Selasa, September 28

Haruskah Tahap Pre-Operatif itu Dijalankan..?

Persiapan operasi yang baik akan memberi pengaruh baik pula terhadap kondisi pasca operasi. Tapi tidak semua operasi membutuhkan langkah-langkah persiapan yang sama. Ada operasi yang memerlukan persiapan yang mendetail dengan memerlukan waktu beberapa hari, dari persiapan fisik dengan pemeriksaan laboratorium, rontgen, jantung dan lain-lain bahkan hingga menentukan hari baik dalam pelaksanaannya. Di sisi lain ada opersi yang sudah langsung bisa dijalankan begitu seorang dokter memutuskan bahwa dibutuhkan pembedahan sebagai jalan untuk mengatasi suatu penyakit. Seberapa serius dan pentingnya persiapan operasi (pre-operatif) itu diperlukan, tergantung dari beberapa hal.
Urgensi operasi. Operasi emergensi, yang jika ditunda akan berpengaruh terhadap beratnya penyakit dan bahkan mengancam nyawa akan menomorduakan masalah masalah kesehatan yang lain dalam persiapannya. Yang penting adalah operasinya dikerjakan dulu, yang lain diperhitungkan belakangan. Contoh kasus bedah seperti ini, misalnya perdarahan, hambatan pada jalan nafas, jepitan terhadap organ dalam tubuh dan lain-lain. Jadi pada pembedahan emergensi atau operasi cito, waktu pelaksanaan menjadi pertimbangan utama sehingga langkah persiapan operasinya bisa sedikit diabaikan dibandingkan dengan operasi memperbaiki bentuk hidung misalnya. Dan pasien pun didesak sehingga secara psikis tidak punya waktu untuk menyiapkan diri.
Kasus penyakit bedah. Sudah barang tentu operasi yang berat seperti bedah jantung akan memerlukan pemeriksaan yang lebih teliti dalam persiapannya dibandingkan dengan cuma operasi benjolan kecil di areal kulit lengan. Hal ini berkaitan juga dengan berat ringan dan lama tidaknya proses berlangsungnya pembedahan.
Pembiusan. Penderita yang akan dipersiapkan operasi dengan pembiusan umum membutuhkan puasa beberapa jam sebelum operasi dijalankan. Salah satu alasannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya reflek muntah di saat penderita tidak sadar yang bisa menjadi fatal akibatnya kalau isi muntahan itu masuk ke dalam saluran nafas. Untuk jenis pembiusan regional, masalah ini bisa diabaikan apalagi jika hanya menyiapkan diri untuk operasi dengan pembiusan lokal. Oleh karena reaksi obat bius yang diberikan melalui peradaran darah dan gas isap akan dapat berpengaruh terhadap jantung, ginjal dan organ penting lainnya maka operasi dengan general anasthesi memerlukan gambaran fungsi organ organ tersebut melalui pemeriksaan yang dikerjakan saat mempersiapkan operasinya.
Umur. Secara fisiologis fungsi organ tubuh akan menurun seiiring dengan usia. Maka pada penderita yang sudah cukup usia –di atas 40 tahun- dibutuhkan evaluasi fungsi organ vital sebelum menjalani operasi dengan pembiusan umum, untuk menjamin kelancaran proses operasi dan pulihnya kondisi pasca operasi. Berkaitan pula dengan pembiusan, pada anak anak akan lebih nyaman menggunakan bius total sekalipun pada kasus yang sama pada penderita dewasa masih dimungkinkan dengan bius lokal. Sehingga persiapannya pun menjadi lebih lengkap.
Penyakit penyerta. Bagi penderita yang memiliki penyakit lain selain kasus bedah akan menjadi perhatian khusus bagi tim bedah sebelum menjalankan tindakan operasinya. Gangguan atau penyakit lain, sedikit tidak, pasti akan berpengaruh terhadap kelangsungan proses operasi. Penyakit seperti gangguan jantung, penderita diabetes, gangguan fungsi ginjal, fungsi pembekuan darah dan lainnya jika tidak harus menjalani operasi emergensi, sedapat mungkin dipastikan dulu bahwa penyakitnya tersebut dalam keadaan stabil dan memenuhi syarat untuk naik ke meja operasi. Keadaaan inilah yang mengakibatkan seorang penderita butuh waktu relatif lama dalam masa preoperatifnya.
Perawatan pasca operasi. Operasi besar yang membutuhkan perawatan ketat pasca operasinya akan memerlukan persiapan yang lebih matang. Dibandingkan dengan operasi katagori ringan atau sedang yang memungkinkan penderita boleh pulang setelah menjalani pembedahan. Begitu juga operasi bertahap dan menjadi bagian dari suatu rangkaian perawatan luka lama, biasanya tidak membutuhkan persiapan seserius operasi yang pertama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger