Selasa, Juni 22

ANESTESI SPINAL

Anestesi spinal (subaraknoid) adalah anestesi regional dengan tindakan penyuntikan obat anestetik lokal ke dalam ruang subaraknoid. Anestesi spinal/ subaraknoid juga disebut sebagai analgesi/blok spinal intradural atau blok intratekal.


Hal –hal yang mempengaruhi anestesi spinal ialah jenis obat, dosis obat yang digunakan, efek vasokonstriksi, berat jenis obat, posisi tubuh, tekanan intraabdomen, lengkung tulang belakang, operasi tulang belakang, usia pasien, obesitas, kehamilan, dan penyebaran obat.

Pada penyuntikan intratekal, yang dipengaruhi dahulu ialah saraf simpatis dan parasimpatis, diikuti dengan saraf untuk rasa dingin, panas, raba, dan tekan dalam. Yang mengalami blokade terakhir yaitu serabut motoris, rasa getar (vibratory sense) dan proprioseptif. Blokade simpatis ditandai dengan adanya kenaikan suhu kulit tungkai bawah. Setelah anestesi selesai, pemulihan terjadi dengan urutan sebaliknya, yaitu fungsi motoris yang pertama kali akan pulih.

Di dalam cairan serebrospinal, hidrolisis anestetik lokal berlangsung lambat. Sebagian besar anestetik lokal meninggalkan ruang subaraknoid melalui aliran darah vena sedangkan sebagian kecil melalui aliran getah bening. Lamanya anestesi tergantung dari kecepatan obat meninggalkan cairan serebrospinal.




Indikasi

Anestesi spinal dapat diberikan pada tindakan yang melibatkan tungkai bawah, panggul, dan perineum. Anestesi ini juga digunakan pada keadaan khusus seperti bedah endoskopi, urologi, bedah rectum, perbaikan fraktur tulang panggul, bedah obstetric, dan bedah anak. Anestesi spinal pada bayi dan anak kecil dilakukan setelah bayi ditidurkan dengan anestesi umum.


Kontraindikasi

Kontraindikasi mutlak meliputi infeksi kulit pada tempat dilakukan pungsi lumbal, bakteremia, hipovolemia berat (syok), koagulopati, dan peningkatan tekanan intracranial. Kontraindikasi relatf meliputi neuropati, prior spine surgery, nyeri punggung, penggunaan obat-obatan preoperasi golongan AINS, heparin subkutan dosis rendah, dan pasien yang tidak stabil, serta a resistant surgeon.




Persiapan Pasien

Pasien sebelumnya diberi informasi tentang tindakan ini (informed concernt) meliputi pentingnya tindakan ini dan komplikasi yang mungkin terjadi.

Pemeriksaan fisik dilakukan meliputi daerah kulit tempat penyuntikan untuk menyingkirkan adanya kontraindikasi seperti infeksi. Perhatikan juga adanya scoliosis atau kifosis. Pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan adalah penilaian hematokrit. Masa protrombin (PT) dan masa tromboplastin parsial (PTT) dilakukan bila diduga terdapat gangguan pembekuan darah.




Perlengkapan

Tindakan anestesi spinal harus diberikan dengan persiapan perlengkapan operasi yang lengkap untuk monitor pasien, pemberian anestesi umum, dan tindakan resusitasi.

Jarum spinal dan obat anestetik spinal disiapkan. Jarum spinal memiliki permukaan yang rata dengan stilet di dalam lumennya dan ukuran 16G sampai dengan 30G. obat anestetik lokal yang digunakan adalah prokain, tetrakain, lidokain, atau bupivakain. Berat jenis obat anestetik lokal mempengaruhi aliran obat dan perluasan daerah teranestesi. Pada anestesi spinal jika berat jenis obat lebih besar dari berat jenis CSS (hiperbarik), maka akan terjadi perpindahan obat ke dasar akibat gravitasi. Jika lebih kecil (hipobarik), obat akan berpindah dari area penyuntikan ke atas. Bila sama (isobarik), obat akan berada di tingkat yang sama di tempat penyuntikan. Pada suhu 37oC cairan serebrospinal memiliki berat jenis 1,003-1,008.

Perlengkapan lain berupa kain kasa steril, povidon iodine, alcohol, dan duk steril juga harus disiapkan.

Jarum spinal. Dikenal 2 macam jarum spinal, yaitu jenis yang ujungnya runcing seperti ujung bamboo runcing (Quincke-Babcock atau Greene) dan jenis yang ujungnya seperti ujung pensil (whitacre). Ujung pensil banyak digunakan karena jarang menyebabkan nyeri kepala pasca penyuntikan spinal.




Teknik Anestesi Spinal

Berikut langkah-langkah dalam melakukan anestesi spinal, antara lain:
Posisi pasien duduk atau dekubitus lateral. Posisi duduk merupakan posisi termudah untuk tindakan punksi lumbal. Pasien duduk di tepi meja operasi dengan kaki pada kursi, bersandar ke depan dengan tangan menyilang di depan. Pada posisi dekubitus lateral pasien tidur berbaring dengan salah satu sisi tubuh berada di meja operasi.
Posisi permukaan jarum spinal ditentukan kembali, yaitu di daerah antara vertebrata lumbalis (interlumbal).
Lakukan tindakan asepsis dan antisepsis kulit daerah punggung pasien.
Lakukan penyuntikan jarum spinal di tempat penusukan pada bidang medial dengan sudut 10o-30o terhadap bidang horizontal ke arah cranial. Jarum lumbal akan menembus ligamentum supraspinosum, ligamentum interspinosum, ligamentum flavum, lapisan duramater, dan lapisan subaraknoid.
Cabut stilet lalu cairan serebrospinal akan menetes keluar.
Suntikkan obat anestetik local yang telah disiapkan ke dalam ruang subaraknoid. Kadang-kadang untuk memperlama kerja obat ditambahkan vasokonstriktor seperti adrenalin.




Komplikasi

Komplikasi yang mungkin terjadi adalah hipotensi, nyeri saat penyuntikan, nyeri punggung, sakit kepala, retensio urine, meningitis, cedera pembuluh darah dan saraf, serta anestesi spinal total.




DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, Arif. dkk. Anestesi spinal. Dalam: Kapita Selekta Kedokteran edisi III hal.261-264. 2000. Jakarta.

Dobridnjov, I., etc. Clonidine Combined With Small-Dose Bupivacaine During Spinal Anesthesia For Inguinal Herniorrhaphy: A Randomized Double-Blind Study. Anesth Analg 2003;96:1496-1503.

Syarif, Amir. Et al. Kokain dan Anestetik Lokal Sintetik. Dalam: Farmakologi dan Terapi edisi 5 hal.259-272. 2007. Gaya Baru, jakarta.

Kecerdasan Ditentukan Saat Anda Tidur

Udah pada tidur belom? Manusia normal yang berada di atas bumi pasti melakukan aktifitas ini, meskipun cuma 1 jam tiap hari. Jaman dahulu kala orang tidur memakai bantal kayu atau batu atau bahkan tidak memakai bantal. Sekarang aja enak, orang tidur pakai yang 'empuk-empuk' heu heu.
Kebiasaan tidur dengan bantal kayu atau batu, menyebabkan orang-orang dahulu bisa bangun dengan segar bugar, karena tubuh mereka bisa beristirahat total saat tidur. berbeda dengan mereka yang tidur di atas kasur empuk, tubuh mereka tidak bisa istirahat dengan total, kenapa ya? karena saling menekan dengan alas tidurnya.


Posisi tidur yang benar adalah tubuh miring ke kanan dengan kaki bagian atas di tekuk, dan tangan kiri sebagai bantal. Tidur dengan posisi ini bermanfaat agar mengalirkan darah ke otak dengan sempurna, karena posisi kepala lebih rendah dari jantung.

Posisi tidur yang membuat bodoh adalah : terlentang, tengkurap, dan kaki mengangkang. Posisi ini diibaratkan sebagai cara tidurnya binatang, karena aliran darah tidak lancar, perut dan dada tertekan, juga aliran darah ke otak juga terhambat.

Saat tidur yang baik adalah jam 20.00 WIB - 01.00 Pagi. Selanjutnya 01.00-04.00 digunakan untuk belajar, pukul 04.00 - 06.00 untuk olahraga, dan seterusnya...

Saat tidur yang tidak baik adalah pukul 06.30 WIB setelah matahari terbit, pada tengah hari pukul 11.30 - 12.00 WIB dan pukul 17.30 WIB saat matahari tenggelam. Tidur pada saat tersebut akan mengakibatkan seseorang linglung dan separuh kesadarannya hilang, diakibatkan oleh keseimbangan alam yang pada waktu-waktu tersebut harus berada pada kondisi sadar.

Tidur yang baik berada dalam keadaan atau ruang yang gelap, terhindar dari cahaya yang menyengat dan silau. Rangsang cahaya yang terlalu banyak, menyebabkan otak tidak optimal dalam melakukan defragmentasi data-data yang terekam sebelum tidur, hal ini akan berdampak kepada daya ingat pada jangka waktu yang lama.

Senin, Juni 21

Apresiasi Anestesi


KETIKA mengawali tugasnya di Pontianak, seorang anestesiolog harus menghadapi tantangan berat. Bukan kurangnya peralatan, tapi karena kehadirannya ditolak ahli bedah senior. Pem- biusan untuk operasi, menurut para dokter senior itu, cukup dilakukan oleh perawat. Anestesiolog di Pontianak itu adalah ahli anestesi pertama di Kalimantan. Maka pantaslah bila sebagian dokter di sana merasa kepalang tidak memerlukan ahli pembiusan.

Setelah sekian lama anestesiologi hampir dilupakan di Kalimantan, baru dua tahun silam operasi di sana memanfaatkan perkem- bangan ilmu anestesi. Dan sesudah "tarik ulur" setahun, kemudian ahli bedah dan ahli kebidanan di Pontianak menyadari pentingnya aneste- siologi. Angka kematian di meja operasi bahkan turun drastis, sementara angka operasi besar naik. Peluang melakukan operasi sulit juga terbuka, antara lain bedah saraf.

Kurangnya apresiasi pada anestesiologi itu bukan cuma terjadi di Kalimantan. Secara umum, ahli anestesi itu masih dilecehkan. Dalam operasi besar yang mengundang berita, hanya nama ahli bedahnya yang disebut-sebut. Sementara itu, bila terjadi kematian di meja operasi, kecurigaan tertumpah pada ahli anestesi. "Barangkali karena anestesi melangkah dengan kaki yang salah," kata Prof. Dr. Muhardi Muhimin. Ucapan ini dilontarkan Sabtu dua pekan lalu dalam pidato pengukuhannya sebagai guru besar anestesiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Jakarta. "Anestesi ditemukan oleh dokter gigi. Pada waktu itu di mata dokter bedah kedudukan dokter gigi dianggap lebih rendah," tambah Muhardi. Kalau yang menemukan dokter bedah agaknya penghargaan terhadap anestesi akan lain. Masih dalam pidatonya, Muhardi menguraikan, anestesi ditemukan pada 1846 oleh seorang dokter gigi, William Thomas Greene Morton, dan baru sekitar tahun 1900 dikukuhkan menjadi anestesiologi. Di Indonesia ilmu itu dipraktekkan baru pada 1954. Perintisnya, almarhum dr. M. Kelan, seorang asisten bedah yang diminta belajar ke Amerika Serikat untuk menjadi spesialis anestesiologi.

Pada masa itu muncul kesadaran kemajuan ilmu bedah bergantung pula pada kemajuan anestesiologi. Meski demikian, jumlah dokter spesialis anestesiologi di tanah air hingga kini masih sedikit. Jumlah lulusan anestesiologi FK UI, yang dibuka pada 1968, misalnya, baru 110 orang. Sedangkan jumlah semua anestesiolog di Indonesia pada saat ini hanya 185 orang. Menurut Muhari, ilmu anestesi berbeda dengan cabang ilmu kedokteran lain. Dasar anestesi adalah farmakologi dan fisiologi. Kedua ilmu dasar ini sangat penting dalam menentukan pemberian pembiusan. Karena itu, ahli anestesi harus menguasai kedua "ilmu murni" yang mendasari semua ca- bang ilmu kedokteran itu. Maka, ahli anestesi pada dasarnya harus menjadi generalis di bidang ilmu kedokteran. Selain menjadi generalis anestesiolog di sisi lain harus memahami seluk-beluk ilmu saraf yang hingga kini masih misterius.

Sampai sekarang, misalnya, belum diketahui dengan pasti bagaimana persisnya kondisi neurologis yang membuat seorang pasien menjadi tidak sadar. Karena melibatkan berbagai pertimbangan itu, anestesiologi hampir tidak mengenal petunjuk praktek yang pasti. Dalam menjalankan tugasnya ahli anestesi bekerja seperti seorang jenderal di medan perang, di antaranya, turut mempertim- bangkan berbagai aspek dan menentukan strategi. Termasuk bertindak cepat ketika pasien menghadapi krisis. Karena itu, di negara maju, ketua tim operasi biasanya seorang anestesiolog. Dalam anestesiologi ada anjuran umum: mempertahankan tekanan darah pada tingkat normal ketika melakukan pembiusan. Ternyata, anjuran ini tidak selalu dapat diterapkan. Dalam praktek, kondisi tekanan darah yang rendah malah bisa mengun- tungkan pasien. Untuk melihat peluang ini,menurut Muhardi, seorang anestesiolog harus mempunyai pengetahuan farmakologi dan patofisiologi. Pada pasien dengan penyakit jantung koroner, misalnya, kenaikan tekanan darah (apalagi kenaikan denyut jantung) akan langsung menambah konsumsi oksigen otot jantung.

Padahal, kenaikan kebutuhan oksigen ini tak baik untuk jantung. Karena itu, dalam operasi jantung, ahli anestesi harus mencari dosis anestesi yang didasarkan pada kondisi penyakit jantung koroner itu. Artinya, semua teknik harus memperhatikan sirkulasi pembuluh darah koroner jantung. Termasuk di antaranya menjaga dampak tekanan darah. Dengan pertimbangan yang kompleks itu, obat-obatan yang digunakan dalam anestesi bukan cuma "obat bius", juga perlu berbagai obat lain. Obat-obat tambahan ini, yang jumlahnya sangat banyak dipakai untuk mengurangi risiko operasi, misalnya efek tekanan darah pada penderita jantung tadi. "Untuk memilih obat yang tidak menimbulkan masalah diperlukan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman, yang totalnya cukup rumit" kata Muhardi. Dan yang paling penting adalah ditemukannya anestesi berimbang hingga obat bius, atau anestetikum, tidak lagi harus langsung dimasukkan ke aliran darah. Dalam anestesi berimbang, anestetikum dititipkan melalui pernapasan. Maka, proses tidak sadar terjadi lebih wajar dan mudah dikontrol melalui berbagai indikator, misalnya denyut jantung, tekanan darah, dan ritme pernapasan. Keuntungan anestesi berimbang ini, lamanya keadaan tidak sadar tidak terbatas. Kemungkinan inilah yang membuka peluang dikembangkannya operasi besar dan rumit yang memerlukan waktu lama. Misalnya bedah saraf. Karena itu, rasanya tak berlebihan kalau Muhardi mengingatkan bahwa kemajuan anestesiologi ikut menentukan keberhasilan dan pengembangan ilmu bedah.

Hingga kini ilmu anestesi masih berkembang terus. "Di masa depan, anestesi bisa dilakukan dengan memberi gula-gula yang dihisap, atau semacam plester yang mengandung obat," kata Muhardi. Obat-obat baru yang ditemukan sekarang ini jauh lebih potensial sehingga masa kerjanya lebih cepat. Sedangkan efek sampingnya lebih sedikit Jim Supangkat, Sugrahetty Dyan K.

Anestesiologi (Ilmu Pemakaian Obat Bius)

Anestesiologi (Ilmu Pemakaian Obat Bius

Obat bius lokal
Obat bius lokal dapat digunakan untuk injeksi lokal atau regional untuk menyebabkan matirasa selama operasi berlangsung. Injeksi regional dari bius lokal digunakan untuk sebagian besar pengeblokan sistem saraf dan spinal (tulang belakang/subarachnoid) atau pengeblokan epidural. Walaupun bius lokal paling banyak digunakan oleh para agen pengguna obat bius dan mempunyai rekor yang baik untuk keselamatan klinis, tetapi telah muncul beberapa pertanyaan mengenai racun yang terkandung didalamnya.
Dikalangan obat bius lokal (lidocaine, mepivacine, dan bupivacine) telah menggantikan ester (seperti procaine) dikarenakan stabilitasnya dan fakta bahwa obat bius lokal tidak menyebabkan reaksi alergi. Karena tingginya kelarutan lemak dan ketinggian affinitas untuk situs pengikatan protein, maka bupivacine mempunyai durasi aksi yang lebih panjang dibanding obat bius lokal lainnya. Walaupun demikian, besarnya kecenderungan pengikatan bupivacine dengan situs ikatan protein kardiak tertentu setelah penginjeksian intravenus yang tidak disengaja mungkin akan menyebabkan depresi miokardial yang mendalam yang menyebabkan penghentian kardiak intractabel. Dengan menggunakan obat bius lokal lain, seperti lidocaine, sistem saraf pusat akan terkena efeknya dikarenakan penggunaan dosis yang berlebih atau penginjeksian intravenus yang tidak disengaja yang terjadi pada level tekanan darah yang rendah (8 atau 10 μg per milimeter) dibanding obat bius lokal yang berpengaruh terhadap efek racun kardiovaskular (20 μg per milimeter). Efek racun terhadap sistem saraf pusat yang disebabkan obat bius lokal dapat dikontrol dengan penggunaan intravenus benzodiazpin (midazolam atau diazepam) atau thiobarbiturate (thiopental) dan perlindungan saluran udara pasien dan manajemen ventilasi. Efek racun dalam sistem saraf pusat dan sistem kardiovaskular terjadi pada level darah bupivacine yang sama (3 hingga 5 μg per milimeter). Penyadaran yang diperpanjang dan penggunaan epinephrine yang berulang mungkin tidak dapat mengembalikan kembali fungsi kardiak. Report depresi kardiovaskular yang mendalam sebagian besar dihubungkan dengan penggunaan konsentrasi bupivacine yang lebih tinggi (0,75 persen). Akibatnya, konsentrasi ini tidak direkomendasikan untuk penggunaan rutin.

Ropivacine merupakan obat bius lokal dengan durasi aksi yang sama dengan bupivacine. Properti pharmacokineticnya juga sama dengan bupivacine, walaupun ropivacine mempunyai kelarutan lemak yang lebih rendah sehingga mempunyai potensi yang lebih rendah. Stereoisomerisme tidak diberikan dengan ropivacine, tetapi diberikan dengan bupivacine. Isomer R (rektus) bupivacine ada dalam saluran sodium untuk periode yang lama yang memberikan efek terhadap kardiotoksik. Isomer S (sinister) bupivacine ada dalam saluran sodium untuk periode yang pendek. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa ropivacine mempunyai karakteristik pharmalogikal klinis yang sama dengan bupivacine, tetapi tanpa efek kardiotoksik. Hipotesis tersebut didukung oleh sejumlah studi hati kelinci yang diisolasi yang menunjukkan bahwa bupivacine mempunyai cardiodepressant dan efek-efek arrhythmogenic dibanding lidocaine atau ropivacine.
Lidocaine dahulu digunakan untuk pembiusan spinal dan epidural selama beberapa dekade dikarenakan kecepatan onset dan durasi aksinya yang dapat diprediksi. Modifikasi terbaru dalam teknik penggunaan pembiusan spinal diyakini mengakibatkan konsentrasi persiapan lidocaine spinal lokal yang tinggi (5 persen lidocaine dalam hyperbaric atau lebih padat dibanding larutan cair cerebrospinal dekstrosa). Konsentrasi solusi obat bius lokal spinal yang tinggi mengakibatkan iritasi radicular temporer, yang ditandai adanya nyeri radicular yang dimulai 24 jam setelah pembiusan spinal dan berakhir tidak lebih dari dua hari. Hampl, dkk. menyatakan bahwa iritasi radicular temporer pada lebih dari sepertiga pasien yang menerima lidocaine untuk pembiusan spinal. Iritasi radicular temporer tidak terjadi ketika bubuk digunakan sebagai pembiusan spinal. Dalam studi ganda yang dilakukan untuk membandingkan isobaric atau hyperbaric lidocaine dengan bupivacine untuk pembiusan spinal, Pollock, dkk. menyatakan bahwa iritasi radicular temporer pada 13 persen pasien yang menerima lidocaine untuk perbaikan hernia dan pada 16 persen pasien yang menerima lidocaine untuk arthroscopy, tetapi tidak satupun dari mereka menerima bupivacine. Penulis mendalilkan bahwa posisi dan manipulasi operasi memberikan efek terhadap pembiusan lokal. Hasil penelitian yang sama mengenai radiculopathy menyebabkan penarikan izin dari FDA untuk penggunaan microcatheter yang menggunakan 5 persen lidocaine untuk pembiusan spinal yang terus menerus. Tidak diketahui secara jelas mengapa hasil penelitian ini baru muncul sekarang, setelah beberapa dekade pengalaman dengan penggunaan lidocaine untuk pembiusan spinal. Dalam studi klinis sebelumnya, iritasi radicular temporer tidak dihubungkan dengan penggunaan ropivacine untuk pembiusan spinal.

NYERI
Pengontrolan nyeri dalam periode perioperatif memperbaiki hasil operasi, memperpendek rawat inap di rumah sakit, dan menghilangkan kekhawatiran pasien mengenai operasi. Penyembuhan nyeri multimodal berdasarkan pada additif, atau bahkan sinergistik, yang mempunyai efek ketika berbagai medikasi dan teknik dikombinasikan untuk menyembuhkan nyeri dan mengurangi komplikasi. Blokade sensori sebelum “incision operasi”, yang digunakan sebagai istilah untuk penggunaan terlebih dahulu obat bius, yang melindungi sensitisasi reseptor nyeri dan meningkatkan transmisi dalam saluran nyeri neuronal spinal.

Obat Bius Multimodal
Kemajuan terbesar dalam pengontrolan nyeri pada 20 tahun terakhir dibarengi dengan penggunaan obat bius multimodal dan memperbarui teknik infusi terus menerus. Dengan pendekatan multimodal untuk penghilangan nyeri, berbagai variasi agen, termasuk obat bius lokal, obat-obatan antiinflammatory nonsteroidal, opioid, α2- adrenergic agonist, dan N-metil-D-aspartik asam reseptor inhibitor yang dikombinasikan untuk memaksimalkan penghilangan nyeri. Jenis-jenis obat bius tersebut bersifat aktif pada reseptor nyeri, saraf peripheral, level cord spinal, dan korteks serebral. Aditif dan efek-efek sinergetik tampak ketika morfin intrathecal (spinal) dikombinasikan dengan clonidinc, norephinephrine, carbachol, atau midazolam untuk hewan-hewan yang digunakan untuk percobaan di laboratorium.
Obat-obat antiinflamantori nonsteroidal merupakan analgesik yang efektif, tetapi mungkin merupakan kontra indikasi dalam beberapa kondisi tertentu. Ketorolac dan piroxan memberikan penghilangan rasa nyeri yang sangat baik setelah beberapa prosedur, seperti laparoscopy, arthroscopy, dan bahkan arthroplasty pinggul. Walaupun demikian, untuk prosedur-prosedur operasi yang mempunyai hasil yang mungkin dibahayakan oleh formasi hematoma, obat-obat antiinflamantori nonsteroidal tidak diberikan resepnya. Demikian juga ada pertimbangan mengenai resiko kegagalan renal dikarenakan penggunaan obat-obat antiinflamantori nonsteroidal pada pasien yang mempunyai fungsi renal peroperatif yang abnormal. Pada pasien yang menjalani terapi jangka panjang menggunakan obat antiinflamantori nonsteroidal, pemberian obat tersebut haru dihentikan sebelum dilakukan operasi karena aktivitas antiplateletnya. Walaupun dosis penggunaan obat tersebut tepat, obat tersebut mempunyai keunggulan dibanding opioid karena tidak menyebabkan nausea dan muntah.
Prosedur pengeblokan saraf peripheral menyebabkan ketidaksadaran penuh dalam area inervasi. Analgesia dapat diperdalam dengan penambahan opioid atau α -adrenoceptor agonist. Sayangnya, cara pengeblokan saluran nyeri saraf peripheral tanpa sensori atau blokade motor tidak dapat dilakukan oleh obat bius lokal.
Penemuan reseptor morfin pada ujung dorsal kolom spinal menyebabkan pemberian opioid neurixal (subarachnoid atau epidural) untuk menyebabkan analgesia. Terapi multimodal dengan kombinasi opioid atau obat bius lokal, atau kombinasi keduanya, telah digunakan untuk anesthesia epidural dan spinal dengan analgesia pasca operasi yang panjang. Pemberian neurixal opioid memungkinkan ambulasi awal setelah operasi mayor tanpa rasa nyeri atau instabilitas hemodinamika. Hipotensi orthostatik membatasi ambulasi ketika obat bius lokal terus diberikan setelah operasi untuk menghilangkan nyeri neurixal. Ketika opioid diberikan secara neurixal, distribusi dan kemujaraban opioid tersebut ditentukan berdasarkan kelarutan lemak. Serangkaian opioid fentanyl sangat larut dalam lemak, dan pemberian neurixal berakibat pada kecepatan penyerapan sistemik, level darah yang tinggi, dan distribusi analgesia yang terbatas. Walaupun demikian, morfin lebih rendah kelarutannya dalam lemak dan menyebar dengan lambat dalam ruang-ruang subarachnoid dan epidural, memberikan analgesia yang lebih luas. Sayangnya, pemberian morfin neurixal menyebabkan tingginya komplikasi, termasuk depresi respirator yang tertunda, pruritus, dan penyimpanan urin. Hydromorphone sama dengan morfin dalam menghasilkan analgesia neurixal, tetapi mempunyai efek samping yang lebih sedikit.
Pemberian intravenous yang dikontrol oleh pasien atau analgesia epidural termasuk penggunaan pompa kecil terkomputerisasi untuk pemberian larutan analgesia. Larutan tersebut boleh mengandung campuran obat bius lokal dan opioid atau hanya mengandung opioid. Infusi baselinc dapat dilakukan pada dosis bolus pasien. Frekuensi bolus dikontrol untuk mencegah overdosis inadvertent. Kemujaraban obat bius yang dikontrol oleh pasien sering kali dimonitor menggunakan skala visual-analog untuk mencatat persepsi pasien mengenai intensitas nyeri yang bertujuan untuk penghilangan nyeri yang cepat, analgesia yang berkelanjutan, dan meminimalkan intervensi perawatan. Pemberian epidural yang dikontrol oleh pasien lebih efektif dibanding pemberian intravenous yang dikontrol oleh pasien dalam pemeliharaan analgesia setelah operasi, tetapi pasien merasa dua metode tersebut sama-sama memuaskan. Walaupun demikian, teknik-teknik pemberian analgesia yang dikontrol oleh pasien tidak menunjukkan pengurangan masa rawat inap di rumah sakit.
α -Adrenoceptor agonist (seperti clonidic dan medetomidine) mengikat reseptor-reseptor prejunctional dan postjunctional dan bekerja secara sinergis dengan opioid agonist untuk menghentikan saraf afferent dan nuclei otak dalam saraf nyeri. Clonidine telah terbukti menyebabkan matirasa, berpotensi dalam penghirupan obat bius, memperbanyak opioid, menghasilkan anxiolysis dan sedasi, dan mengontrol hipertensi. Pemberian epidural clonidine berotensi mempunyai efek fentanyl, mengurangi kebutuhan opioid total, dan mengurangi depresi respiratori. Walaupun demikian, selain penggunaan transdermal untuk mengontrol hipertensi, clonidine tidak diizinkan untuk digunakan di Amerika Serikat. Dexmedetomidine, α -Adrenoceptor agonist yang sangat khusus, mengurangi jumlah total isoflurane yang dibutuhkan untuk anesthesia selama histerektomi abdominal. Penambahan obat bius ini terhadap cairan obat bius lokal untuk epidural atau anesthesia spinal secara signifikan akanmemperpanjang matirasa pasca operasi.

Analgesia preemptive
Stimuli operasi menyebabkan sensitisasi sentral saraf spinal yang dapat diteliti sebagai tambahan untuk penghentian nyeri afferent peripheral awal. Sensitisasi sentral ini diistilahkan dengan “neurotransmitter” dan neuroeptida. Potensi saraf synaptic yang lambat dihasilkan oleh Aδ dan serat-serat C dalam neuron ujung dorsal. Bagian terakhir dari potensi tersebut menghasilkan depolarisasi persepsi nyeri jangka panjang. Aktivasi mempunyai hubungan yang erat dengan peningkatan permeabilitas kalsium dan aktivasi guanosin trifosfat-ikatan protein dan protein kinase. Relevansi klinis dari perubahan neurofifiologis ini adalah bahwa Nyeri-metil-D-aspartic asam – bagian reseptor dalam manajemen jangka panjang dari nyeri kronis. Analgesia preemptive merupakan pendekatan terapis yang penting yang menggunakan kombinasi obat bius lokal, blokade neurixal, dan inhibisi mediator neuroplastisitas sentral untuk mencegah mekanisme nyeri yang abadi.
Kemajuan dalam manajemen nyeri akut, terutama yang dihubungkan dengan penggunaan analgesia epidural, telah menghasilkan hasil yang lebih baik, seperti penghilangan nyeri yang lebih cepat dan kepuasan pasien, penurunan sedasi pasca operasi, ambulasi lebih awal, insiden komplikasi respirator yang lebih rendah dan pemulihan fungsi perut yang lebih cepat. Peningkatan aliran darah terhadap ekstremitas yang rendah meningkatkan fungsi arteri dan mengurangi insiden trombosis nadi yang dalam. Aktivitas sistem saraf simpatetik yang disebabkan oleh stres dan kemungkinan morbiditas kardiak mus berkurang ketika anesthesia dan analgesia epidural digunakan pada pasien yang mempunyai resiko tinggi dalam operasi. Para ahli anesthesia juga telah memperluas teknik analgesia untuk mengatasi nyeri kronis.

TEKNIK-TEKNIK BARU
Oximetri nadi dan Kapnografi
Setelah diumumkan standar-standar monitoring selama anesthesia oleh Sekolah Kedokteran Harvard, Masyarakat Ahli Anesthesia Amerika telah menjadi pemimpin dalam pengadopsian standar perawatan dan pedoman praktek. Akibatnya, oximetri nadi dan kapnografi (analisis karbon dioksida dalam udara yang dikeluarkan ketika bernapas) pada saat ini digunakan secara rutin untuk memonitor anesthesia general yang sebenarnya untuk semua pasien operasi di Amerika Serikat. Berlawanan dengan prediksi optimistik bahwa penggunaan oximetri nadi akan mengurangi insiden luka hypoxic selama anesthesia, dalam sebuah studi pendukung, random mengenai 20.000 pasien pada lima rumah sakit Danish, tidak ada perbedaan signifikan dalam kardiovaskular, respiratori, neurologis, atau komplikasi infeksi antara pasien yang menggunakan oximetri nadi dan pasien yang tidak menggunakannya. Walaupun demikian, bahkan sampel yang berjumlah 20.000 orang mungkin masih terlalu sedikit untuk mengidentifikasi manfaat oximetri nadi karena komplikasi mayor sangatlah jarang terjadi. Tampak jelas bahwa oximetri nadi noninvasi memberikan peringatan awal kepada dokter mengenai hipoxia yang di masa mendatang. Kapnografi infra merah berguna untuk diagnosis dan manajemen intubasi kerongkongan, intubasi endobronchial, penyumbatan saluran udara, bronchopasma, keadaan hipermetabolik, embolisme paru-paru, embolisme udara venus, dan shock karsinogenik. Selain itu, kapnografi infra merah juga berguna untuk mengidentifikasi permasalahan mekanis dalam sirkuit anesthetik. Keuntungan dari penggunaan rutin oximetri nadi dan kapnografi, seperti hasil yang diinginkan dari analisa yang menghemat biaya, telah mengarahkan pada pemastian malpraktik untuk menawarkan pada para praktisi insentif untuk penggunaan oximetri nadi dan kapnografi.

Manajemen saluran Udara
Saluran udara laring merepresentasikan kemajuan mayor dalam manajemen saluran udara. Alat yang digunakan untuk manajemen tersebut dipasang di hipofaring, dan “cuff gembung” yang dipasang di sekitar glotis. Bagian akhir saluran udara laring yang berselaput sama dengan tabung endotrakea standar dan dapat digunakan untuk menyediakan gas anesthetik baik untuk ventilasi spontan atau terkontrol. Di Inggris, alat tersebut dipasang pada tabung endotrakea untuk manajemen saluran udara pada kurang lebih 50 persen pasien yang menjalani operasi, terutama mereka dalam unit-unit ambulatori. Penggunaan selaput laring menghilangkan kebutuhan untuk laringoskop dan intubasi trakea. Alat tersebut dapat digunakan untuk resustitasi neonatal tanpa intubasi dan dapat juga digunakan untuk menjaga saluran udara yang tetap tanpa memerlukan ventilasi selaput.
Di Amerika Serikat, alat selaput laring saluran udara tersebut digunakan sebagai pembantu dalam manajemen saluran udara dan tidak menggantikan tabung endotrakea. Hasil jangka pendek utama dari alat tersebut adalah bahwa alat tersebut tidak melindungi saluran respiratori dari aspirasi kandungan gastrik pada pasien yang mempunyai “reflukx gastrik” sehingga tidak cocok untuk pasien yang menjalani operasi darurat, yaitu mereka yang mempunyai “hernia hiatal symptomatik” atau penyakit ulcer peptic, atau mereka yang kelebihan berat badan atau sedang hamil. Pada pasien yang mengalami pengurangan fungsi paru-paru, pengontrolan ventilasi sulit dilakukan dgg selaput laring saluran udara karena meningkatnya tekanan udara yang dapat menyebabkan udara menyobek “cuff” dan menyebabkan distensil gastric.

KOMPLIKASI PASCA OPERASI
Komplikasi pasca operasi dihubungkan secara langsung dengan pemberian anesthesia berkisar dari permasalahan yang akut hingga permasalahan pribadi, seperti nausca protacted dan muntah, hingga komplikasi yang lebih serius, seperti aspirasi pneumonitis, kegagalan renal, dan disfungsi hati.

Nausea dan muntah
Nausea dan muntah memberikan sumbangan untuk komplikasi yang terjadi setelah operasi ambulasi, terutama pada anak-anak. Pada studi multipusat berbagai teknik anesthetik, Forrest, dkk. Melaporkan bahwa insiden nausea pasca operasi dan muntah sebesar 18 hingga 25 persen. Hanya 0,15 persen pasien mengalami muntah yang parah. Insiden nausea dan muntah terbesar dikarenakan pemberian anesthesia dari fentanyl. Studi lainnya menunjukkan bahwa insiden tersebut lebih rendah jika menggunakan propofol dibanding menggunakan thiopental untuk induksi anesthesia. Efek-efek muntah dimodulasi dalam zona yang dipengaruhi chemoreseptor dan pusat muntah dari sistem saraf pusat, yaitu reseptor scrotonergic, histamin, muscarinic, dan dopaminergic. Obat antiemetik (antimuntah) tradisional mencakup promethazine (histamin-reseptor antagonist), atropine (muscarinic-reseptor antagonist), dan droperidol (dopaminergic-reseptor antagonist). Ondansetron, tropisetron, dan granistron (sertonergic-reseptor antagonist) dinyatakan sangat efektif dalam pengontrolan nausea dan muntah pasca operasi. Biaya untuk membeli obat-obat yang baru ini diimbangi dengan pengurangan admisi rumah sakit yang tidak dapat diantisipasi.

Aspirasi Pneumonitis
Warner, dkk. Dahulu mereview insiden dan konsekuensi aspirasi paru-paru kandungan gastric selama 215.488 prosedur anesthetik yang dilakukan pada tahun 1985 hingga 1991. Aspirasi kandungan gastric terjadi pada i dari 3126 prosedur, tetapi kematian total hanya 1 dibanding 71.829. enam puluh empat persen pasien yang mempunyai aspirasi kandungan gastric tidak mempunyai “sequelac”. Enam pasien memerlukan ventilasi mekanis untuk lebih dari 24 jam; tiga dari enam pasien tersebut tidak bertahan hidup. Tiga pasien yang meninggal mengalami kondisi predisposing parah, seperti hambatan gastrointestinal. Oleh karena itu, perhatian dan manajemen faktor-faktor yang menyebabkan pasien menanggung resiko aspirasi tampaknya semakin mengurangi keseriusan komplikasi ini seperti yang dahulu dideskripsikan oleh Mendelson.

Kegagalan Renal Dan Disfungsi Hati
Efek hepatotoksik setelah ekspos penghirupan anesthetik dianggap disebabkan oleh sitokrom P-450- oksidativ bermediasi atau metabolisme reduktif dengan produksi metabolit reaktif. Metabolit ini mungkin mengawali respons imun yang menyebabkan necrosis hati. Efek nephrotoksik dihubungkan dengan metabolisme dan durasi level Florida bebas yang sangat tinggi dalam darah. Efek-efek toksik yang relevan secara klinis dibatasi untuk ginjal dan hati. Obat-obat yang telah digunakan dalam organ yang gagal mencakup halothane dan gas klorofom yang saat ini sudah kadaluwarsa, trikloroetilen, dan metoksifluran. Efek yang parah, tetapi jarang terjadi, telah dilaporkan karena penggunaan enfluran dan isofluran. Metabolisme sevofluran juga mempunyai potensi untuk menghasilkan nephrotorik fluoride. Sevofluran dan desfluran belum dinyatakan menyebabkan disfungsi hati.
Sebagai tambahan untuk efek-efek metabolit, penghirupan anesthetik menyebabkan disfungsi organ dikarenakan penurunan perfusi. Halothan mengurangi secara signifikan portal venus dan aliran darah pada arteri hati dalam proporsi yang sesuai dengan derajat anesthesia. Pengurangan dalam aliran darah pada arteri hati menyebabkan pengurangan pengiriman oksigen yang menyebabkan organ terluka. Mekanisme ini terutama penting untuk pasien yang mengidap penyakit hati kronik dan hipertensi portal. Fungsi hepatoseluler marginal dapat disesuaikan dengan pengurangan total aliran darah pada arteri hati dan kegagalan hati akut yang diawali pada periode pasca operasi. Walaupun demikian, penurunan pada aliran darah pada arteri hati yang total mungkin dikarenakan penggunaan anesthesia yang diberikan dengan cara tidak dihirup, manipulasi operasi, atau penggunaan vasopressor. Demikian juga dengan disfungsi renal pasca operasi mungkin merupakan akibat dari efek-efek hemodinamika penghirupan anesthesia atau aliran darah pada renal dan sekresi hormon antidiuretik.

Kamis, Juni 10

Musibah Sebagai Jembatan Kemuliaan


Ditengah kebahagiaan hadir. Tiba-tiba musibah datang memporakporandakan semua. Musibah menjadi terasa teramat berat karena kita sedang berbahagia. Biasanya ditengah kebahagiaan seperti itu kita lengah. Jika ada hal yang buruk kita benar-benar terhenyak dibuatnya. Sama sekali tidak kita sangka.

Kebahagiaan mampu membuat diri kita mabuk kepayang. Kita tidak dalam keadaan sadar dan mawas diri dengan keadaan sekeliling kita karena kita merasakan kenikmatan yang tiada tara sehingga begitu tertimpa kepedihan membuat tubuh kita seolah terguncang hebat. Tanpa kita sadari terucap oleh kita.

'Ya Allah, kenapa ini terjadi pada diri ku? Aku tidak lalai, tapi aku tidak siap. Aku tidak melupakan diriMu, tetapi aku sedang berbahagia.'

Sabar menerima musibah membuat tubuh kita menjadi ringan dari penderitaan bahkan mampu menghapus dosa-dosa kita. Setiap diri kita senantiasa memiliki potensi untuk datangnya musibah dan musibah yang datang akan disesuaikan dengan kadar kemampuan kita dalam menerimanya karena Allah sangatlah memahami seberapa kekuatan kita dalam menerima setiap musibah sehingga Allah tidak akan memberikan musibah diluar kesanggupan kita. Cuman seringkali kita tidak peka dan segera mencari akar musibah sehingga kita menyelesaikan musibah atas petunjuk Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Musibah hadir di dalam kehidupan kita sebagai proses menyucikan kita dari segala kotoran yang melekat dalam jiwa kita sehingga dosa dan segala kotoran jiwa kita dibersihkan dengan kekuatan daya pembersihannya. Bahkan sebagian kalangan ulama mereka terkadang memohon kepada Allah agar diberikan musibah dan penderitaan sebagai wujud pembersihan diri atau yang disebut dengan 'Tazkiyatun Nafs.' sebab baginya musibah adalah jembatan menuju kemuliaan dalam hidup ini.

Bila kita memahami bahwa musibah sebagai jembatan menuju kemuliaan di dalam kehidupan kita maka sudah sepatutnya kita mampu menyambut disetiap musibah dengan lapang dada dan rasa optimis di dalam hidup ini bahwa Allah memuliaan hidup kita dengan berbagai cara yang indah, terkadang sekalipun kita merasakan hal itu menyakitkan dan membuat hati terasa pedih.

---
Dan Sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila tertimpa musibah mereka mengucapkan 'inna lillaahi wa inna ilaihi raajiuun' (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepadaNya kami akan kembali). Mereka itulah yang mendapatkan keberkahan yang sempurna dan rahmat Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapatkan petunjuk. (al-Baqarah : 155 : 157).

Selasa, Juni 8

RAHASIA KEKUATAN SEL DAN ENERGI NUR ILAHI

Allah menciptakan manusia bermula dari sebutir sel, kemudian sel itu membelah diri menjadi dua, empat, delapan, enam belas, tigapuluh dua…… dan terus hingga jumlahnya menjadi milyaran. Allah memciptakan tubuh manusia dari kumpulan milyaran sel yang hidup. Setiap saat ada sel yang rusak dan mati kemudian digantikan dengan sel baru yang sehat dan segar. Sepanjang kehidupan kita akan terus menerus terjadi proses penggatian sel yang rusak dengan sel baru yang segar. Jika proses pergantian sel yang rusak dan mati ini terganggu maka tubuh kita akan menjadi sakit, tubuh akan dipenuhi dengan sel yang rusak dan mati. Apabila proses ini terus berlanjut dan proses penggantian sel yang rusak dengan sel baru terhalang atau berhenti sama sekali, maka tubuh akan menjadi rusak dan berlanjut dengan datangnya kematian.

orang-cakra

Sel tubuh yang sehat dan kuat akan membentuk tubuh yang sehat dan kuat demikian pula sel tubuh yang sakit, lemah dan rusak akan membentuk tubuh yang lemah dan berpenyakitan. Untuk menjamin tubuh tetap sehat dan bugar kita harus menjamin bahwa proses penggantian sel yang lemah dan rusak atau mati didalam tubuh kita dengan sel baru yang sehat dan segar tetap berjalan dengan baik sepanjang masa. Sel yang sehat dan kuat mampu mengalahkan berbagai penyakit yang datang menyerang tubuh, dan menjaga agar organ tubuh tetap berfungsi dengan baik.

Tubuh yang memiliki sel lemah sangat rentan terhadap serangan berbagai penyakit degeneratif seperti darah tinggi, kolesterol, diabetes, gagal jantung, gagal ginjal, gangguan lambung, rematik, asam urat dan lain sebagainya. Tubuh juga sangat rentan terhadap serangan penyakit tumor, kanker, HIV dan penyakit harian seperti migrain, flu, batuk, letih, lesuh, tidak bergairah, dan cepat capek. Sel tubuh yang sehat dan kuat mampu mengatasi serangan berbagai penyakit seperti tersebut diatas.

Setiap sel hidup yang ada didalam tubuh kita memiliki energi yang disebut energi sel. Kuat tidaknya energi sel yang tersimpan didalam setiap sel menjadi tolok ukur bagi sehat atau tidaknya sel tubuh kita. Energi sel bisa dibangkitkan dan dipelihara dengan latihan tertentu. Guru Mufid seorang pakar Energi sel yang membuka sekolah informal pelatihan energi sel di Jogyakarta menjelaskan bahwa ada tiga cara untuk membangkitkan dan merawat energi sel didalam tubuh kita yaitu dengan latihan olah nafas (Daya Prana), menyerap energi alam (Reiki) dan melakukan amalan ilmu hikmah seperti puasa, wirid dan lain sebagainya. Dengan menggabungkan ketiga metode tersebut kita bisa membangkitkan dan merawat energi sel yang tersimpan dalam setiap sel tubuh kita dan mempercepat proses penggatian sel yang rusak atau mati dengan sel baru yang kuat, sehat dan segar.

Berbagai penyakit yang diderita manusia umumnya terjadi karena kekagagalan tubuh dalam mengatisipasi berbagai penyakit dan virus yang datang menyerang. Penyakit juga bisa muncul akibat kekacauan metabolisme tubuh, kegagalan fungsi organ tubuh seperti jantung, liver, ginjal, lambung, pankreas dan munculnya sel liar seperti kanker dan tumor. Jika tubuh terlanjur mendapat serangan berbagai penyakit diatas efek penyakit tersebut bisa dikurangi bahkan disembuhkan dengan menggunakan energi sel yang dibangkitkan didalam tubuh setiap orang.

Ada beberapa faktor yang amat berpengaruh terhadap energi sel didalam tubuh manusia antara lain fikiran dan perasaan, pola isirahat, pola makan, dan olah raga yang teratur. Berfikir dan merasa positip akan membangkitkan energi positip pada sel, berfikir dan merasa negatip akan menimbulkan kerusakan, kelemahan dan berakhir dengan matinya sel tersebut hal ini disebut juga sebagai munculnya energi negatif pada sel. Fikiran dan perasaan negatif antara lain merasa sedih, kecewa, dengki, jengkel, menderita, tertekan, terhina, dikucilkan. Fikiran dan perasaan positif antara lain, gembira, puas, ridho, ikhlas, bahagia, mulia dan dihargai, dihormati, dan lain sebagainya. Perhatikan apa fikiran dan perasaan yang menguasai fikiran dan hati anda semua itu akan berpengaruh pada energi yang muncul didalam sel tubuh anda.


Istirahat yang cukup, makan secukupnya dan tidak berlebihan diiringi dengan olah raga yang teratur dapat membangkitkan energi posisitip pada biosel. Sebaliknya kurang istirahat, makan tidak teratur dan berlebihan, serta tidak pernah berolah raga dapat menimbulkan kekacauan pada energi Sel. Sehingga sel tubuh menjadi lemah, sakit, rusak dan pada akhirnya akan mati. Seharusnya sel yang mati segera digantikan dengan sel baru yang sehat, kuat dan segar, namun karena sel tubuh yang ada dipenuhi oleh energi negatif maka proses penggantian dengan sel baru berjalan lambat atau malah gagal sama sekali. Jika hal ini dibiarkan terus menerus tubuh akan dipenuhi oleh sel yang rusak dan berbagai penyakit yang mendatangkan rasa tidak nyaman.

orang-meditasi

Banyak cara dilakukan orang untuk mempertahankan dan meningkatkan energi sel didalam tubuh masing masing antara lain dengan latihan olah nafas seperti senam taichi, waitankung, senam tera, meditasi, yoga, Reiki, membaca wirid dzikir, sholat khusuk, tadabbur Qur’an, puasa, dan lain sebagainya. Kondisi fisik yang lemah, sakit-sakitan , tidak memiliki gairah hidup, menggambarkan kondisi sel tubuh yang lemah. Dengan merubah pola fikir, perasaan dan melakukan latihan seperti diatas energi sel akan bangkit dan merubah kondisi fisik menjadi sehat, penuh gairah dan semangat hidup.

Membangkitkan energi sel dalam tubuh.

Tubuh manusia terdiri atas unsur fisik (materi) dan ruhani, setiap sel tubuh manusia juga terdiri atas unsur materi dan ruhani . Latihan fisik dan olah nafas akan menguatkan unsur fisik dari sel tubuh manusia, sedang do’a, wirid dan kalimat affirmasi yang dibaca akan menguatkan unsur rohani dari sel tersebut. Dengan menggabung latihan olah nafas, olah fikiran dengan do’a, wirid dan kalimat affirmasi, unsur fisik dan rohani sel tubuh akan menjadi kuat dan memancarkan energi yang disebut energi sel. Energi tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

Orang yang memiliki energi sel kuat dan prima insya Allah memiliki daya tahan yang tinggi terhadap serangan berbagai penyakit, dan memiliki kemampuan untuk menyembuhkan diri dan orang lain dari berbagai penyakit yang dideritanya. Unsur Fisik atau materi dari energi sel akan musnah bersamaan dengan hancurnya jasad ketika datangnya kematian. Sedangkan unsur rohani dari energi sel ini merupakan Energi Nur Ilahi yang akan tetap abadi mengikuti unsur Ruh manusia yang tetap hidup didalam barzakh, dan padang mahsyar kelak. Energi ini akan terlihat sebagai cahaya yang memancar dari tubuh orang mukmin pada hari berbangkit sebagaimana disebutkan dalam surat At Tahrim ayat 8 :

at-tahrim8

Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (At Tahrim 8 )

Unsur rohani (spiritual) dari Energi sel merupakan Nur Ilahi yang bersifat kekal dan tetap menyertai Ruh kemanapun ia pergi. Setelah datang kematian Ruh masih terus melanjutkan perjalanan hidupnya dialam barzakh, kemudian pada hari berbangkit akan dikumpulkan dipadang Mahsyar dan setelah dihisab terus melanjutkan perjalananya menyeberangi lautan api Neraka yang amat panas, selanjutnya berdiam di taman syurga yang tinggi, atau akan tetap tinggal didalam api Neraka yang amat panas. Energi Nur Ilahi melindungi orang yang bersangkutan dalam perjalanan panjang tersebut. Itulah energi yang kekal dan abadi sebagaimana disebutkan dalam surat an Nahl ayat 96 :

annahl96

Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (An Nahl 96)

Guru Mufid seorang pakar kesehatan di Jogyakarta telah menemukan formulasi pelatihan untuk membangkitkan energi sel ini. Beliau menggabungkan metode meditasi olah nafas, Reiki dan, ilmu hikmah yang memanfatkan do’a serta wirid untuk membangkitkan energi tersebut dan menamakan metode tersebut dengan QUANTUM PSIKOTERAPY ILLAHI TRAINING (QPIT).Metode ini sangat mudah dipelajari karena sesuai dengan akal sehat, alamiah juga tuntunan agama dan sudah dikenalkan ke masyarakat di Yogya dan sekitarnya sejak tahun 2003. Sampai sekarang sekolah informal olah jiwa dan energi sel QUANTUM PSIKOTERAPY ILLAHI TRAINING (QPIT). yang beliau dirikannya sudah mendidik banyak masyarakat dari berbagai profesi mulai dokter, psikolog, pengacara, ulama, pengusaha, pegawai negeri, dosen, guru, karyawan swasta, mahasiswa hingga anak SMP yang tersebar diberbagai kota di Indonesia. Ilmu ini merupakan inti sari dari 3 ilmu utama dalam dunia metafisik yaitu prana, reiki dan ilmu hikmah. Oleh karena itu sangat cocok dipelajari oleh praktisi keilmuan yang belum menemukan format keilmuannya ,metode ini sangat mudah dipelajari .

MEKANISME SERVO PADA FIKIRAN MANUSIA

Mekanisme Servo merupakan gerakan alami menuju sasaran yang telah ditargetkan pada suatu sistem. Mekanisme servo pada kelelatu (laron) menuntun laron untuk terbang menuju pada sumber cahaya. Mekanisme servo juga menuntun kupu2 atau burung yang bermigrasi antar benua menempuh jarak ratusan kilometer hingga sampai tujuan . Mekanisme servo menuntun ikan salmon keluar dari tempat kelahirannya menuju laut bebas untuk kemudian kembali lagi ketempat kelahirannya tanpa tersesat. Mekanisme servo menuntun sel tubuh membelah diri dan membentuk organ tubuh seperti jantung, mata, tulang ,otot, daging sesuai program yang tersimpan didalam gen masing masing sel. Mekanisme servo juga menuntun manusia untuk mendapatkan dan mencapai apa saja yang tertanam didalam program fikiran bawah sadarnya.

Fikiran bawah sadar atau alam bawah sadar manusia merupakan blue print kehidupan seseorang. Program yang tertanam didalam fikiran bawah sadar akan mengendalikan mekanisme servo manusia untuk mendapatkan semua yang diprogramkan didalam fikiran bawah sadarnya . Manusia tidak akan pernah keluar dari target dan sasaran yang tertanam didalam fikiran bawah sadarnya selama program tersebut tidak berubah. Tanpa disadari banyak manusia yang menanamkan program yang tidak diinginkannya didalam fikiran bawah sadar, dan ia tercengang mengapa ia selalu menemui kegagalan, mengapa hidupnya selalu dirudung kesulitan, mengapa keberuntungan tidak berpihak kepada diirinya.

c-802-yj83-china-ssm-250km-mach-09Fikiran dan perasaan negatif yang tertanam didalam alam bawah sadarnya telah menuntun mekanisme servo untuk mendatangkan semua kejadian buruk itu dalam kehidupannya. Walaupun fikiran sadarnya tidak menginginkan hal itu, berulang ulang ia mengatakan saya tidak pernah menginginkan hal ini terjadi , tapi mengapa hal itu tetap berulang? Fikiran bawah sadar jauh lebih kuat daripada fikiran sadar, mekanisme servo juga hanya patuh pada program yang tertanam pada fikiran bawah sadar, ia tidak pernah menghiraukan seruan fikiran sadar. Jika fikiran sadar menginginkan sesuatu yang bertentangan dengan fikiran bawah sadar dapat dipastikan apa yang diinginkan fikiran sadar tidak akan tercapai.

Misalnya seseorang ingin membuka usaha baru yang menurut fikiran sadarnya sangat baik dan akan mendatangkan keuntungan yang banyak baginya, namun fikiran bawah sadarnya menolak dan mengemukakan berbagai alasan : “ apa mungkin? “ . “Disitukan banyak pesaing, kita mana bisa menghadapi pesaing itu, disitu juga banyak preman orang pasti malas mampir ketoko” dan banyak lagi alasan negatif lainnya. Jika itu yang terjadi makamekanisme servo akan mengikuti apa yang terdapat didalam fikiran bawah sadar, dan apa yang dikemukakan fikiran bawah sadar itupun terjadilah, dan ia tercengang mengapa saya selalu gagal?

Kehidupan manusia selalu mengikuti Pola atau kecenderungan pada hal tertentu, jika pola ini tidak diintervensi atau dirubah ia akan cenderung menjadi mapan dan menetap. Seorang yang sering bangun kesiangan maka akan cenderung bangun kesiangan terus dan secara ajaib ia akan menemukan sendiri berbagai hal yang menyebabkan ia selalu kesiangan. Seorang yang suka berhutang dengan mudahnya mendapat hutang dari sana sini dan secara ajaib ia akan menemukan kondisi yang memaksanya untuk terus berhutang. Demikianlah mekanisme servo akan memudahkan seseorang dengan secara ajaib menemukan jalan untuk mengikuti kecenderungan yang telah tertanam dalam pola hidup atau alam bawah sadarnya. Seorang yang cenderung berjudi akan menemukan jalan untuk berjudi , demikian pula seorang pemabuk, pezinah, atau maling ia dengan mudah akan menemukan jalan untuk melakukan kecenderungannya. Sistem mekanisme servo inilah yang menyebabkan orang miskin bertambah miskin, yang kaya bertambah kaya, yang susah selalu dirudung malang, yang senang terus berpesta pora. Sistim ini akan terus bekerja selama tidak ada intervensi yang mengubah program yang tertanam didalam fikiran bawah sadar.

Memprogram ulang fikiran bawah sadar

Kecenderungan apa yang sering kita alami dalam kehidupan merupakan penjelmaan dari fikiran bawah sadar, mekanisme servo akan selalu menjelmakan apa yang tergambar didalam fikiran bawah sadar . Kecenderungan itu akan terus berulang jika program yang tertanam didalam fikiran bawah sadar tidak diubah. Seorang perokok, pejudi, pezinah, pencuri, pemabuk, orang yang cenderung susah, melarat , gagal, gelisah, cemas akan tetap demikian selama program fikiran bawah sadarnya tidak dirubah. Mekanisme servo akan terus bekerja menjelmakan semua program yang terdapat didalam fikiran bawah sadarnya, dan ia akan cenderung mengalaminya secara berulang.

Mengubah program yang tertanam didalam fikiran bawah sadar bukanlah hal mudah, perlu usaha keras dan tekun. Salah satu cara yang diperkenalkan Dr Maxwel Maltz dengan tehnik psycho-cybernetics adalah metode CRAFT , yang meliputi lima langkah yaitu :

Cancel (hapuskan)- Replace (gantikan)- Affirm (tegaskan) Focus (pusatkan, perhatikan) - Train (latih, biasakan).

Metode ini bisa digunakan untuk memprogram ulang alam bawah sadar , misalnya seorang perokok berat ingin menghentikan kebiasaan merokoknya. Secara sadar ia tahu bahwa merokok dapat mengganggu kesehatannya, namun ia tidak berdaya untuk menghentikan kebiasaannya itu , walaupun secara sadar ia sangat ingin menghentikan kebiasaantersebut.

Cancel atau hapuskan

Hadi seperti biasa setiap habis makan berfikir “ Wah habis makan rasanya nggak nyaman kalau nggak ngerokok” , ia langsung menghardik dirinya :” tidak !” . Ia berusaha menghapus keinginan merokok dari fikirannya dengan mengulang kalimat “tidak “ atau “ hentikan” secara verbal dengan kemauan yang kuat.

Replace atau ganti

Selanjutnya Hadi mengucapkan kalimat “ saya tidak suka merokok” atau “ saya harus berhenti merokok” secara verbal dengan kemauan yang kuat. Ia membayangkan bahwa merokok itu tidak menyenangkan , ia berusaha menanamkan suatu hal yang baru kedalam fikiran bawah sadarnya, yaitu tidak merokok sesudah makan.

Affirm – Tegaskan

Hadi berusaha menegaskan keyakinan baru ini pada dirinya , dengan sering mengulang kalimat” saya tidak suka merokok, saya sudah berhenti merokok ” dan seterusnya. Ia juga menulis beberapa kalimat “Saya tidak merokok lagi “ dibeberapa tempat, dimeja makan, ditempat tidur, dimeja kerja dan lain sebaginya agar keyakinan baru tertanam didalam dirinya.

Focus – pusatkan perhatian pada keyakinan yang baru

Setiap hari Hadi meluangkan waktu untuk “Focus”, yaitu melakukan Visualisasi Kreatif, Self-Programming, Self Hypnosis, atau apapun itu membayangkan dan merasakan bahwa sekarang ia sudah tidak merokok lagi . Ia berusaha membayangkan atau merasakan secara imajinatif bahwa ia sudah tidak merokok lagi. Ia bisa merasakan nikmatnya terbebas dari kebiasaan merokok.

Train – latih atau biasakan dengan kondisi baru

Hadi mulai merubah gaya hidup dan penampilan sebagai seorang yang tidak merokok, ia tidak lagi membawa rokok dan korek api kemana pergi. Setiap habis makan jika timbul keinginan untuk merokok ia akan melakukan program CRAFT. Demikian terus menerus ia lakukan hingga ia berubah menjadi seorang yang tidak merokok.

Cara lain untuk memprogram ulang fikiran bawah sadar adalah dengan hypnoterapi, selfhypnotis, affirmasi kalimat tertentu, meditasi, visualisasi kreatif dan lain sebagainya. Pemograman ulang fikiran bawah sadar bukanhal yang mudah dibutuhkan kemauan dan ketekunan untuk itu.

Reprograming otak dengan tadabbur Qur’an

Ketika Aisah ra ditanya tentang ahlak Rasulullah beliau menjawab :”Ahlak Rasulullah adalah Al-Qur’an”. Pada Rasulullah ada suri tauladan bagi setiap orang yang beriman. Membaca dan mentadabburi Qur’an dapat membentuk kepribadian baru sesuai dengan ahlak Rasululah. Dengan membaca ayat Qur’an tertentu secara ber-ulang ulang ayat tersebut akan meresap , mengendap didalam fikiran bawah sadar dan menjalankan mekanisme servo sesuai dengan program yang sudah tertanam didalam fikiran bawah sadar. Tentu saja ayat yang dibaca harus dimengerti dan dipahami maksudnya oleh yang membaca. Target reprograming tidak akan berhasil kalau yang bersangkutan tidak mengerti dan paham ayat yang dibacanya itu.

Metode pemrograman otak dengan Al-Qur’an ini sebenarnya sudah berjalan dikalangan umat Islam, ketika mengerjakan sholat kalimat Allahu Akbar dibaca berulang kali , Al-Fatihah juga dibaca pada tiap rakaat, kalimat tasbih dibaca berulang ulang ketika rukuk dan sujud. Sholatpun dilakukan minimal lima kali sehari semalam. Namun sayang target pemrograman tidak tercapai karena kebanyakan umat Islam tidak mengerti dan pahamapa yang dibacanya dalam sholat tersebut. Jika seseorang melakukan sholat dengan khusuk dan mengerti serta menghayati setiap kalimat yang dibaca dalam sholat, niscaya bacaan sholat akan meresap kedalam fikiran bawah sadar dan membentuk mekanisme servo sesuai program ayat yang dibaca.

Ketika duduk dari sujud kita membaca :” Robighfirli, warhamni, wajburni, warfa’ni, warzukni, wahdini, wa’afini, wa’fuanni ……ya allah ampuni aku, rahmati aku, tutupi semua keburukanku, angkat derajatku, beri aku rezeki, beri aku petunjuk, beri aku kesehatan dan maafkan aku “ . Doa ini dibaca pada setiap rakaat sholat, sehingga sehari semalam minimal dibaca 17 kali. Jika dibaca dengan sungguh sungguh do’a ini akan meresap kedalam fikiran bawah sadar, dengan izin Allah mekanisme servo akan menjelmakan semua yang disebut dalam do’a tersebut, niscaya umat Islam tidak akan terkalahkan oleh musuhnya. Namun sayang kebanyakan orang membaca do’a ini dengan tergesa gesa dan tidak mengerti atau memahami maksud do’a tersebut ,sehingga do’a itu tidak meresap didalam fikiran bawah sadar, dan Allahpun tidak akan memperkenankan do’a orang yang lalai.

Ayat yang dibaca dalam sholat akan memprogram fikiran bawah sadar seseorang sesuai dengan ayat yang dibaca. Dalam kehidupan sehari hari fikiran selalu berubah dan tidak pernah diam, fikiran tidak bisa dihentikan. Demikian pula ketika sholat ia akan bergerak, dan berubah tidak menentu. Orang yang sholat dengan khusuk perubahan fikirannya akan dikendalikan oleh ayat yang dibaca. Fikirannya terus bergerak mengikuti setiap ayat yang dibaca , ia fokus pada ayat yang dibacanya. Ketika membaca Al Fatihah fikiran dan perasaannya akan fokus mengikuti ayat demi ayat dalam surat al fatihah tersebut. Al-Fatihan akan tertanam didalam fikiiran bawah sadarnya. Ketika membaca surat Al-Qori’ah, Al Zalzalah dan surat lainnya semua isi surat tersebut akan tertanam didalam hatin dan fikirannya membentuk program yang sesuai dengan apa yang dimaksudkan oleh ayat terebut. Al-Qur’an adalah pedoman hidup, cahaya yang menerangi, menuntun kehidupan didunia dan akhirat sampai menemui Allah. Insya Allah mekanisme servo akan mengikuti program Al-Qur’an yang telah tertanam didalam fikiran bawah sadar. Sekali lagi ini hanya bisa dicapai jika yang bersangkutan mengerti dan paham ayat yang dibaca. Jika yang bersangkutan tidak mengerti ayat yang dibaca maka usaha memprogram Al-Qur’an didalam fikiran bawah sadar tidak akan tercapai .

Reprograming otak dengan do’a dan dzikrullah

Seseorang tidak akan pernah melampaui program atau target yang telah ditetapkan didalam fikiran bawah sadarnya. Barang siapa yang menargetkan hidupnya hanya untuk kehidupan dunia, tidak akan mendapatkan kehidupan akhirat. Sebaliknya siapa yang menargetkan hidupnya untuk kehidupan akhirat otomatis akan mendapatkan kehidupan dunia, ia mendapatkan kehidupan dunia dan akhirat kedua duanya. Allah telah mengingatkan hal ini didalam surat Al Israak 18-19 :

18- Barang siapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahanam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.

19- Dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik. (Al Israak 18-19)

Dzikir dan do’a dengan kalimat asmaulhusna dapat digunakan untuk memprogram otak mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Dzikir dan berdo’a dengan kalimat asmaulhusna dianjurkan dalam surat Al-A’raaf ayat 180 :

180- Hanya milik Allah asmaulhusna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaulhusna itu dan tinggalkanlah orang-orang yangmenyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (Al A’raaf 180)

Baca kalimat ya Rahman (yang maha pengasih) sebanyak banyaknya , yakini dan resapkan sifat Allah yang maha pengasih didalam fikiran bawah sadar, rasakan cinta dan kasih sayang-Nya didalam hati. Setelah sifat Allah yang maha pengasih ini tertanam kuat didalam fikiran dan hati dapat merasakan sifat kasih sayang itu, ucapkan do’a :” Bi rohmatika ya arhamarrohomin irhamna …3x…..Dengan rahmat dan kasih sayangmu ya Allah….kasihi kami 3x. Atau do’a lain yang bersifat mohon kasih sayang, kedamaian, ketentraman dalam rumah tangga dan lain sebagainya. Lakukan ini sesering mungkin, setiap hari. Insya allah anada akan selalu diliputi kasih sayang Allah. Mekanisme servo akan mendatangkan berbagai kejadian yang berkaitan dengan sifat kasih sayang Allah.

Baca kalimat ya Razak (yang memberi rezeki) sebanyak banyaknya, yakini dan resapkan dalam hati dan fikiran bahwa Dialah Allah yang melapangkan dan menyempitkan rezeki. Jika keyakinan ini telah terasa penuh didalam hati dan fikiran berdoalah : “Ya Allah yang melapangkan dan menyempitkan rezeki….lapangkan rezeki kami selapang lapangnya, bukakan bagi kami pintu rezeki dari langit dan bumiMu , bukakan bagi kami pintu rezeki dari segala penjuru yang Kau berkahi…..” Baca do’a ini dengan penuh keyakinan dan kesungguhan. Lakukan ini sesering mungkin , setiap hari. Jika keyakinan bahwa Allahlah yang melapangkan dan menyempitkan rezeki dan do’a yang dipanjatkan telah tertanam didalam hati dan fikiran , Insya Allah mekanisme servo akan bekerja mendatangkan apa yang anda panjatkan dalam do’a tersebut. Mekanisme servo merupakan sunatullah , hukum alam yang telah ditetapkan sistimya oleh Allah.

Demikianlah hal yang sama bisa dilakukan dengan asmaulhusna yang lain seperti ya Malik, ya Quddus, ya Salam, ya Mukmin……dan seterusnya ada 99 asmaulhusna, silahkan dipilih yang sesuai dengan kebutuhan masing masing. Kegiatan ini bisa dilakukan setiap selesai sholat lima waktu, pada waktu senggang sore hari atau pagi hari, malam hari menjelang tidur, atau pada saat melakukan tahajud dimalam hari. Ini merupakan kegiatan dzikir mengingat Allah yang sangat dianjurkan didalam al-Qur’an.

Renungkanlah apa yang cenderung anda alami setiap hari, kemalangan, kesialan, kegagalan….ataukah keberuntungan, kebahagiaan, kegembiraan, keberhasilan. Apa yang terasa dihati anda ….gelisah, stress, tertekan, cemaskah ?, ….atau optimis, nyaman, bahagia, gembira, semua itu adalah penjelmaan dari program yang ada dalam fikiran bawah sadar anda. Jika anda cenderung mengalami kondisi buruk….segera lakukan perubahan pada program difikiran anda, kecenderungan itu tidak akan pernah berubah selama program itu tetap ada didalam fikiran bawah sadar. Mekanisme servo bekerja berdasarkan program yang ada di dalam fikiran bawah sadar kita.

Dzikir pernapasan asmaulhusna , tadabbur Qur’an dan sholat khusuk

Fikiran bawah sadar bisa diprogram dengan dzikir asmaulhusna, tadabbur Qur’an dan sholat khusuk. Bagaimana melakukan ketiga kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari hari bisa anda dapatkan dengan mengikuti pelatihan dzikir pernapasan asmaulhusna, tadabbur Qur’an dan sholat khusuk yang kami adakan . Semua kegiatan diatas akan membentuk karakter anda menjadi seseorang yang berahlak Qur’an. Mekanisme servo yang bekerja mengikuti program yang tertanam didalam fikiran bawah sadar anda, akan membawa anda mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan kehidupan yang baik didunia maupun akhirat.

Banyak orang yang mengerjakan sholat, membaca Qur’an dan berdzikir namun program fikiran bawah sadarnya tidak mencerminkan apa yang dibaca dalam berdzikir, sholat maupun membaca Qur’an. Karena mereka melakukan semua itu hanya sebagai rutinitas tanpa mengerti dan memahami apa yang mereka baca . Kadangkala program fikiran bawah sadarnya justru bertentangan dengan apa yang mereka baca. Fikiran bawah sadarnya masih asyik dengan masalah duniawi, syahwat, wanita, tahta dan jauh dari mengingat Allah dan kehidupan akhirat. Mekanisme servo mengikuti apa yang ada dalam fikiran bawah sadarnya, dan ia tercengang mengapa dzikir, sholat dan bacaan Qur’an yang mereka lakukan tidak membawa hasil sesuai yang diharapkan?. Akibatnya ada orang yang sholat namun perbuatan maksiat dan curang tetap mereka lakukan, karena sholat tidak memberi bekas pada kehidupan mereka.

TEHNIK PENGOLAHAN NAPAS DZIKRULLAH

Bernapas adalah kebutuhan utama setiap mahluk hidup. Manusia bisa bertahan tidak makan dan minum sampai beberapa hari, namun tidak demikian halnya dengan bernapas. Umumnya manusia hanya mampu menahan napas paling lama selama satu menit. Orang - orang tertentu seperti penyelam, penyanyi atau Qori’ mampu bertahan lebih lama lagi hingga 2 s/d 5 menit. Tentu saja mereka bisa menahan napas sedemikian lama setelah melalui pelatihan dalam waktu yang cukup lama. Otak dan otot jantung manusia akan mengalami kerusakan jika tidak mendapat oxigen lebih dari 5 menit.

Tehnik pengendalian napas diperlukan untuk meningkatkan konsentrasi dan stamina. Perenang, pelari cepat, pelari marathon, petinju, pesilat, penyanyi semuanya mempunyai tehnik pengendalian napas sendiri dibidangnya. Tehnik pernapasan perenang tentu tidak sama dengan penyanyi demikian pula tehnik pernapasan pelari cepat tentu tidak sama dengan tehnik pernapasan pelari marathon. Tehnik pengolahan napas untuk membangkitkan tenaga dalam tentu tidak sama dengan tehnik pengolahan napas seorang penyanyi. Meditasi, yoga, thaici, pelatihan tenaga dalam, penyanyisemua mempunyai tehnik pernapasan sendiri dibidangnya.

Bagaimana tehnik pengolahan napas dapat meningkatkan konsentrasi dan stamina dapat kita lihat dalam contoh kehidupan sehari hari. Seorang ibu yang harus memasukan benang kelubang jarum akan lebih mudah memasukan benang tersebut jika dilakukan sambil menahan napas. Demikian pula seorang penembak atau pemanah, ia akan lebih berkonsentrasi jika saat membidik dilakukan sambil menahan napas. Kalau anda naik ayunan atau kora-kora di Ancol , pada saat ayunan turun anda disarankan untuk berteriak atau menahan napas, jika anda tidak menahan napas atau berteriak niscaya dalam waktu singkat anda akan muntah dan mabuk. Olah ragawan angkat berat juga dianjurkan untuk menahan napas ketika sedang mengangkat beban, jika ia tidak melakukan hal tersebut bisa berakibat serius bagi tubuhnya.

Pengolahan napas dzikrullah

Dzikir mengingat Allah dan berdo’a pada-Nya adalah kegiatan yang sangat dianjurkan bagi umat Islam. Allah sangat mencintai orang yang banyak berdo’a dan selalu berdzikir mengingat-Nya. Kendala utama dalam melakukan kegiatan dzikir dan do’a adalah rasa mengantuk, tidak bisa konsentrasi, perasaan bosan dan kaki semutan atau kram, sehingga jarang orang yang sanggup melakukan kegiatan dzikir secara rutin dalam waktu yang lama. Dengan tehnik pengaturan napas yang tepat dan benar semua kendala tersebut bisa diatasi sehingga anda bisa melakukan kegiatan dzikir dan do’a dalam waktu yang cukup lama tanpa merasa mengatuk, bosan atau kaki semutan.Kegiatan dzikir dan do’a terasa mengasyikan dan menyenangkan , sehingga anda sanggup melakukan kegiatan tersebut secara rutin setiap hari.

Dzikir bisa dilakukan dengan menyebut Asmaulhusna, kalimat hasballah , syahadat atau sholawat Nabi diiringi dengan do’a yang diambil dari ayat Qur’an , hadist atau do’a dalam bahasa ibu masing masing. Selama melakukan dzikir dan do’a napas diatur sedemikian rupa sehingga ketika menarik napas paru paru terisi penuh sempurna dan ketika menghembuskan napas paru paru kosong sempurna pula. Ketika menghirup udara kita menghirup oxigen dari udara memenuhi paru-paru selanjutnya oxigen tersebut diangkut oleh darah keseluruh tubuh memenuhi kebutuhan seluruh sel ditubuh kita. Disamping oxigen kita juga menghirup energi kehidupan atau energi hayati yang biasa juga disebut energi Prana, Ki, atau Chi. Energi hayati diserap oleh otak besar kemudian dialirkan melalui saluran saraf ditulang belakang keseluruh tubuh.


Tarik napas perlahan lahan sambil membaca kalimat asmaulhusna misalnya “ya Rahman” , setelah paru paru penuh dengan udara tahan napas dengan mengeraskan otot perut sambil tetap membaca kalimat asmaulhusna tersebut, tahan selama yang bisa dilakukan, kemudian hembuskan napas sambil berdo’a misalnya :”birohmatika ya arhamarrohimin irhamna” . Selama menarik, menahan dan menghembuskan napas fikiran dan hati dikonsentrsasikan serta fokus pada kalimat dzikir dan do’a yang dibaca. Rasakan juga energi hayati yang diserap otak besar dan dialirkan pada saluran syaraf di tulang punggung keseluruh tubuh. Ini hanya salah satu contoh dari dzikir pernapasan asmaulhusna. Dalam pelatihan yang kami adakan anda akan dilatih melakukan tehnik pernapasan dengan beberapa kalimat asmaulhusna dan manfaat yang didapat dari dzikir tersebut.

Tehnik yang sama bisa dilakukan untuk dzikir tadabbur Qur’an. Dimana ketika menarik napas bacalahkalimah syahadat ,salawat Nabi , atau kalimat hasballah. Selanjutnya ketika menahan napas baca ayat Qur’an tertentu yang akan ditadabburi. Ketika menghembuskan napas baca do’a yang sesuai dengan ayat yang anda baca ketika menahan napas tadi. Semua metode ini akan lebih jelas lagi jika anda mengikuti pelatihan yang kami adakan. Anda bisa menterapi diri anda dengan ayat Qur’an yang anda baca, sehingga ahlak dan pribadi anda akan terbentuk oleh Al-Qur’an. Terapi dzikir tadabur Qur’an bermanfaat untuk menghilangkan berbagai sifat buruk dan negatif dari diri anda, menambah kedekatan anda dengan Allah pencipta alam semesta, meningkatkan iman dan taqwa, menyiapkan perbekalan untuk kehidupan akhirat membangkitkan semangat kerja dan optimisme menghadapi berbagai masalah kehidupan, dan banyak lagi manfaat lainnya.

Pengolahan napas dalam sholat

Dewasa ini banyak kita temui orang yang mengerjakan sholat hanya sekedar memenuhi kewajiban saja, mereka mengerjakan sholat hanya sebagai ritual rutin yang kadangkala dilakukan dengan setengah hati. Berdiri , rukuk dan sujud kadangkala mereka lakukan dengan tergesa gesa tanpa ,memperhatikan tu’maninah yang diajarkan Rasululullah.

Dengan pengaturan napas yang tepat dan benar dan memahami detiap ayat dan kalimat yang dibaca dalam sholat diharapkan anda bisa melakukan sholat dengan tenang, tidak tergesa gesa dan sesuai dengan tu’maninah yang diajarkan Rasulullah. Pada prinsipnya selama sholat lakukanlah pernapasan dengan perlahan dan sempurna. Ketika menarik napas paru paru diisi penuh sempurna, dan ketika menghembuskan napas paru paru kosong sempurna. Dengan pernapasan yang dilakukan secara perlahan dan tenang anda akan terhindar dari sifat tergesa gesa dalam sholat.

Pernapasan sempurna akan meningkatkan konsentrasi anda fokus pada ayat yang dibaca, disamping itu juga meningkatkan kadar oxigen yang diserap darah dari paru paru. Peningkatan kadar oxigen dan gerakan yang tenang akan memberikan relaksasi dan meningkatkan kesegaran tubuh. Selama dan selesai sholat anda akan merasakan kesegaran yang mengalir disekujur tubuh. Insya Allah sholat akan dirasakan sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan dan mengasyikan sehingga sholat tidak lagi dirasakan sebagai beban tapi sholat sudah dirasakan sebagai suatu kebutuhan.

Dalam pelatihan sholat khusuk yang kami adakan disamping tehnik pengolahan napas anda juga akan dilatih untuk menyamakan lisan , fikiran dan hati didalam sholat sehingga anda bisa mengerjakan sholat dengan khusuk. Kebanyakan orang tidak bisa khusuk dalam sholat mulutnya mengatakan A, fikirannya membayangkan B dan hatinya merasakan C. Padahal diluar sholat mereka sudah biasa mengalami kondisi khusuk, misalnya ketika mereka sedang berbicara dengan seseorang melalui handphone pasti yang diucapkan, dibayangkan oleh fikiran dan dirasakan hatinya sama.


Mungkin sedang tak baik baik saja

Mungkin tak sedang baik-baik saja. Ini tak bisa di ibaratkan, tapi seperti ada sebuah titik ruang dalam hati yang mengganjal. Tak bisa dijelaskan karena tak terlihat olehku. Dan belum bisa kuungkapkan sehingga aku sendiri tak mengerti.

Butuh waktu untuk memahami apa yang sedang berlaku. butuh saat untuk menenangkan diri, mencari apa yang kurang sesuai. Mencari apa yang ingin disampaikan dari lubuk hatiku kepadaku.

Pikiranku hanya bisa membayang-bayang hingga sampai ke tempat yang tak dituju. Perasaan hanya bisa menerka-nerka. Mungkin aku dan diriku sedang ingin berdiskusi. Mungkin aku dan diriku sedang ingin berdamai. Mungkin kedua sisi sedang berhadapan. Mungkin keduanya sedang ingin bergandengan, atau mungkin sedang saling berpaling.

Semoga saja mereka sedang ingin bersama, membenahi apa-apa yang telah rusak, memungut kembali keping-keping yang berjatuhan, menutup sedikit demi sedikit dinding yang berlubang. Mencoba merangkak naik ketempat yang lebih tinggi dan mencoba menatap kedepan. Dan ketika terpejam, mencoba masuk lebih dalam hingga dapat tersentuh oleh pusat hati, pusat rasa, pusat jiwa. Setelah itu mencoba terbangun dengan nalar yang utuh dan pikiran yang tajam. Hingga keseimbangan itu tetap terjaga.

Powered By Blogger