Rabu, Agustus 5

Kebenaran, Kejujuran dan keikhlasan


Menciptakan langit dan bumi dengan kebenaran(haq), dan menuntut kepada manusia supaya membina kehidupan atas dasar kebenaran, dan supaya mereka tidak mengatakan sesuatu selain kebenaran pula. Berpegang teguh pada kejujuran dalam segala hal, mengutamakan dalam setiap urusan, dan menjadikan sebagai dasar dalam memutuskan sesuatu: semuanya itu adalah fondasi yang kukuh bagi budi perkerti seorang Muslim, dan juga merupakan mencorak yang tetap bagi peri lakunya. Kita haruslah jalani memerangi prasangka, membuang jauh tiap desas desus dan menyingkirkan keragu raguan. itu sendiri yang harus muncul dan unggul, dan kita jalankan sandaran dalam menentukan berbagai macam hubungan.

Manusia memiliki hati nurani hidup, sanggup menunaikkan hak hak Allah dan hak sesama makhluk dan agar amal perbuatannya dapat terpelihara dari sebagai dorongan yang akan membuatnya terlampau berlebih lebihan atau terlampau meremehkan. Bersikap jujur, benar dan keikhlas pada diri kita dan bersyukur terhadap Allah.

Menempatkan sesuatu pada tempatnya yang layak termasuk dalam pengertian amanah (jujur dan tepercaya) Antara lain, tidak menyerahkan atau mempercayakan kedudukan kecuali kepada orang yang benar benar patut dan berhak, dan tidak pula menyerahkan sesuatu kecuali kepada orang yang memang benar benar memiliki syarat kemampuan yang diperlukan. Agar amanah dapat di laksanakan dengan baik, Amanah haruslah dijaga dan haruslah berusaha sekuat kuatnya agar ia dapat dilaksanakan dengan kewajiban yang dipikulkan kepadanya dengan sempurna.

Hilangnya kejujuran dari hati yang terserang penyakit khianat. Betapa buruknya orang yang telah hilang kejujurannya, orang yang berjiwa buruk. Kebaikannya tidak dapat menghidupkan perasaanya yang telah mati sehinggakan orang yang bersangkutan menilai orang lain hanya berdasarkan kepentingan dirinya sendiri dan selera nafsunya, tidak pedulikan perbuatannya itu sesuai dengan kekufuran ataukah keimanan!

Allah telah berfirman dalam surah Al Ahzab ayat 72: “ Sesungguhnya kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan gunung gunung. Semuanya enggan memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan (akhirnya) amanat itu dipikul olih manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zhalim dan amat bodoh.”

Kezhaliman dan kebodohan memang telah merupakan ciri ciri kekurangan fitrah manusia sejak awal mula. Kemudian manusia diuji dengan kesanggupannya berjuang, dan ia tidak akan memperolih iman yang semurni murni kecuali bila telah dibersihkan dari sifat kezhalimannya.

Allah swt telah berfirman surah Al An’am ayat 82 : “ Orang orang yang beriman dan tidak mencampur adukkkan iman mereka dengan kezhaliman, mereka itulah orang orang yang memperolih keamanan, dan mereka itu adalah orang orang yang mendapat petunjuk.”, Surah Fathir ayat : 28, “ Sesungguhnya diantara hamba hamba Allah yang benar benar takut (taqwa) kepadanya hanyalah orang orangyang mengerti(mengetahui).

Ikhlas dalam beramal
Ikhlas dalam memohon pahala
Ikhlas dalam beramal, ialah niat bertaqarrub kepada Allah.swt
Dalam suatu hadith Raslullah saw bersabda yang bermaksud “ barang siapa yang iklas benar benar kepada Allah nescaya akan ditaggung segala urusannya dan diberi rezeki dari jalan yang tidak disangka sangka”.
Ikhlas mencari Ilmu Allah,kerana ilmu itu adalah permata yang lebih mulia. Kalau hanya beribadah tiada berilmu juga pun tidak bolih. Ibadah mesti dikerjakan yang disertai dengan ilmu. Kerana bagi kita manusia mesti mempunyai kedua duanya untuk mengamalkan dan menghayati ilmu dan ibadah. Nabi saw bersabda yang bermaksud, “ bahawasanya Allah tidak memandang akan rupa,dan hartamu,tetapi memandang hati dan amalmu.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger