Rabu, Mei 4

Menyikapi Karyawan “Bawaan”

Dalam dunia pekerjaan atau dalam ketenagakerjaan tentunya untuk karyawan tersebut dapat masuk bekerja dan memiliki status sebagai karyawan itu melewati beberapa proses dan salah satunya adalah rekruitmen

Bagaimana dengan proses rekrutmen yang ada di negara kita atau kotakita apakah sudah memiliki standar yang sama ? apakah punya cara-cara sendiri untuk mendapatkan seorang karyawan yang akan menduduki posisi kosong dalam perusahaan ?

Mari kita lihat sebenarnya apa itu rekrutmen ? Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job description dan juga spesifikasi pekerjaan / job specification.

Tentunya masing-masing perusahaan memiliki standar / kriteria tersendiri untuk masing-masing posisi, tetapi yang akan dibahas disini adalah mengenai karyawan “bawaan” dimana seringkali hal ini meniadakan proses-proses yang seharusnya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam seleksi karyawan.

Biasanya adalah karyawan bawaan ini merupakan pilihan/keputusan dari petinggi atau direksi, tetapi jika mau dilihat kriteria yang dimiliki itu tidak sesuai. Hal ini banyak sekali terjadi bahkan bukan hanya perusahaan-perusahaan kecil atau tradisional, tetapi juga terjadi di perusahaan-perusahaan besar dan modern dan juga pemerintahan.

Jika hal ini terjadi maka tentunya motto mengenai “the right man on the right place” itu tidak berlaku. Tetapi memang tidak selalu karyawan bawaan itu tidak bisa bekerja sesuai dengan tuntutan perusahaan, tetapi ada juga yang memang sesuai dan berjalan dengan waktu maka dia dapat menguasai bidangnya. Tentunya disini diperlukan adanya pembinaan / pengembangan, yang dapat dilakukan oleh atasan/superior bekerjasama dengan HRD karena memang itu adalah tanggung jawabnya. Seringkali karyawan bawaan ini lebih dispesialisasikan oleh atasan. Oleh karena itu untuk menyikapinya kembali kepada aturan main yang ada semua harus melewati proses rekrutmen, jika memang perusahaan mau memiliki standar yang sesuai dan punya image bukan sembarang perusahaan dan HRD perlu melakukan controlling dan monitoring disini

by Marulli Sinambela

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger