SIMK)

B. Sistem Informasi Rumah Sakit (SIR) Sistem informasi rumah sakit (SIR) sangat luas, desain sistem komputer yang komplek untuk menolong komunikasi dan mengatur informasi yang dibutuhkan dari sebuah rumah sakit. Sebuah SIR akan diaplikasikan untuk perijinan, catatan medis, akuntansi, kantor, perawatan, laboratorium, radiologi, farmasi, pusat supali, mutrisi/pelayanan makan, personel dan gaji. Jumlah aplikasi-aplikasi lain dapat dimasukkan bagi beberapa bagian/departemen dan untuk beberapa tujuan yang praktikal. Manajer-manajer perawat perlu mengenal komputer, yang mencakup mengenal istilah umum yang digunakan komputer. Pada masa depan dapat diharapkan bahwa semua pekerjaan perawat akan dipengaruhi oleh komputer, dan beberapa posisi baru akan dikembangkan bagi perawat-perawat di bidang komputer.

C. Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Keperawatan (SIMK) Sistem informasi manajemen keperawatan (SIMK) merupakan paket perangkat lunak yang dikembangkan secara khusus untuk divisi pelayanan keperawatan. Paket perangkat lunak ini mempunyai program-program atau modul-modul yang dapat membentuk berbagai fungsi manajemen keperawatan. Kebanyakan SIMK mempunyai modul-modul untuk :
1. Mengklasifikasikan pasien
2. Pambentukan saraf
3. Penjadwalan
4. Catatan personal
5. Laporan bertahap
6. Pengembangan anggaran
7. Alokasi sumber dan pengendalian biaya
8. Analisa kelompok diagnosa yang berhubungan
9. Pengendalian mutu
10. Catatan pengembangan staf
11. Model dan simulasi untuk pengembilan keputusan
12. Rencana strategi
13. Rencana permintaan jangka pendek dan rencana kerja
14. Evolusi program Modul SIMK untuk klasifikasi pasien, pengaturan staf, catatan personal, dan laporan bertahap sering berhubungan. Pasien diklasifikasikan menurut kriterianya.

Informasi klasifikasi pasien dihitung berdasarkan formula beban kerja. Juga susunan pegawai yang dibutuhkan dan susunan pegawai yang sebenarnya dapat dibuat. SIMK dan komputer dapat membuat perawatan pasien lebih efektif dan ekonomis.

Perawat-perawat klinis menggunakannya untuk mengatur perawatan pasien, termasuk di dalamnya sejarah pasien, rencana perawatan, pemantauan psikologis dan tidak langsung, catatan kemajuan perawatan dan peta kemajuan. Hal ini dapat dilakukan di semua kantor/ruang perawat.

Perawat-perawat klinis dapat menggunakan SIMK untuk mengganti sistem manual pada pencatatan data. Hal ini dapat mengurangi biaya sekaligus memungkinkan peningkatan kualitas dari perawatan. Dengan sistem informasi usia, manajer perawat dapat merencanakan karier untuk mereka sendiri dan perawat klinis mereka. Karier baru di SIMK mungkin satu jawaban untuk perawat.

D. Manajemen Asuhan Keperawatan
1. Model dalam Sistem Pemberian Asuhan Keperawatan
1) Metode Kasus
2) Metode Fungsional
3) Metode Perawatan Tim
4) Metode Perawatan Primer
5) Metode Keperawatan Modular
6) Metode Manajemen Kasus

2. Issue-issue dalam Manajemen Asuhan Keperawatan Ada banyak issue-issue yang berkembang dalam manajemen asuhan keperawatan dimasa yang akan datang, beberapa diantaranya adalah :
1) Robotik Robot akan membnatu perawat dalam menjelaskan beberapa tugas. Hal yang paling praktis dengan menggunakan robot yaitu penggunaan kartu elektronik, dimana digunakan untuk penyimpanan dan transpor obat-obatan, kain-kain dan persediaan-persediaan lain. Contoh lain yaitu tangan robot yang dapat digunakan untuk mengangkat yang berat. Kemungkinan aplikasi dimasa yang akan datang termasuk prosedur-prosedur yang tidak dapat untuk dibentuk seperti mata, otak, atau perbedaan tulang belakang atau prosedur dimana kontak secara langsung merupakan kontra indikasi untuk bahaya kesehatan. Seperti seorang pasien dengan tidak ada sistem kekebalan.

2) Komunikasi Suara Komunikasi suara akan membantu perawat untuk berbicara dengan komputer mereka. Keyboard dan pembaca bar code tidak akan dibutuhkan untuk memasukkan atau mendapatkan kembali informasi komputer akan diminta untuk menampilkan informasi atau untuk mencatatnya dengan perintah suara.

3) Sistem Ahli dan Inteligensia Buatan Kecenderungan masa depan lainnya adalah sistem ahli dan inteligensia buatan. Manajer perawat mempunyai akses ke kuantitas informasi yang besar yang memungkinkan mebantu mereka dalam membuat keputusan setiap hari. Dengan sistem ahli, manajer perawat dapat mengidentifikasi situasi manajemen, kriteria pendefinisian masalah, dan tujuan dari penanganan situasi. Manajer perawat kemudian mengevaluasi alternatif dan membuat keputusan. Sistem ahli membuat kode pengetahuan yang relevan dan pengalaman dari ahli-ahli dan untuk memungkinkannya ada pada orang yang kurang berpengetahuan dan kurang berpengalaman. Suatu contoh dimana diperlukannya pengetahuan dan pengalaman total dari spesialis perawat klinis dibidang keperawatan ilmu neurologi, hal ini kemudian dikodekan dalam program komputer, dan dimungkinkannya ada untuk perawat melaksanakan klinis di area ilmu neurologi. Mereka akan mengkonsultasikannya untuk memecahkan masalah asuhan keperawatan.

3. Sistem Klasifikasi Pasien Dalam menentukan kebutuhan tenaga di ruang rawat, perawat perlu memantau klasifikasi klien. Sistem klasifikasi pasien adalah pengelompokan pasien berdasarkan kebutuhan perawatan yang secara klinis dapat diobservasikan oleh perawat.
Pada dasarnya sistem klasifikasi pasien ini mengelompokkan pasien sesuai dengan ketergantungannya dengan perawat atau waktu dan kemampuan yang dibutuhkan untuk memberi asuhan keperawatan yang dibutuhkan.
Tujuan klasifikasi pasien adalah untuk mengkaji pasien dan pemberian nilai untuk mengukur jumlah usaha yang diperlukan untuk memenuhi perawatan yang dibutuhkan pasien (Gillies, 1994).

Menurut Swanburg, tujuan klasifikasi pasien adalah untuk menentukan jumlah dan jenis tenaga yang dibutuhkan dan menentukan nilai produktivitas. Sistem klasifikasi pasien oleh Swanburg (1999) adalah sebagai berikut :
1) Kategori I : Self care Biasanya membutuhkan waktu : 2 jam dengan waktu rata-rata efektif 1,5 jam/24 jam.

2) Kategori II : Minimal care Biasanya membutuhkan 3 – 4 jam dengan waktu rata-rata efektif 3,5 jam/24 jam.

3) Kategori III : Moderate care atau Intermediate care Biasanya membutuhkan 5 – 6 jam dengan waktu rata-rata efektif 5,5 jam/24 jam.

4) Kategori IV : Extensive care atau Modified Intensive care Biasanya membutuhkan 7– 8 jam dengan waktu rata-rata efektif 7,5 jam/24 jam.

5) Kategori V : Intensive care Biasanya membutuhkan 10 – 14 jam dengan waktu rata-rata efektif 12 jam/24 jam.

4. Jenis kegiatan dalam asuhan keperawatan Beban kerja seorang perawat pelaksana juga ditentukan oleh jenis kegiatan yang harus dilakukannya. Dalam memberikan pelayanan keperawatan Gillies (1994) ada tiga jenis bentuk kegiatan yaitu:

1) Kegiatan perawatan langsung Adalah aktivitas perawatan yang diberikan oleh perawat yang ada hubungan secara khusus dengan kebutuhan fisik, psikologis dan spiritual pasien. Kebutuhan ini meliputi: komunikasi, pemberian obat, pemberian makan dan minum, kebersihan diri, serah terima pasien dan prosedur tindakan, seperti: mengukur tanda vital merawat luka, persiapan operasi, melaksanakan observasi, memasang dan observasi infus, memberikan dan mengontrol pemasangan oksigen.

2) Kegiatan perawatan tidak langsung Adalah kegiatan tidak langsung, meliputi kegiatan-kegiatan untuk menyusun rencana perawatan, menyiapkan/memasang alat, melakukan konsultasi dengan anggota tim, menulis dan membaca catatan kesehatan/perawatan, melaporkan kondisi pasien, melaksanakan tindak lanjut dan melakukan koordinasi.

3) Kegiatan pengajaran/penyuluhan Adalah kegiatan penyuluhan kesehatan yang diberikan pada pasien dan bersifat individual. Hal ini dimaksudkan agar materi pengajaran/penyuluhan sesuai dengan diagnosa, pengobatan yang ditetapkan, dan keadaan pola hidup pasien. Umumnya pasien memerlukan arahan yang meliputi tingkat aktivitas, pengobatan serta tindak lanjut perawatan dan dukungan masyarakat/keluarga.

Kamis, November 12

KEDAHSYATAN SEDEKAH


Sedekah adalah penolak bala, penyubur pahala, dan melipatgandakanrezeki; sebutir benih menumbuhkan tujuh bulir, yang pada tiap-tiap buliritu terjurai seratus biji. Artinya, Allah yang Mahakaya akan membalasnyahingga tujuh ratus kali lipat. Masya Allah!


Sahabat, betapa dahsyatnya sedekah yang dikeluarkan di jalan Allah yangdisertai dengan hati ikhlas, sampai-sampai Rasul sendiri membuatperbandingan. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik,Rasulullah SAW bersabda, "Allah SWT menciptakan bumi, maka bumi punbergetar. Lalu Allah pun menciptakan gunung dengan kekuatan yang telahdiberikan kepadanya, ternyata bumi pun terdiam. Para malaikatterheran-heran akan penciptaan gunung tersebut.


Kemudian mereka bertanya,

'Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Muyang lebih kuat dari pada gunung?'

.Allah menjawab, ' Ada , yaitu besi'.


Para malaikat pun kembali bertanya,

'Ya Rabbi adakah sesuatu dalampenciptaan-Mu yang lebih kuat dari besi?'

.Allah menjawab, ' Ada , yaitu api'.


Bertanya kembali para malaikat,

'Ya Rabbi adakah sesuatu dalampenciptaan-Mu yang lebih kuat dari api?'.

Allah menjawab, ' Ada , yaitu air'.'


Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari air?'

tanya para malaikat.

Allah pun menjawab, ' Ada , yaitu angin'.


Akhirnya para malaikat bertanya lagi,

'Ya Allah adakah sesuatu dalampenciptaan-Mu yang lebih dari semua itu?'.


Allah yang Mahakaya menjawab,

' Ada , yaitu amal anak Adam yangmengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinyatidak mengetahuinya' .

"Subhanallah....

Wallahu'alam bishawab

Indahnya Kematian ..................


Panggilan

Biarkan aku terbaring dalam lelapku,

kerana jiwa ini telah dirasuki cinta,dan biarkan daku istirahat,

kerana batin ini memiliki segala kekayaan malam dan siang.

Nyalakan lilin-lilin dan bakarlah dupa nan mewangi di sekeliling ranjang ini,

dan taburi tubuh ini dengan wangian melati serta mawar.


Minyakilah rambut ini dengan puspa dupa

dan olesi kaki-kaki ini dengan wangian,

dan bacalah isyarat kematian yang telah tertulis jelas di dahi ini.

Biarku istirahat di ranjang ini,kerana kedua bola mata ini telah teramat lelahnya;

Biar sajak-sajak bersalut perak bergetaran dan menyejukkan jiwaku;

Terbangkan dawai-dawai harpa dan singkapkan tabir lara hatiku.


Nyanyikanlah masa-masa lalu seperti engkau memandang fajar harapan dalam mataku,

kerana makna ghaibnya begitu lembut bagai ranjang kapas tempat hatiku berbaring.

Hapuslah air matamu, saudaraku,

dan tegakkanlah kepalamu seperti bunga-bunga menyemai jari-jemarinya menyambut mahkota fajar pagi.

Lihatlah Kematian berdiri bagai kolom-kolom cahaya antara ranjangku dengan jarak infiniti;

Tahanlah nafasmu dan dengarkan kibaran kepak sayap-sayapnya.


Dekatilah aku, dan ucapkanlah selamat tinggal buatku.

Ciumlah mataku dengan seulas senyummu.

Biarkan anak-anak merentang tangan-tangan mungilnya buatku dengan kelembutan jemari merah jambu mereka;

Biarkanlah Masa meletakkan tangan lembutnya di dahiku dan memberkatiku;

Biarkanlah perawan-perawan mendekati dan melihat bayangan Tuhan dalam mataku,

dan mendengar Gema Iradat-Nya berlarian dengan nafasku….
Powered By Blogger