Senin, Juli 13

Bersedih Karena Cinta


Disebut cinta…
Jika tangismu lebih keras dari kekasih
Ketika jiwanya diterjang sedih
Bukan lagi dua hati, jika cinta sejati telah merasuk sempurna. Musibahnya musibahmu. Tangisnya adalah tangismu. Kesedihannya kesedihanmu. Duka lara yang melingkupinya, adalah duka lara yang melingkupimu. Semua terjadi begitu saja. Secara alami. Sebab cinta telah meleburkan dua hati menjadi satu.
Jika kekasih tidak bersedih ketika jiwamu berduka, maka jangan percayai cintanya. Mungkin hatinya baru memasuki tahap suka. Mungkin juga dia lebih memilih menyerahkan hatinya kepada keangkuhan, bukan kepada petunjuk cinta. Dan yang demikian itu bukanlah cinta sejati. Sebab keangkuhan adalah musuh cinta. Keduanya tak dapat bersatu. Seperti air dan minyak kelapa.
Cinta selalu memberi isyarat halus kepada empunya. Jika hatimu telah menggenggam cinta, maka isyarat kesedihan kekasih selalu mudah kau baca. Bahkan sebelum air mata pertama kekasih menetes, kedua pipimu telah basah oleh air mata. Semua terjadi begitu saja. Ya, begitu saja...

1 komentar:

  1. Hidup itu seperti lilin..
    yang dapat mati..
    jika tertiup angin..
    tanpa dilindungi..

    Hidup itu bagai Mentari..
    Yang terang pada siang hari..
    Gelap pada malam hari..
    Seperti hidup ini..

    tersisakah Hati..
    Untuk bisa menjadi abadi..
    Walau akan mati..
    Hanya hati yang kan tetap di sini..

    jika tangan ini..
    Mampu menggapai..
    Suatu yang mustahil..
    akan kah ku abadi..

    Aku Tak takut mati..
    Tapi hanya tak bisa menikmati..
    Hidup bersama Orang yang kusayangi..
    untuk saat terkahir…

    Kasih..
    sampai mati aku tetap disini..
    Karena hanya satu yang abadi..
    Cintamu di hati ini..



    loph u 4ever yank....

    BalasHapus
Powered By Blogger