Jumat, September 2

Menabur Angin Busuk

Seorang perempuan menceritakan berita memalukan mengenai tetangganya. Dalam beberapa hari, seluruh desa mengetahui cerita tersebut hingga orang yang diceritakan itu merasa sangat malu sekali.

Belakangan, perempuan itu mengetahui bahwa berita yang disebarkannya ternyata tidak benar.
Dia menyesal dan kemudian mendatangi seorang yang bijak untuk mencari tahu apa yang dapat dilakukan guna memperbaiki kesalahannya itu.

“pergilah ke pasar” kata sang orang tua bijak.
“dan belilah seekor ayam, sembelihlah, kemudian dalam perjalanan pulang cabuti bulunya dan buang satu persatu di sepanjang jalan”.

Meskipun merasa sangat heran, si perempuan melakukan apa yang disarankan kepadanya. Namun, ia merasa masih belum bisa memperbaiki kesalahannya.
Keesokan harinya, ia kembali mengunjungi orangtua bijak dan menanyakan persoalannya kembali.

Orangtua bijak berkata : “sekarang pergilah kembali dan kumpulkan semua bulu yang kau buang kemarin dan bawa kembali kepadaku”.

Si perempuan itu pun menyusuri jalan yang sama dan berusaha mengumpulkan bulu-bulu ayam yang kemarin telah dicabuti dan dibuangnya. Namun angin telah menerbangkan bulu-bulu itu hingga mustahil ia bisa mengumpulkannya lagi.
Setelah mencari-cari selama seharian, ia kembali ke tempat sang orangtua bijak dengan membawa tiga potong bulu ayam saja.

“lihatlah” kata sang orangtua bijak, “sangat mudah mencabuti bulu ayam dan melemparkannya. Begitu pula tidak sulit untuk menyebarkan berita bohong, namun sekali terlempar, kamu tidak akan pernah bisa memperbaiki kesalahanmu secara utuh”.

Orang bijak ini rupanya hendak mengajarkan pada kita semua firman Alloh dalam Al-Qur’an : “hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan oranglain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang dari kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ? maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertawakalah kepada Alloh, sesungguhnya Alloh Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger