Secara naluri manusia menyadari bahwa mereka lemah dan mempunyai kemampuan yang serba terbatas. Banyak hal yang tidak mampu mereka lakukan sendiri, tanpa bantuan dari kekuatan yang lain. Manusia membutuhkan suatu kekuatan yang lebih dahsyat diluar diri mereka sendiri untuk mendapatkan apa saja yang mereka inginkan, atau melindungi diri mereka dari bahaya yang mengancam. Itulah naluri ketuhanan yang ada didalam diri manusia.
Naluri ketuhanan yang muncul didalam diri setiap orang berasal dari sumpah atau janji yang telah diikrarkan manusia ketika masih berada dialam roh. Sebagaimana disebutkan dalam surat Al A’raaf 172:
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):“Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”, (Al A’raaf 172)
Ketika masa kanak-kanak setiap orang sudah merasa bahwa diluar diri mereka ada suatu kekuatan yang dahsyat, yang dapat memenuhi keinginan mereka atau menyelamatkan mereka dari bahaya yang mengancam mereka. Nabi Ibrahim ketika masih kanak kanak juga sudah mulai mencari Tuhan yang diyakini sebagai suatu kekuatan maha dahsyat diluar dirinya yang dapat melindungi dan menyelamatkannya dari berbagai bahaya. Semula ia menduga bintang yang bercahaya terang dipagi hari sebagai Tuhan, namun tatkala cahaya bintang itu kalah oleh bulan ia menduga bulanlah sebagai Tuhan. Ketika datang siang hari ternyata cahaya bulan dikalahkan oleh matahari, kemudian ia menduga matahari sebagai Tuhan. Namun ketika sore hari cahaya matahari lenyap ditelan malam. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa Tuhan yang patut disembah adalah Tuhan zat yang kekal abadi, maha kuasa, tidak terjangkau oleh panca indra, dan tidak ada suatu apapun yang menyerupainya.
Sampai saat ini masih banyak manusia yang mencari-cari sesuatu diluar dirinya yang diyakini sebagai Tuhan yang dapat melindungi dan memenuhi semua keinginan mereka. Naluri ketuhanan yang ada didalam diri mereka mendorong mereka untuk mencari, siapakah Tuhan yang dapat melindungi dan memenuhi hajat kebutuhan mereka itu?
Banyak Tuhan yang ditawarkan untuk disembah ada yang berupa patung, berhala, tempat keramat, para dewa, Orang-orang sakti, Yesus anak Tuhan sang juru selamat dan lain sebagainya. Dalam sejarah panjang perjalanan hidup manusia, berbagai Tuhan yang disembah muncul dan tenggelam pada berbagai suku dan bangsa didunia ini. Ada yang meyakini matahari sebagai tuhan mereka, kemudian mereka menyembah matahari itu (penganut Shinto di Jepang). Ada yang meyakini api sebagai Tuhan mereka dan mereka menyembah api tersebut (penganut paham Zoroaster – Persia kuno). Ada yang meyakini Sapi sebagai tuhan mereka ( sebagian pengikut Musa ). Ada yang meyembah patung dan berhala Lata, Uzza, Manna dan lain sebagainya seperti yang dilakukan oleh kaum Quraiys dan kaum nabi Ibrahim.
Orang Yunani kuno juga banyak yang meyembah dan mengagungkan para dewa yang diyakini sebagai Tuhan. Ada dewa peperangan, ada dewa matahari, dewa bulan dan lain sebagainya. Al-Qur’an yang dibawakan nabi Muhammad bagi umat manusia meluruskan semua keyakinan dan kepercayaan yang keliru itu. Laa illaha illallah……tidak ada tuhan yang patut disembah selain Allah, Dialah Tuhan yang Satu, penguasa alam semesta, tidak ada satupun yang menyerupainya. Al-Qur’an melarang umat Islam menyembah Tuhan yang lain selain Dia, Al-Qur’an juga melarang umat Islam mempersekutukan Allah dengan apapun.
Walaupun Allah telah mengirim nabi Muhammad saw sebagai Rasul dan kitab Al-Qur’an sebagai pedoman yang jelas, namun masih banyak manusia dizaman ini yang tetap mencari dan mengambil Tuhan yang lain selain Allah menjadi Tuhan dan sembahannya. Dari 7 milyar umat manusia didunia ini ternyata yang bertauhid dan menyembah Allah sebagai Tuhannya saat ini hanya sekitar 20 % saja, selebihnya memilih Tuhan yang lain yang mereka yakini akan menyelamatkan mereka. Masih banyak orang yang percaya bahwa Yesus adalah anak Tuhan…. mereka menyembah Yesus sebagai Tuhannya. Masih banyak orang yang mengambil Tuhan-Tuhan lain seperti umat Hindu, Budha, Shinto dan banyak lagi kepercayaan lainnya.
Banyak Tuhan yang ditawarkan untuk memenuhi naluri ketuhanan yang muncul didalam diri setiap orang. Banyak orang yang bingung menentukan pilihannya manakah Tuhan yang sebenarnya ? mereka mulai mencari dan mencari… mencoba semua Tuhan yang ditawarkan. Dalam proses pencarian ini ada orang yang pindah agama sampai beberapa kali, akhirnya ada yang merasakan kebenaran Islam, namun ada pula yang akhirnya tidak percaya kepada Tuhan yang manapun, mereka memilih untuk tidak bertuhan (Atheis).
Syetan sebagai tentara iblis mempunyai andil yang sangat besar membuat bingung manusia dalam menentukan Tuhan pilihannya. Syetan menimbulkan was-was dan kebingungan didalam hati manusia sehingga banyak diantara mereka yang memilih Tuhan yang keliru, jadilah mereka penyembah Yesus kristus, Budha, Matahari, Bulan, Para Dewa, Orang sakti, tempat keramat dan lain sebagainya. Orang yang mengambil Tuhan selain Allah tidak sadar, bahwa mereka telah memilih Tuhan yang keliru. Syetan telah mempedaya dan menipu mereka sehingga mereka menyangka bahwa mereka berada pada jalan yang benar. Bahkan mereka menganggap orang yang beragama Islam dan menyembah Allah sebagai Tuhannya adalah domba-domba yang tersesat yang harus diselamatkan mengikuti Yesus sang penyelamat dan penebus dosa.
Allah telah menghingatkan ini dalam surat Yasin ayat 60-62
60- Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah setan? Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu”,
61- dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus. 62- Sesungguhnya setan itu telah menyesatkan sebahagian besar di antaramu. Maka apakah kamu tidak memikirkan? (Yasin 60-62)
Syetan adalah bala tentara Iblis yang dikerahkan untuk menghancurkan dan meyesatkan anak cucu Adam dari jalan yang lurus, sebagai pelaksanaan dendam turun temurun yang telah diikrarkan Iblis ketika terusir dari taman Syurga dahulu.sebagaimana disebutkan dalam surat al Israak ayat 62-64 :
62- Dia (iblis) berkata: “Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil”.
63- Tuhan berfirman: “Pergilah, barang siapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahanam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup. 64- Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh setan kepada mereka melainkan tipuan belaka. ( Al Israak 62-64)
Iblis berusaha mewujudkan ancamannya ini secara sungguh-sunguh dan serius, setiap detik,setiap saat ia mengerahkan bala tentaranya keseluruh pelosok dunia untuk menyesatkan anak cucu Adam. Walaupun kita tidak bisa melihat iblis dan bala tentaranya ini dengan mata fisik, namun kita bisa melihat hasil kerja mereka diseluruh dunia. Hasilnya sedikit sekali manusia yang ber-iman dan yakin serta percaya pada Allah sebagai Tuhan yang harus disembah. Kebanyakan manusia memilih meyembah tuhan yang lain selain Allah, nyatanya sampai saat ini dari 7 milyar penduduk dunia baru sekitar 1,6 milyar yang memeluk agama Islam. Inilah ujud dari sumpah serta ancaman Iblis yang disebutkan dalam surat Al Israak ayat 62, bahwa ia akan menyesatkan semua anak cucu Adam kecuali sedikit.
Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil”. (Al Israak 62)
Semua agama sama ??
Banyaknya aliran agama yang muncul dan masing masing merasa bahwa agamanyalah yang paling benar, telah memunculkan berbagai pertentangan bahkan peperangan didunia ini dalam rangka membela dan menyebar luaskan kepercayaan masing masing yang dianggap paling benar itu. Meredam berbagai pertentangan itu munculah paham yang mengatakan bahwa pada dasarnya semua agama dan kepercayaan itu sama. Semua agama baik sama sama menuju pada penyembahan kepada Tuhan, karena itu tidak perlu dipertentangkan. Semua agama didunia ini diibaratkan seperti jari jari sepeda, yang datang dari berbagai arah namun tujuannya satu yaitu ke poros roda. Di Indonesia paham yang mengatakan semua agama sama didukung oleh kelompok Jaringan Islam Liberal (JIL). Paham ini juga termasuk usaha Iblis dan bala tentaranya untuk menyesatkan manusia padahal dalam Qur’an surat Ali Imran ayat 19 dan 85 Allah dengan tegas menyatakan :
19- Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya . (Ali Imran 19)
85- Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (Ali Imran 85)
Al-Qur’an dengan tegas menyatakan siapa yang mencari agama selain Islam tidak akan diterima Allah keyakinannya itu dan diakhirat kelak mereka termasuk orang yang merugi. Lantas bagaimana nasib milyaran umat manusia yang sampai saat ini tidak atau belum memeluk Islam ?? Kita tidak bisa memvonis atau menghakimi mereka, mungkin mereka masih dalam proses mencari Tuhan yang hilang dari hati mereka. Bukan kewajiban dan kewenangan kita untuk memberi petunjuk dan hidayah kepada mereka, kewajiban kita hanya menyampaikan kebenaran Al-Qur’an kepada seluruh umat manusia.
Kewenangan untuk memberi petujuk dan hidayah sepenuhnya ada pada Allah penguasa Tunggal dialam semesta ini. Al-Qur’an mengakui keberadaan beragam agama dan kepercayaan didunia, namun hanya mengakui Islam sebagai agama yang diridhoi-Nya. Allah menolak cara peribadatan diluar yang telah ditetapkan-Nya didalam Al-Qur’an. Namun Al-Qur’an juga tidak menganjurkan umatnya untuk memaksakan ajaran Islam kepada umat manusia, Islam dikembangkan dengan akal dan fikiran bukan dengan paksaan.
Allah hanya menerima ibadah orang yang dilakukan dengan ikhlas dan tulus, bukan ibadah yang dilakukan dengan terpaksa karena adanya suatu ancaman. Allah sebagai penguasa tunggal dialam semesta tidak butuh untuk disembah oleh manusia. Allah memerintahkan manusia beribadah dan menyembahNya adalah untuk kepentingan manusia itu sendiri, bukan untuk kepentingan Allah. Manusia butuh kekuatan Ilahi yang dapat menyelamatkan dirinya dari berbagai bahaya dan ancaman. Keyakinan pada Allah dapat memberi ketentaraman dan rasa nyaman bagi orang yang ber-Iman.
Bagaimana umat Islam mensikapi orang yang berbeda keyakinan dengan dirinya dan tidak menjadikan Allah sebagai tuhan yang disembah ? Allah telah memberi tuntunan dalam surat Al Kafiruun sebagai berikut ini
1- Katakanlah: “Hai orang-orang yang kafir, 2- aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. 3- Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. 4- Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. 5- Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. 6- Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku”. (Al Kafiruun 1-6)
Umat Islam tetap bisa hidup berdampingan dengan umat lain yang tidak menyembah Allah, dengan prinsip saling menghargai dan menghormati. Tidak perlu memaksakan keyakinan dan kepercayaannya kepada pihak lain. Kewajiban umat Islam hanya menyampaikan kebenaran dengan jelas. Islam hanya melakukan kekerasan terhadap orang yang menyerang dan memaksanya untuk merubah keyakinan yang telah dimiliknya.
Kewajiban menjaga iman dan ketakwaan diri
Pada kenyataannya orang yang ber-Iman dan bertakwa kepada Allah adalah umat minoritas didunia ini, namun ia bisa saja menjadi kelompok mayoritas ditengah suatu kelompok, suku atau bangsa. Sebagai contoh di India , China , Jepang, Amerika dan Belanda mungkin saja umat Islam sebagai kelompok minoritas, namun di Indonesia, Arab Saudi, Pakistan, Mesir umat Islam adalah kelompok mayoritas. Sebagai kelompok minoritas ditengah orang kafir kita harus tetap berusaha menjaga Iman dan Takwa kita, berdakwahlah dengan cara hikmah dan bijaksana menghadapi kelompok mayoritas yang kafir itu.
Bagi umat Islam yang menjadi kelompok mayoritas di negaranya , jangan berbangga dan menyombongkan diri. Kita juga harus menjaga kemurnian iman dan keyakinan kita. Keyakinan umat Islam yang mayoritas ini juga banyak digerogoti oleh aliran yang sesat dan keliru, tetaplah waspada dan selalu berpedoman pada 2 pusaka yang ditinggalkan Rasulullah yaitu Al-Qur’an dan Al Hadist. Jagalah diri dan keluarga dari aliran atau ajaran yang keliru, mohon bimbingan dan petujuk Allah agar tetap berada pada jalan-Nya yang lurus.
Mengapa sebagian besar manusia tidak menyembah Allah?
Naluri ketuhanan didalam diri manusia berusaha mencari kekuatan diluar diri mereka yang mereka yakini sebagai Tuhan yang akan melindungi dan memenuhi semua hajat keinginan mereka. Namun didalam pencarian ini mengapa mereka memilih Tuhan yang bermacam macam, bukan memilih Allah sebagai Tuhan mereka? Allah telah melengkapi manusia dengan akal, fikiran dan hati. Allah telah melengkapi pula dengan penglihatan dan pendengaran. Kekeliruan ini terjadi karena mereka tidak menggunakan akal, fikiran, hati , penglihatan dan pendengaran mereka dengan benar. Mereka lebih memperturutkan keinginan hawa nafsu dan bisikan syetan yang selalu menghampiri hati dan fikiran mereka. Allah telah mengingatkan ini dalam surat Al A’raaf 179:
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (Al-A’raaf 179)
Kebanyakan mereka kukuh dengan keyakinan yang mereka dapatkan turun temurun dari nenek moyang mereka, sebagaimana yang dilakukan oleh Azhar ayahanda nabi Ibrahim beserta pengikutnya yang menyembah patung yang mereka buat sendiri dengan tangan mereka. Demikian pula halnya dengan kaum Quraisy yang menyembah patung (berhala) Latta, Uzza, Ball dan Manna. Hal serupa dialami pula oleh pengikut Nasrani, Budha, Hindu dan lain lain, mereka kukuh dengan agama yang telah mereka warisi secara turun temurun. Mata, telinga, hati dan fikiran mereka tertutup untuk menerima kebenaran Qur’an yang mengajak mereka untuk bertauhid pada Allah.
Masing masing mereka kukuh dengan keyakinan mereka yang telah mereka warisi secara turun temurun. Mereka sudah merasa nyaman dan mapan dengan keyakinan yang mereka anut. Secara umum mereka merasa puas dengan berbagai kenikmatan yang mereka dapatkan didunia ini, mereka memandang rendah kepada umat Islam yang mereka anggap lebih rendah tarap kehidupannya dari mereka. Itulah tipu daya syetan kepada manusia yang memperlihatkan baik semua perbuatan buruknya dan memperlihatakan buruk semua kebaikan yang ditawarkan kepada mereka. Dihari berbangkit kelak semua hijab yang menutup hati mereka akan terbuka, dan mereka akan bertengkar dengan syetan yang telah menyesatkan mereka sehingga memilih Tuhan selain Allah sebagai sembahan mereka, sebagaimana disebutkan dalam surat Qaff ayat 20-29 berikut ini:
20- Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari terlaksananya ancaman. 21- Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan dia seorang malaikat penggiring dan seorang malaikat penyaksi. 22- Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan dari padamu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam. 23- Dan yang menyertai dia berkata: “Inilah (catatan amalnya) yang tersedia pada sisiku”.24- Allah berfirman: “Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala, 25- yang sangat enggan melakukan kebaikan, melanggar batas lagi ragu-ragu, 26- yang menyembah sembahan yang lain beserta Allah, maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat”.27-Yang menyertai dia berkata (pula): “Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh”. 28- Allah berfirman: “Janganlah kamu bertengkar di hadapan-Ku, padahal sesungguhnya Aku dahulu telah memberikan ancaman kepadamu”.29- Keputusan di sisi-Ku tidak dapat diubah dan Aku sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Ku. (Qaaf 20-29)
Kelak ketika Neraka Jahanam diperlihatkan kepada orang yang kafir, mereka bersama berhala dan apa yang mereka sembah selain Allah akan dijungkir balikan masuk kedalam Neraka jahanam . Mereka akan bertengkar saling menyalahkan atas kekeliruan yang telah mereka lakukan, dan mereka berharap agar dapat kembali kedunia untuk memperbaiki kekeliruan yang telah mereka lakukan selama ini. Keadaan tersebut dikisahkan Allah dalam surat As Syu’ara ayat 91 -104 sebagai berikut ini :
91- dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang-orang yang sesat”,92- dan dikatakan kepada mereka: “Di manakah berhala-berhala yang dahulu kamu selalu menyembah (nya) 93- selain Allah? Dapatkah mereka menolong kamu atau menolong diri mereka sendiri?” 94- Maka mereka (sembahan-sembahan itu) dijungkirkan ke dalam neraka bersama-sama orang-orang yang sesat, 95- dan bala tentara iblis semuanya. 96- Mereka berkata sedang mereka bertengkar di dalam neraka: 97- “demi Allah: sungguh kita dahulu (di dunia) dalam kesesatan yang nyata, 98- karena kita mempersamakan kamu dengan Tuhan semesta alam”.99- Dan tiadalah yang menyesatkan kami kecuali orang-orang yang berdosa. 100- Maka kami tidak mempunyai pemberi syafaat seorang pun, 101- dan tidak pula mempunyai teman yang akrab, 102- maka sekiranya kita dapat kembali sekali lagi (ke dunia) niscaya kami menjadi orang-orang yang beriman”.103- Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman. 104- Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. (As syu’ara 91-104)
Kita memang tidak bisa berbuat banyak kepada orang yang mengambil sembahan selain Allah, kewajiban kita hanya menyampaikan kebenaran bukan memberi petunjuk. Hidayah dan petunjuk sepenuhnya kewenangan Allah. Islam tidak dikembangkan dengan kekerasan tapi dengan pemahaman dan pengertian. Bagaimana dengan penduduk bumi yang sebagian besar belum ber-Iman? Kita serahkan semua itu pada Allah, dalam surat As Syu’ara ayat 104 diatas Allah telah menyebutkan “ tetapi kebanyakan mereka tidak ber-Iman” .
Bagi yang telah mendapat hidayah dengan memeluk Islam dan menyembah Allah sebagai Tuhan yang disembahnya, pertahankanlah Iman dan keyakinan yang telah dimiliki itu, karena Allah akan menguji iman dan keyakinan tersebut dengan berbagai kejadian baik dan buruk silih berganti. Banyak orang yang tidak tahan menghadapi ujian pada akhir nya murtad keluar dari Islam dan menganut agama lain bahkan ada yang menjadi penganut paham Atheis. Allah tidak akan membiarka seseorang menyatakan dirinya telah beriman sedang Allah belum mengujinya.
2- Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? 3- Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (Al Ankabut 2-3)
Pondok Tadabur islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar