Ketika membaca artikel ” Law of attraction dan NLP ” yang ditulis mas Rony di blognya lingkarloa.com, saya terkejut membaca salah satu tanggapan dari pembaca diblog tersebut. Dewasa ini banyak orang yang terlalu kagum dengan Law of attraction hingga lupa pada kebalikan atau lawan dari hukum tersebut, yaitu hukum tolak menolak. Kita tidak bisa menutup mata terhadap hukum tolak menolak yang ada dialam semesta. Kekuatan tarik menarik bekerja bersamaan dengan kekuatan tolak menolak. Hasil yang didapat adalah selisih dari dua kekuatan tersebut. Seberapa banyak kita menarik hal yang kita inginkan dan berapa kuat kita menolak hal yang tidak kita inginkan, itulah hasil yang akan kita peroleh.
Saya banyak membaca buku tentang Law of attraction, kita dinina bobokan dengan keajaiban dan kedahsyatan hukum tarik menarik dialam semesta ini. Andalah yang menarik semua kejadian baik atau buruk yang anda alami kediri anda. Apa yang anda fikir dan rasakan akan ditarik dari alam semesta untuk hadir dalam kehidupan anda yang nyata, demikianlah beberapa pernyataan yang saya baca pada buku tentang Law of attraction. Sebagian besar buku tentang Law of attraction hanya bercerita tentang kekuatan tarik menarik dialam semesta, tidak menyinggung tentang kekuatan tolak menolak.
Pada kenyataannya alam ini dibentuk dari kekuatan tarik menarik dan tolak menolak. Kekuatan itulah yang mengatur peredaran matahari, bulan, bintang, elekton, proton agar tetap berada pada garis edarnya. Kekuatan tarik menarik dan tolak menolak inilah yang menjalankan sistim kehidupan dialam semesta ini. Motor listrik yang kita gunakan, berputar karena adanya daya tarik menarik dan tolak menolak pada kutub magnet rotornya. Jarum penunjuk volt meter, atau alat ukur listrik lainnya bergerak karena adanya daya tarik menarik dan tolak menolak pada kutub magnet kumparan listriknya. Pesawat terbang yang bermesin Jet juga terbang dengan menarik dan menyedot udara sekuat kuatnya dan menolak atau menghembuskan udara tersebut kebelakang sekuat kuatnya. Burung yang terbang diangkasa, ikan yang berenang dilautan juga bergerak dengan cepat menggunakan prinsip kekuatan tarik menarik dan tolak menolak ini.
Saya juga sempat terlena dan kagum dengan hukum Law of attraction yang dikemukakan Rhonda Byrne dalam bukunya The Secret, dan buku lainnya yang ditulis Michel J losier. Hanya saja ada satuhal yang kerap mengganggu fikiran saya ketika sedang membaca Qur’an atau berdo’a. Didalam Qur’an banyak bercerita tentang azab neraka, disamping kenikmatan syurga. Jika kita berpedoman pada teori tentang LOA kita dianjurkan untuk selalu berfikir dan merasa dalam keadaan baik dan positip, hindarkan berfikir dan merasa dalam keadaan buruk dan negatip. Ketika membaca ayat tentang syurga dan berbagai kenikmatannya, hal itu tidak masalah. Tapi ketika membaca ayat mengenai Neraka dan berbagai penderitaan didalamnya… bagaimana ? Ketika itu kita akan merasa takut, cemas dan kuatir akan terpuruk kedalam neraka atau mendapat murka dan azab Allah karena dosa dan kesalahan kita. Al-Qur’an selalu bercerita tentang hal yang baik dan buruk, Allah juga akan menguji kita dengan kejadian yang baik dan buruk. Dalam kenyataan hidup sehari hari kita juga akan mengalami dan melihat orang yang mengalami kejadian baik dan buruk, semua yang kita alami dan lihat itu pasti akan berbekas didalam hati dan fikiran kita, bagaimana kita mensikapi semua ini?
Ketika membaca ayat Qur’an yang berkaitan dengan siksaan atau azab yang ditimpakan Allah kepada kaum pembangkang seperti kaum Tsamud, Aad, Nuh dan Luth fikiran dan perasaan kita akan terhanyut, dan timbul rasa takut akan mengalami hal seperti yang dialami para pendurhaka tersebut. Demikian pula ketika membaca ayat tentang azab dan siksa Neraka yang ditimpakan kepada orang-orang yang kafir dan para pendosa, timbul rasa takut dan cemas akan dimasukan kedalam neraka akibat perbuatan dosa yang kita lakukan. Saya merasa fikiran dan perasaan takut, cemas dan kuatir yang muncul didalam hati dan fikiran saya ini bertentangan dengan teori LOA yang menganjurkan kita untuk selalu merasa positip. Kalau kita sering membaca ayat Qur’an tentang azab dan siksa, saya kuatir perasaan dan fikiran yang dipenuhi rasa cemas dan kuatir akan mendapat siksa justru akan menarik semua kejadian buruk yang kita kuatirkan tersebut.
Bagi saya Al-Qur’an adalah kebenaran yang tak terbantahkan, Juz 28, 29 dan 30 banyak menceritakan tentang kehidupan akhirat. Pada bagian ini Al-Qur’an banyak menceritakan tentang kejadian Kiamat yang penuh kepanikan dan tentang kenikmatan Syurga yang diberikan kepada orang yang beriman dan bertaqwa serta kengerian azab Neraka yang ditimpakan kepada orang kafir dan para pendosa. Saya biarkan fikiran dan perasaan saya hanyut terbawa semua hal yang dikisahkan dalam Al-Qur’an baik kejadian yang buruk maupun baik. Untuk sementara teori LOA yang mengajarkan kita untuk selalu berfikir dan merasa positip saya tinggalkan. Saya merasa ada sesuatu yang janggal dari LOA namun saya belum mendapatkan solusi dan jawabannya.
Saya terkesima membaca tanggapan mas Attar salah seorang pembaca blog mas Rony menanggapi hukum tarik menarik LOA dengan hukum tolak menolak yang ia sebut dengan istilah Law of Distraction. Bagi saya inilah jawaban atas pertanyaan yang selalu mengganggu fikiran saya tentang teori LOA yang selama ini saya pahami. Dialam semesta memang berlaku hukum tarik menarik, dimana hal yang sama akan saling tarik menarik satu dengan lainnya. Kebaikan akan menarik kebaikan, demikian pula keburukan akan menarik keburukan pula. Apa yang kita fikir dan rasakan akan menarik hal yang sama kepada diri kita. Namun kita tidak boleh lupa bahwa dialam semesta juga berlaku hukum tolak menolak, hal yang berlawanan akan saling tolak menolak satu dengan lainnya. Kebaikan akan menolak keburukan, demikian pula sebaliknya. Kutub magnet yang tidak searah juga akan saling tolak menolak satu dengan lainnya jika didekatkan. Orang yang berperilaku baik, santun menjunjung etika dan moral yang tinggi juga akan saling tolak-menolak jika didekatkan dengan orang yang berperilaku buruk, beretika dan bermoral rendah, pemabuk, pezina, penjudi, dan lain sebagainya.
Kekuatan tarik menarik dialam semesta sama kuat dengan kekuatan tolak menolak. Kita bisa mengendalikan hidup kita dengan mengendalikan kedua kekuatan ini. Didalam diri setiap orang ada kekuatan untuk menarik dan menolak sesuatu. Hidup dan apa yang dialami seseorang diwarnai dengan apa yang ditarik dan ditolaknya dari alam semesta. Seberapa kuat ia menarik kebaikan dan seberapa kuat ia menolak keburukan, mana yang lebih kuat menarik atau menolak kebaikan atau sebaliknya ? itulah keadaan yang akan dialami setiap orang. Dalam surat As Syam ayat 8-10 Allah menyatakan bahwa Ia telah mengilhamkan kemampuan menarik atau menolak keburukan didalam diri setiap orang.
8- maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya,
9- sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu,
10- dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (As-Syam 8-10)
Siapa yang menarik berbagai kebaikan dan menanamkan sifat taqwa pada dirinya dan berusaha menolak berbagai perangai buruk dan fasik, berarti ia telah mensucikan dirinya mereka itulah orang yang beruntung hidupnya. Sebaliknya siapa yang berusaha menarik berbagai sifat buruk dan kefasikan pada dirinya, dan menolak untuk berbuat kebaikan dan bertakwa, itulah orang yang mengotori dirinya dan mereka itulah orang yang merugi dalam hidupnya.
Kekuatan tarik menarik (Law of Attraction - LOA)
Buku dan para motivator LOA mengajarkan kita untuk selalu berfikir dan merasa baik, kita akan menarik semua kebaikan yang kita fikir dan rasakan kedalam kehidupan kita. Sebaliknya jika kita berfikir dan merasa buruk , maka kita akan menarik pula berbagai keburukan yang kita fikir dan rasakan itu . LOA hanya mengajarkan kekuatan tarik menarik kepada kita, apa yang kita fikir dan rasakan itulah yang kita tarik kearah diri kita, ajaran LOA beranggapan jika kita sudah fokus pada satuhal ia akan menarik apa yang kita fokuskan itu dan secara otomatis menolak semua hal diluar yang kita fokuskan. Menurut ajaran LOA The Universe (Alam semesta) akan bekerja menghadirkan semua yang kita fikir dan rasakan, tidak peduli apakah yang kita rasakan itu baik atau buruk. The Universe hanya peduli dengan apa yang kita fikir dan rasakan, ia akan menghadirkan semua yang kita fikir dan rasakan kedalam kehidupan kita. The Universe sangat patuh pada apa yang kita fikir dan rasakan, ia menganggap apa yang kita fikir dan rasakan sebagai perintah baginya, tidak peduli apakah itu baik atau buruk, ia akan menghadirkannya dalam hidup kita. Sebagian besar buku dan motivator LOA mengajarkan hal itu kepada kita.
Rasulullah mengajarkan pada kita, apabila kita membaca ayat Qur’an tentang kenikmatan yang diberikan Allah pada para Rasul, Nabi atau suatu kaum agar kita meminta pada Allah agar Ia memberikan kenikmatan yang serupa pada kita. Apabila kita membaca tentang berbagai kenikmatan didalam taman syurga, maka mintalah agar Allah memberikan kenikmatan itu pada kita. Apabila kita melihat kenikmatan yang diberikan Allah pada seseorang atau pada suatu kaum, mintalah pada Allah agar Ia memberikan hal yang serupa kepada kita. Inilah kekuatan tarik menarik yang diajarkan Qur’an pada kita, yaitu dengan meminta secara sungguh sunguh pada Allah menggunakan kekuatan fikiran dan perasaan yang ditujukan hanya pada Allah, bukan kepada The Universe atau kekuatan lainnya.
Apa yang dianjurkan Rasulullah dengan memohon berbagai kebaikan pada Allah jika mendengar atau melihat kebaikan tidaklah bertentangan dengan teori LOA. Dengan memohon dan meminta kebaikan pada Allah, fikiran dan perasaan kita akan dipenuhi berbagai kebaikan, sesuai dengan teori LOA ia akan menarik hal tersebut kedalam kehidupan kita. Berbeda dengan LOA yang hanya mengajarkan kekuatan tarik menarik pada kita, maka Al-Qur’an disamping mengajarkan kekuatan tarik menarik juga mengajarkan tentang kekuatan tolak menolak kepada kita.
Kekuatan tolak menolak
Ketika membaca ayat Qur’an yang berkaitan dengan bencana yang menimpa berbagai kaum yang kafir terhadap Allah dan Rasul-Nya, atau membaca ayat yang berkaitan dengan azab Neraka, dan berbagai penderitaan didalamnya, Rasulullah menganjurkan agar kita berlindung pada Allah dengan sepenuh fikiran dan perasaan (sungguh2) dari semua hal tersebut. Mintalah agar Allah menjauhkan kita dari semua kejadian yang mengerikan itu (kekuatan menolak).
Ketika membaca Qur’an kita akan melakukan 3 aktifitas secara bergantian tergantung ayat yang kita baca:
- Aktifitas menarik - ketika membaca ayat yang berkaitan dengan berbagai kenikmatan, sukses, pertolongan, keberuntungan atau kenikmatan hidup dalam taman syurga.
- Aktifitas Menolak - ketika membaca ayat yang berkaitan dengan berbagai penderitaan, kegagalan, kemalangan, musibah atau berbagai penderitaan didalam Neraka jahanam.
- Aktifitas menarik dan menolak - Ketika membaca ayat yang berkaitan dengan kenikmatan dan bencana.
Aktifitas menarik dan menolak ini dapat kita lihat dan rasakan ketika membaca surat Al Fatihah ayat 6-7 :
6- Tunjukilah kami jalan yang lurus, 7- (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, (kekuatan menarik)…… bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (kekuatan menolak)
Aktifitas tarik menarik dan tolak menolak ini akan kita rasakan ketika membaca dan mentadabburi ayat Qur’an yang menceritakan tentang orang beriman, bertakwa dan selalu mengerjakan amal soleh dengan orang yang kafir, musryrik dan selalu bergelimang kemaksiatan. Aktifitas ini juga akan muncul ketika menceritakan tentang kenikmatan syurga dan pahit getirnya Neraka jahanan. Ayat yang memancing suasana tarik menarik dan tolak menolak ini cukup banyak dalam Qur’an. Coba renungkan dan tadabburi kandungan surat Al-Zalzalah, Al Qoriah, Al Ghosyiah, Al Laili, Al Muthafifin…. dan banyak lagi yang lainnya.
Kita bisa mendapatkan semua yang diinginkan dengan mengatur kekuatan tarik menarik dan tolak menolak ini pada diri kita. Seberapa besar kekuatan fikiran dan perasaan kita dalam menarik kebaikan dan berapa kuat fikiran dan perasaan kita menolak berbagai keburukan, itulah yang kita alami. Membaca dan mentadabburi Qur’an atau melakukan sholat dengan khusuk dan benar membantu kita mengendalikan kekuatan tarik menarik dan tolak menolak ini untuk mendapatkan hidup yang berkwalitas.
Menolak suatu keadaan yang tidak kita inginkan tidak cukup hanya dengan membayangkan atau merasakan, kita harus bersungguh sunguh memohon pada Allah menolak hal yang tidak kita inginkan itu sepenuh fikiran dan perasaan (khusu’). Kita adalah mahluk yang lemah, kita harus mengajukan permohonan kepada yang memiliki kekuatan tak terbatas, yaitu Allah. Hati-hati jangan meminta kepada The Universe atau kekuatan apapun namanya, unconsious mind, kesadaran tertinggi, Ruh penuntun, atau tuhan tuhan lain selain Allah.
Law of Attraction vs Law of Distraction
Pemahaman prinsip LOA yang berlebihan dan keliru dikuatirkan akan berubah menjadi Law of Disttraction yang malah menyimpang dari prinsip LOA. Hal mana pada akhirnya malah menolak apa yang diharapkan dari penerapan LOA tersebut. Beberapa tulisan tentang Law of Distraction di internet banyak mengkritik prinsip LOA yang berlebihan yang pada akhirnya tanpa disadari malah menimbulkan kekuatan menolak apa yang diinginkan.
Tidak mudah mengendalikan fikiran agar tetap kontinyu memikirkan apa yang diinginkan, karena fikiran tidak bisa disuruh diam dan berhenti bergerak, fikiran selalu berubah setiap detik bahkan sampai ribuan kali dalam sehari samalam. Kita hanya bisa mengamati apakah fikiran memancarkan vibrasi positip atau negatif dengan mengamati suasana hati. Kesulitan menjaga gelombang fikiran inilah yang pada akhirnya tanpa disadari telah merubah keinginan mendapatkan sesuatu menjadi menolaknya. Ada yang mengatakan tanpa disadari Law of attraction (kekuatan tarik menarik) telah berubah menjadi Law of Distraction (kekuatan yang menyimpangkan, atau kekuatan menolak).
Disamping mengharapkan dan menarik apa yang diinginkan, kita jangan sampai lupa untuk menjauhi atau menolak apa yang tidak kita inginkan. Jangan hanya fokus menarik apa yang diinginkan, tapi hendaknya kita juga fokus menolak apa yang tidak diinginkan. Kalau kita cermati ayat Qur’an yang kita baca didalamnya sudah banyak terkandung praktek menarik kebaikan dan menolak keburukan., Proses menarik sesuatu yang diinginkan serta menolak hal yang tidak diinginkan harus dilakukan dengan sepenuh kekuatan fikiran dan perasaan. Fikiran dan perasaan harus fokus pada hal yang diinginkan dan ditolak itu. Fikiran harus didukung oleh perasaan, tanpa diikuti dan didukung oleh perasaan hati maka keinginan yang kita pancarkan hanya berupa lamunan kosong tidak berarti.
Proses kerja kekuatan tarik menarik dan tolak menolak
Manusia adalah mahluk lemah yang hidup dalam suatu systim yang telah diatur oleh Allah sang pencipta alam semesta. Manusia hidup dalam aturan – dan hukum Ilahi yang tidak bisa dirubah dan dilawan sekehendaknya, kita harus patuh pada aturan itu, jika kita menentang maka kita akan hancur dengan sendirinya. Tidak seorangpun mampu menahan proses menjadi tua, tidak seorangpun mampu menghentikan berjalannya waktu, tidak seorangpun mampu mencegah datangnya kematian, itulah sebagian dari keterbatasan manusia dialam semesta ini. Manusia tidak bisa berbuat sekehendaknya, ia harus patuh pada aturan dan hukum alam yang diciptakan Allah.
Allah telah menjadikan segala sesuatu dialam ini berpasang-pasangan, ada pria ada wanita, ada siang ada malam, ada baik ada buruk,ada sehat ada sakit, ada tinggi ada rendah, ada kaya ada miskin, ada senang ada susah, ada harapan ada ancaman demikian seterusnya. Allah telah menyebutkan hal tersebut dalam surat Yasin ayat 36
Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. (Yasin 36)
Allah telah menunjukan dua jalan kepada manusia yaitu jalan kebaikan dan keburukan, jalan ketakwaan dan jalan kefasikan. Allah telah memberi akal, fikiran, hati, mata dan telinga untuk menganalisa dan memilih jalan mana yang harus ditempuh, manusia diberi hak untuk memilih, dengan segala resiko yang harus diterima atas pilihannya itu.
Manusia sangat ingin mendapat kebahagiaan, kesenangan, kekayaan, kekuasaan, kemuliaan dan sangat takut ditimpa kesedihan, kesengsaraan, kemiskinan, kelemahan, kehinaan. Manusia berusaha menarik semua yang diinginkan kearah dirinya dan menolak apa yang ditakuti dan tidak diinginkan menjauh dari dirinya. Berbagai usaha dilakukan untuk mendapatkan apa yang diinginkan dan menjauhi apa yang ditakuti. Namun walaupun bagaimana manusia memiliki kemampuan yang terbatas, mereka terikat pada aturan dan hukum yang ditetapkan Allah dialam semesta. Mereka harus bekerja dan berusaha keras mendapatkan apa yang mereka inginkan. Manusia membutuhkan sebuah kekuatan yang maha dahsyat dan memiliki kemampuan tak terbatas untuk mendapatkan semua itu.
Teori LOA yang diperkenalkan Rhonda Byrne dalam bukunya The Secret mengajarkan bahwa The Universe yang memiliki kemampuan tak terhingga akan memenuhi semua yang diingini manusia. Apa yang dibayangkan dan dirasakan seseorang dianggap sebagai perintah atau permohonan yang harus dilaksanakan oleh The Universe, tidak peduli apakah yang dibayangkan itu baik atau buruk. Sebagian orang yang terpengaruh teori LOA menganggap The Universe (Alam semesta) adalah kekuatan yang maha dahsyat yang dapat memenuhi semua keinginan mereka. Waspada dan hati2lah dengan paham seperti ini, pemahaman ini bisa menggiring seseorang pada perbuatan musyrik, mempersekutukan Allah dengan sesuatu.
Al-Qur’an mengajarkan bahwa Allahlah penguasa mutlak dialam semesta yang memiliki kekuatan dan kemampuan tidak terbatas, apa yang ada dilangit dan bumi semua tunduk pada perintah-Nya. Sebagai mahluk yang lemah, tidak berdaya kita membutuhkan suatu kekuatan dahsyat diluar diri kita yang dapat menolong kita mendapatkan segala yang kita inginkan. Hanya Allahlah yang memiliki kekuatan seperti itu. Kita bisa mendapat semua yang kita inginkan dan menolak semua yang tidak kita inginkan dengan pertolongan-Nya.
Kita hidup diantara ancaman dan harapan, Allah telah mengancam kita dengan kesengsaraan, penderitaan, kehinaan, kemiskinan, penyakit, dan azab neraka diakhirat kelak. Allah juga telah memberi kita harapan dengan kebagiaan, kenyamanan, kemuliaan, kekayaan, kesehatan dan berbagai kenikmatan syurga diakhirat kelak. Allah telah menetapkan ketentuan hukum dan aturan bahwa siapa yang berbuat begini dan begitu akan menerima apa yang diancamkannya, dan siapa yang berbuat seperti ini dan itu akan mendapatkan apa yang diharapkannya. Dengan mengikuti ketetapan dan aturan hukum yang telah diciptakan Allah dialam semesta kita bisa menarki semua yang kita inginkan, dan menolak semua yang tidak kita inginkan dari diri kita.
Bayangkan dan rasakan kenikmatan atau kondisi yang kita inginkan sepenuh fikiran dan perasaan, ajukan permohonan dengan sungguh sungguh kepada Allah sang penguasa Tunggal dialam semesta untuk memberikan semua yang kita inginkan itu (kekuatan menarik). Selanjutnya bayangkan dan rasakan semua hal atau kondisi yang tidak kita inginkan sepenuh fikiran dan perasaan, ajukan permohonan dengan sungguh-sungguh kepada Allah sang penguasa Tunggal dialam semesta untuk menjauhkan semua yang tidak kita inginkan itu dari diri kita (kekuatan menolak). Apa yang dapat kita terima adalah hasil dari dua kekuatan tarik menarik dan tolak menolak itu, berapa kuat kita menarik kebaikan dan berapa kuat kita menolak keburukan. Kegiatan tarik menarik dan tolak menolak ini sangat terasa nuansanya ketika kita sedang membaca dan mentadabburi ayat –ayat Al-Qur’an.
Jika kita tidak pernah melakukan kegiatan menarik ataupun menolak, maka yang datang pada kehidupan kita adalah kebaikan dan keburukan secara acak (random) silih berganti. Karena Allah telah menetapkan bahwa Ia akan menguji manusia dengan kebaikan dan keburukan. Orang yang melakukan konsentrasi menarik dan menolak sesuatu dengan fikiran dan perasaannya secara sungguh sunguh kepada sesuatu selain Allah, misalnya kepada The Universe, Ruh yg maha tinggi, ruh pendamping, patung batu, atau kuburan keramat tetap akan mendapat hasil yang sama didunia ini, namun diakhirat semua usahanya itu akan sia sia, karena ia tidak pernah memprogram fikiran dan hatinya untuk kehidupan akhirat. Mereka hanya mendapat sukses dan keberhasilan hidup didunia ini saja sebagaimana disebutkan Allah dalam surat Al Israak ayat 18:
Barang siapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahanam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. (Al Israak 18)
Mengajukan permintaan atau permohonan kepada selain Allah, berarti telah mengakui ada nya kekuasaan dan kekuatan lain yang berkuasa disamping Allah, ini merupakan perbuatan musyrik yang dibenci dan dimurkai Allah. Jauhi perbuatan seperti ini, jangan tertipu oleh hasil yang didapat. Do’a yang diajukan dengan sungguh sungguh kepada sesuatu selain Allah, tetap akan dikabulkan, ini merupakan ujian bagi keimanan seseorang. Mereka hanya mendapatkan hasil dunia ini saja dan diakhirat kelak akan dicampakan kedalam Neraka jahanam. Naudzubillahi min dzalik.
Tidak ada komentar:
Komentar baru tidak diizinkan.