Rabu, Mei 4

Berdagang Produk Di Kaki Lima, Tetapi Pelayanan Bintang Lima

Kalau membaca judul diatas, mungkin terlintas dibenak pembaca, apakah hal yang seperti ini ada atau bisa ditemui, biasanya tempat dimana produk itu dijual akan mempengaruhi juga bagaimana seorang pelanggan itu dilayani oleh pedagang atau penjual.
Saya pernah membaca sebuah cerita dimana seorang Ibu ingin membeli sebuah barang yang kualitas cukup bagus dengan harga kaki lima. Karena berpikir bahwa pasti juga harga barang yang akan dicari itu tidak melebihi dari uang yang telah disiapkan, makanya dengan tenangnya Ibu tersebut datang ke tempat barang tersebut dijual katakan sebuah tas wanita model terbaru. Tapi setelah tas yang diinginkan diperoleh ternyata uangnya masih kurang, sementara tidak membawa kartu ATM untuk bisa mengambil uang lagi. Begitu Ibu itu menyampaikan ke penjual tas tersebut, dengan ramahnya Bapak penjual tas itu berkata, bagaimana kalau saya antarkan tas ini ke rumah Ibu sambil saya mengambil kekurangan dari harga tasnya. Wah, baru kali ini ada pelayanan yang sedemikian rupa, tidak pasrah ketika Ibu itu tidak membawa uang yang cukup untuk membeli tas yang diinginkannya, dengan demikian si Ibu tetap dapat memperoleh tas yang diinginkannya tetapi juga penjual tas tersebut juga tidak kehilangan pembeli yang bisa jadi akan menjadi pelanggannya, karena rasa puas dari Ibu itu terhadap pelayanan yang diberikan oleh si Penjual tas tadi. Setelah berjanji hendak mengantarkan ke rumah Ibu tersebut, Ibu ini ingin membuktikan apakah Bapak penjual tas tadi hanya basa basi saja mengatakannya, tetapi ternyata Bapak tersebut menepati janjinya dan pesanan tas pun sampailah ke tangan Ibu tersebut. Kagum juga dengan pelayanan yang diberikan oleh Bapak penjual tas tersebut. Si Ibu lalu membayar sesuai harga tas tersebut dan bermaksud memberikan tambahan sebagai ongkos mengantarkan tas, tetapi Bapak tersebut sekali lagi tidak mau menerima pemberian sebagai pengganti ongkos mengantar tas tersebut, dan mengucapkan terima kasih.
Wah, di jaman seperti sekarang ini, masih ada juga orang-orang yang seperti Bapak ini, tidak berusaha mengambil keuntungan yang lebih dari kesempatan yang ia miliki.
Kalau dalam teori, service excellent hanya bisa diwujudkan bila dikemas dalam satu paket yaitu excellent product, excellent people, excellent process, dan excellent service. Si Bapak penjual kaki lima tadi mungkin produknya tidak excellent, tetapi ia menutupi kekurangan tersebut dengan kedua hal lainnya, excellent people dan excellent service. Sementara banyak perusahaaan yang telah memiliki excellent product, namun mereka perlu mengemasnya menjadi satu paket service excellent yang akan menjadi senjata ampuh dalam memenangkan persaingan bisnis.
Bila pelayanan prima sudah sampai demikian bagus di jajaran pedagang kaki lima, maka sewajarnya perusahaan world class atau yang bercita-cita menjadi world class akan jauh lebih hebat. Sepegetahuan saya, banyak organisasi yang punya keinginan sangat kuat untuk menjadi world classs, maka seyogyanya mereka mempersiapkan diri dengan service attitude yang lebih hebat daripada yang ditampilkan oleh si Bapak pedagang kaki lima tadi.
Salam sukses !!

Vibizmanagement by Margaretha Shakuntala

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger