Minggu, Agustus 8

ziarah ingatan


kita bisa membuang ingatan, tapi tak bisa menolak kenangan. sebab tak semua yang kita ingat akan kita kenang, tetapi semua yang kita kenang tersimpan baik dalam ingatan. mungkin kau tak ingat baju apa yang kaukenakan terakhir kali mengobrol dengan orang yang sangat kau cintai yang kini sudah tiada—apa merek parfumnya, cerita apa yang ia banggakan; tetapi kau tak bisa membendung perasaanmu—menit-menit terakhir yang begitu akrab antara dia denganmu, bau parfumnya yang khas dan tak pernah kau temukan lagi, cerita-cerita yang seolah dipanggil dengan mantra dari masa lalu yang jauh.

kenangkanlah: barangkali kau memang sudah melupakan wajahnya, tetapi akuilah betapa sulit kau melarikan diri dari kenangan-kenangan indah bersamanya. apa kabar dia sekarang? bukankah sudah begitu lama kau tak mengunjungi makamnya? kau menyerah pada ingatan-ingatan yang hilang, sambil berusaha membuang kenangan apa saja yang sesungguhnya terlalu berharga untuk dilupakan. datanglah. bila kau mengira makam adalah tempat menyimpan jasad seseorang yang sudah tiada, kau keliru. sebab sesungguhnya makam adalah tempat melindungi perasaan orang-orang yang kita sayangi.

barangkali mereka menunggumu, dengan perasaan sedih yang teramat dalam. karena satu-satunya yang mereka miliki, tempat segala kenangan disimpan, tak pernah kau tengok lagi. datanglah sambil melakukan ziarah ingatan, memanggil kembali seluruh kenangan dengan doa. datanglah seperti sahabat dekat yang datang ke hadapannya, duduk menyentuhkan kedua lututmu pada lututnya, meletakkan kedua telapak tanganmu di atas paha-pahanya, tataplah matanya dengan hangat, dan katakanlah: tentang hidupku, tentang segala hal dari diriku yang pernah bersinggungan dengan dirimu, terima kasih dan maaf, semoga segala kebaikanmu menjelma tangga menuju surga.

kita bisa membuang ingatan, tapi kita tak bisa menolak kenangan. sebab tak semua yang kita ingat akan kita kenang, tetapi semua yang kita kenang tersimpan baik dalam ingatan.

kau tahu? ziarah bukan saja bagi mereka yang sudah tiada. kadang-kadang kita lupa bahwa yang paling sering kita lupakan justru adalah kenangan-kenangan indah bersama mereka yang masih hidup. kenangkanlah. lalu, lakukanlah ziarah bagi mereka yang hidup—sebelum mereka pergi…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger