Kamis, September 3

Menatap tanpa Daya

Hidup disini hanyalah sementara sekedar mampir belaka
Dentang sang waktu entah kapan kan menjemput tibaaa
Jasad hina dan kotor hancur tiada berbekas di telan bumi
Tetapi Ruh hidup kekal abadi melanjutkan perjalanannya
Didunia adalah ladang untuk bercocok tanam bagi sang diri
Jangan buang waktu sia sia untuk hal tiada guna manfaat
Bergegaslah selagi waktu dan kesempatan masih membentang
Kelak nanti Ruh tiada menyesal menggigil gemertak ketakutan

Wahaaaaaai saudara saudaraku semuaaaaa… pernahkah sekali sekali terbayangkan dalam benak fikiran kita pada suatu hariii… mungkin di saat kita sedang duduk melamun bengong dalam kesendirian… apakah gerangan yang akan dilakukan dan diperbuat oleh ruuuuh kita semuaaa… pada saat malaikat elmaut… malaikat izrail… *sang pencabuuut nyawa*… datang dengan garangnya untuk menjemput kita… dan mulai menarik… membetot… mencabut… dan melepaskan nyawa kita dari tubuh raga jasad hina dan kotor ini ???…

Hmm… sakiiiiit yang luar biasaaa… mengerikaaaan… sungguh menakutkan tiada terkira ketika ajal menjelang dataaang… ketika nyawa meregaaang… tiada sempat berkata ampun dan tobaaat… tiada sempat berkata dan berseru… laa illahaillallah Muhamadarasullillah… tiada sempaaaaat… bahkan untuk berseru Yaaa ALLAAAAH… mulut kakuuuu… bibir membekuuuu… lidaaaaah terkunci rapat rapaaaaaat… dan Ruh pun sedikit demi sedikit mulai diangkat dari ujung kaki… sakiiiiit yang sangatlah ruaaaaarrrr biasaaa… ketika ajal datang menjemput pulang… sementara mata… hati… dan pikiran kita masih dapat merasakan dan menyaksikan kehadiran orang orang tercinta… yang ada di dekat tubuh kita… yang terbaring tergolek lemah lunglai tak berdaya…

Hingga ruh secara perlahan tapi pasti naik menjalar dari kaki… ke pusar… sampai ke tenggorokan dan lepas sempurna sudaaaah… Maka sempurna jugalah ruh kita pergi dari sangkar kurungannya selama berpuluh puluh tahun… Menyaksikan tiada berdaya orang orang tercinta yang menangis menjerit jerit histeris penuh kesedihan… dan jasad kurungannya selama masa hidup di sini telah terbujur dengan keras dan kaku…. tiada mampu bergerak… diaaam… tiada dayaaaa… tiada upaya… bak sebongkah batang pisaaaang…

Ketika ruh kita tak mampu dan tak kuasa lagi untuk berbuat sesuatu apapun… ketika semuanya… bahkan segala macam ego…ambisi… hasrat… keinginan… rencana… harta benda… pekerjaan… rumah mewah… mobil mewaaah… harta berlimpah ruah dan semuanya kepemilikan kita… lepas sudaaah terbang dari erat dan kuatnya genggaman tangan kita… hilang sudah semua saat terputusnya denyut ruh dari dalam tubuh kita… yayaya… ruh kita hanya tinggal mampu memandang…. Melihat dan memperhatikan tanpa daya upaya… Yayaya…. menyaksikan dalam gemertak ketakutaaan… memandang semuanya dari kejauhan sana… tanpa bisa menyentuh lagi apalagi untuk memiliki semua kepunyaan dan harta kita bahkan keluarga kita bahkan tubuhnya sendiri…..

Marilah kita berfikir sejenak… masuklah ke dalam diri masing masing… dalam diam dan tafakur sejenak… saat ini disaat kita semua masih hidup… nafas kita masih turun dan naik menghirup oksigen… ruh kita masih bersemayam dalam tubuh… maka kita terlena… tersenyum… tertawa… menangis… berpikir… berencana…. Bekerja dan berkeluarga… dan seterusnya… Jika nafas sudah berhenti… dan ruh pun lepas meninggalkan badan maka kitapun mati… teruuuus…. Sudahkah terpikirkan oleh kita… Kalau ruh kita itu kekal dan abadi… akan pergi kemanakah ruh kita setelah kita mati ???… jasad seorang Maha Raja tetaplah terpendam dalam tanah dan hancur lebur menjadi tanah… sedangkan Ruh… burung yang sudah lepas dari sangkarnya… kemanakah dia akan terbaaaaaaang… sudahkah dia mengetahui tempat hinggaaaap dan bersemayam yang baik ???…

Ingaaaat !!!… sekali lagi ingaaaaat !!!… bahwa ruh itu kekal dan abadi… sedangkan jasad kita hancur seiring waktu kembali ke tanah… asalnya dari tanah menghilang terurai ke dalam buni… tetapi Ruh kitalah yang akan dimintai pertanggung jawaban kelak nanti…. Ruh akan menjalani siksa kubur dan siksa siksa lainnya jika kita terpuruk dalam gelimang kenikmatan duniawi… berjalan tiada arah menentu mengikuti angan angan meraja… merasa memiliki semua dengan sombong dan gagahnya… merasa diri paling segalanya… bahkan paling benar sendiri… berkuasa tiada batas seakan hidup selamanya disini… mengumbar nafsu dan maksiat di mana mana… mereka lupaaaaa… lupaaaaaa… dan lupaaaaa…

Sebaliknya dari itu… Ruh pulalah yang akan menikmati keindahan dan kenikmatan kubuuuur… dan anugerah anugerah besar lainnya bagi kita yang diridhai oleh Allah… Ruhlah yang akan menerima ganjaran setiap perilaku kita di dunia sekarang ini… ruh akan merasakan pahit-manis… siksa-nikmat… Pedih-bahagia… susah-senang.. secara kekal dan abadi kelak nanti di hadapan Allah… Kekaaaaal dan abadi… Ruh jujur tiada pernah berdusta dalam kesaksiannya kelak nanti… tiada kebohongan dan dusta… tinggal gemertak atau tawa bahagia… jeritaaaaaaaan kesakitaaaaan abadi atau kebahagiaan sejati bersamaNYA…

Maka persiapkanlah diri kita masing masing sebaik baiknya… selama nafas kita masih mengalir… selama kita hidup…. Mulailah berfikir… bersiap siap… ketahuilah arti dan makna serta tujuan kita hidup dan berjalan di muka bumi ini… agar tiada menyesal nanti… mulailah menata diri… masuk ke dalam diri… temukan diri sebenar benarnya diri… dalam tiket laa hwalla walla quwata… meraih Ketenangan Jiwa dalam tangis sujud syukur… sebab hanya Jiwa Jiwa yang Tenang yang dapat merasakan dan menikmati indahnya kehidupan dalam kedamaiaaaan di HATI… dan terus berjalan untuk menemukan jalan pulaaang… dengaaaan Ridhaaaa dan di Ridhaaaaai… jalan kembali kepadaNYA… Inalillahi wainaillaihi ro’jiun…. sebagai sebaik baiknya tempat kembali… wallahuallaaaaam…


by. wwahdana & IBS crew

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger