Tidak akan abadi kesenangan
Walaupun kita menginginkannya
Dan kesedihan takkan pernah
Mengembalikan sesuatu yang telah hilang
Suatu ketika aku menghindar untuk menghadapi suatu kejadian yang seharusnya aku hadapi,aku merasa sangat sedih, merasa sangat bodoh, aku memberontak , membantah dan marah serta merubah malam malam ku menjadi seperti di neraka.
Setelah setahun mengalami siksaan jiwa aku mulai berfikir dan ingin merubah keadaan ku..walaupun aku tak pernah yakin aku mampu menghadapinya, kemudian aku mendengar sebuah bait syair pujangga..
” Alangkah indahnya menghadapi kegelapan, bencana , musibah dan penderitaan, cercaan dan celaan. Sebagaimana hewan dan pohon – pohon menghadapinya.”
Aku telah menghabiskan umurku didunia ini , tidak pernah aku melihat seekor sapi betina pun merana karena padang rumput yang terbakar, kekeringan karena jarang turun hujan, . Sesungguhnya hewan hewan selalu menghadapi kegelapan, bencana, angin kencang dan kelaparan dengan tenang dan sabar
Lembar lembar kesedihan kita bukanlah akhir dari perjalanan hidup kita. Kita harus bisa mmbedakan antara orang yang telah meletakkan garis garis kehidupan diantara kedua matanya dengan orang orang yang membiarkan nya diterbangkan oleh angin, Garis kehidupan bukanlah sekadar pernyataan yang indah, namun perasaan yg mendalam dihati dan dijalani secara bertahap
“ Tidak ada sesuatupun di dunia ini yang pantas dan berhak mendapatkan walau hanya setetes airmatapun”
Dengan selalu beriman pada qadha dan qadar ..tenanglah menjalani segala sesuatu dengan sabar dan ikhlas…dibalik satu kesusahan pasti ada dua kemudahan, itu janji ALLAH SWT kepada setiap makhluknya yang sabar
Walaupun kita menginginkannya
Dan kesedihan takkan pernah
Mengembalikan sesuatu yang telah hilang
Suatu ketika aku menghindar untuk menghadapi suatu kejadian yang seharusnya aku hadapi,aku merasa sangat sedih, merasa sangat bodoh, aku memberontak , membantah dan marah serta merubah malam malam ku menjadi seperti di neraka.
Setelah setahun mengalami siksaan jiwa aku mulai berfikir dan ingin merubah keadaan ku..walaupun aku tak pernah yakin aku mampu menghadapinya, kemudian aku mendengar sebuah bait syair pujangga..
” Alangkah indahnya menghadapi kegelapan, bencana , musibah dan penderitaan, cercaan dan celaan. Sebagaimana hewan dan pohon – pohon menghadapinya.”
Aku telah menghabiskan umurku didunia ini , tidak pernah aku melihat seekor sapi betina pun merana karena padang rumput yang terbakar, kekeringan karena jarang turun hujan, . Sesungguhnya hewan hewan selalu menghadapi kegelapan, bencana, angin kencang dan kelaparan dengan tenang dan sabar
Lembar lembar kesedihan kita bukanlah akhir dari perjalanan hidup kita. Kita harus bisa mmbedakan antara orang yang telah meletakkan garis garis kehidupan diantara kedua matanya dengan orang orang yang membiarkan nya diterbangkan oleh angin, Garis kehidupan bukanlah sekadar pernyataan yang indah, namun perasaan yg mendalam dihati dan dijalani secara bertahap
“ Tidak ada sesuatupun di dunia ini yang pantas dan berhak mendapatkan walau hanya setetes airmatapun”
Dengan selalu beriman pada qadha dan qadar ..tenanglah menjalani segala sesuatu dengan sabar dan ikhlas…dibalik satu kesusahan pasti ada dua kemudahan, itu janji ALLAH SWT kepada setiap makhluknya yang sabar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar