Apapun yang selalu kita pikirkan pada suatu saat akan menjadi kenyataan. Jika kita membentuk suatu gambaran dalam pikiran kita mengenai apa yang akan terjadi dan kita terus megingat gambaran itu dalam kurun waktu yang cukup panjang, gambaran dalam pikiran itu akan segera menjadi kenyataan dalam hidup kita.
Sebuah catatan penting bahwa dalam diri kita sering tertanam belenggu pikiran yang membatasi kita untuk lebih maju lagi, inilah yang disebut dengan keyakinan membatasi diri. Jika kita berani melompat tinggi kita pasti bisa mencapai apa yang kita inginkan. Namun begitu kita mengkondisikan pikiran kita hanya setengah dari dari tujuan kita maka hasilnya pun tidak akan maksimal.
Dalam kenyataan hidup yang kita jalani, kebanyakan kita melakukan hal yang sama dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Kita hidup dengan membatasi diri dan tidak penah mencapai potensi maksimal. Kita sering beranggapan bahwa apa yang selama ini dilakukan dalam hidup adalah sesuatu yang telah normal. dan berjalan apa adanya. Berani melangkah sedikit dan keluar dari wilayah nyaman kita, rasa sakitpun datang tak terhindarkan sehingga menjalankan tugas dan kewajiban kita pun biasa-biasa saja, dan hasilnya apa yang kita dapat ya biasa-biasa pula. Coba kita renungkan apa yang telah kita ingin capai? apa sudah tercapai? Jika belum berarti pikiran dan usaha kita belum maksimal tuk mencapai apa yang diinginkan.
Suatu contoh ada seorang karyawan yang ditugaskan mengerjakan sesuatu yang bukan tugasnya dikarenakan karyawan satunya tidak masuk misalnya, karyawan yang diberi tugas tadi mengeluhkan tugas yang diberikan kepadanya dikarenakan ia tidak bisa mengerjakan itu. Salah satu penyebab ketakutan atau ketidaksiapan tersebut adalah karena ia telah menciptakan ketakutan dan ketidaksiapan dalam pikirannya sendiri. Saat pikiran sadarnya mengatakan demikian maka informasi ini masuk kedalam pikiran bawah sadar sehingga otakpun mencari berbagai alasan untuk membuktikan pada dirinya sendiri bahwa dirinya memang tidak bisa mengerjakan tugas tersebut.
Keyakina semacam inilah yang membuat eseorang ragu, takut dan menghindari untuk melakukan sesuatu. Karena setiap apa yang dilakukan akan dianggap sama hasilnya. Semakin kita sering memiliki keyakinan ini, semakin besar pula pengaruh negatif dalam diri kita.
Keyakinan diri "tidak mampu", "takut", "tidak mungkin", "takut gagal" adalah pikiran-pikiran negatif yang bersemayam dalam diri yang membelenggu sebagaian besar potensi. Dan yang menciptakan semua itu adalah diri kita sendiri.
Oleh karena itu, janganlah kita mudah memberikan pikiran tidak mungkin pada diri karena batasan yang ada pada saat ini hanyalah batasan yang ada dalam pikiran yang bersifat sementara. Kita harus mampu merubah batasan diri kita, menaklukkan bayang-bayang ketakutan dan menghancurkan pikiran tidak mungkin.
Saatnya kita membuat batasan yang lebih menantang dan kemudian tantanglah batasan itu sampai kita berhasil mencapainya. Berikan makanan yang positif kepada manajemen diri kita terutama kedalam pikiran kita dan lakukan pengulangan agar keyakinan positif itu menjadi kebiasaan positif kita sehari-hari, yang akhirnya sebuah pikiran dapat merupakan kunci kegagalan sekaligus keberhasilan.
Jika kita memberikan masukan pikiran positif ke dalam pikiran kita maka ia akan menjadi kekuatan yang tak tergoyahkan. Dan sebaliknya jika kita memasukan pikiran yang negatif itu akan membuyarkan semua kesempatan yang ada di depan mata kita.
Semoga bermanfaat.
Sebuah catatan penting bahwa dalam diri kita sering tertanam belenggu pikiran yang membatasi kita untuk lebih maju lagi, inilah yang disebut dengan keyakinan membatasi diri. Jika kita berani melompat tinggi kita pasti bisa mencapai apa yang kita inginkan. Namun begitu kita mengkondisikan pikiran kita hanya setengah dari dari tujuan kita maka hasilnya pun tidak akan maksimal.
Dalam kenyataan hidup yang kita jalani, kebanyakan kita melakukan hal yang sama dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Kita hidup dengan membatasi diri dan tidak penah mencapai potensi maksimal. Kita sering beranggapan bahwa apa yang selama ini dilakukan dalam hidup adalah sesuatu yang telah normal. dan berjalan apa adanya. Berani melangkah sedikit dan keluar dari wilayah nyaman kita, rasa sakitpun datang tak terhindarkan sehingga menjalankan tugas dan kewajiban kita pun biasa-biasa saja, dan hasilnya apa yang kita dapat ya biasa-biasa pula. Coba kita renungkan apa yang telah kita ingin capai? apa sudah tercapai? Jika belum berarti pikiran dan usaha kita belum maksimal tuk mencapai apa yang diinginkan.
Suatu contoh ada seorang karyawan yang ditugaskan mengerjakan sesuatu yang bukan tugasnya dikarenakan karyawan satunya tidak masuk misalnya, karyawan yang diberi tugas tadi mengeluhkan tugas yang diberikan kepadanya dikarenakan ia tidak bisa mengerjakan itu. Salah satu penyebab ketakutan atau ketidaksiapan tersebut adalah karena ia telah menciptakan ketakutan dan ketidaksiapan dalam pikirannya sendiri. Saat pikiran sadarnya mengatakan demikian maka informasi ini masuk kedalam pikiran bawah sadar sehingga otakpun mencari berbagai alasan untuk membuktikan pada dirinya sendiri bahwa dirinya memang tidak bisa mengerjakan tugas tersebut.
Keyakina semacam inilah yang membuat eseorang ragu, takut dan menghindari untuk melakukan sesuatu. Karena setiap apa yang dilakukan akan dianggap sama hasilnya. Semakin kita sering memiliki keyakinan ini, semakin besar pula pengaruh negatif dalam diri kita.
Keyakinan diri "tidak mampu", "takut", "tidak mungkin", "takut gagal" adalah pikiran-pikiran negatif yang bersemayam dalam diri yang membelenggu sebagaian besar potensi. Dan yang menciptakan semua itu adalah diri kita sendiri.
Oleh karena itu, janganlah kita mudah memberikan pikiran tidak mungkin pada diri karena batasan yang ada pada saat ini hanyalah batasan yang ada dalam pikiran yang bersifat sementara. Kita harus mampu merubah batasan diri kita, menaklukkan bayang-bayang ketakutan dan menghancurkan pikiran tidak mungkin.
Saatnya kita membuat batasan yang lebih menantang dan kemudian tantanglah batasan itu sampai kita berhasil mencapainya. Berikan makanan yang positif kepada manajemen diri kita terutama kedalam pikiran kita dan lakukan pengulangan agar keyakinan positif itu menjadi kebiasaan positif kita sehari-hari, yang akhirnya sebuah pikiran dapat merupakan kunci kegagalan sekaligus keberhasilan.
Jika kita memberikan masukan pikiran positif ke dalam pikiran kita maka ia akan menjadi kekuatan yang tak tergoyahkan. Dan sebaliknya jika kita memasukan pikiran yang negatif itu akan membuyarkan semua kesempatan yang ada di depan mata kita.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar