Selasa, Februari 2

Nyeri dada dan Angina

Nyeri dada merupakan gejala penyakit yang dapat disebabkan oleh berbagai keadaan. Beberapa penyebab nyeri dada seperti angina, serangan jantung, aorta robek, memerlukan penanganan medis segera. Penyebab yang tidak terlalu darurat adalah spasme esofagus, kolik empedu, atau peradangan dinding dada. Oleh karena itu, sangat penting untuk menentukan penyebab nyeri dada sehingga pengobatan yang tepat dapat segera dilakukan.

Angina

Angina pektoris adalah rasa tidak nyaman di dada yang terjadi akibat pasokan oksigen darah ke otot jantung kurang dari yang dibutuhkan. Pada sebagian besar kasus, kurangnya pasokan tersebut disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah jantung (arteri koroner) karena penumpukan lemak (arteriosklerosis).

Keluhan yang dialami pada serangan angina adalah rasa diremas, ditekan, berat, atau nyeri di daerah dada, terutama di belakang tulang dada. Nyeri yang timbul seringkali menjalar ke leher, dagu, lengan, punggung, bahkan ke gigi. Penderita biasanya juga mengeluh kembung, nyeri ulu hati, lemah, berkeringat, mual, kram, dan napas pendek.

Angina biasanya terjadi selama pengerahan tenaga, seperti pada naik tangga atau olahraga; stres emosional yang berat; atau setelah makan banyak. Pada kondisi ini, otot jantung membutuhkan lebih banyak oksigen dibanding yang dapat dipasok oleh arteri koroner.

Angina biasanya sembuh dalam 15 menit setelah istirahat dan pemberian tablet nitrogliserin di bawah lidah. Nitrogliserin membantu mengendorkan (relaksasi) pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah. Istirahat dan nitrogliserin menurunkan kebutuhan oksigen jantung, sehingga menyembuhkan angina.

Powered By Blogger