Minggu, Januari 17

BENTENG MATA BATIN

BENTENG MATA BATIN ADA EMPAT: IKATAN HATI SELALU BERSAMA ALLAH, MENINGGALKAN SELAIN ALLAH, MATA TIDAK MEMANDANG KEPADA APA YANG DIHARAMKAN-NYA DAN KAKIMU TIDAK MERAMBAH KEPADA HAL YANG TIDAK ADA HARAPAN DARI ALLAH. (Imam Syadzili R.A)

Mata batin manusia selalu bergerak menuruti siapa yang memberi perintah. Dalam diri manusia si pemberi perintah mata batin ada dua: (1). AKU/EGO dan (2). RUH/GURU SEJATI.

EGO/AKU yang tidak sejati yang hanya berputar pada kesadaran akal dan nafsu. Akal, logika, nalar hanya menimbang berdasarkan hukum logika matematika. Kalau saya menyimpan uang sebanyak-banyaknya, lama-lama uang akan menumpuk di bank dan saya akan jadi kaya raya. Logika tidak menakar sesuatu berdasarkan hukum keabadian. Paling banter hanya mengandalkan prinsip-prinsip filsafat perilaku atau etika baik dan buruk. Dasar nilai baik buruk berdasarkan nalar hanya melulu keuntungan di dunia. Belum mampu menembus langit baik buruk berdasarkan atas kehendak atau iradat-Nya.

Kesadaran RUH sebagai GURU SEJATI manusia jauh lebih luas dan terang daripada kesadaran akal. Bila akal mencukupkan dirinya pada logika syariat, misalnya kewajiban membayar zakat 2,5 persen sudah dianggap memenuhi aturan maka kesadaran ruh semakin melengkapi derajat kemanusiaan kita yang mulia di hadapan Ilahi. 2,5 persen adalah batas bawah memberikan zakat. Kita dianjurkan untuk menyumbang harta benda kita tidak hanya di angka minimum batas bawah, namun KESELURUHAN HARTA BENDA, BAHKAN NYAWA kita hendaknya kembalikan pada alam semesta.Bukankah tubuh, jiwa dan ruh kita ini sejatinya hanya PINJAMAN-NYA. Sehingga sangat wajar bila kita mengembalikan pada SANG PEMILIK TUNGGAL; ALLAH YANG MAHA MEMILIKI DAN MAKA BERKUASA.

Manusia adalah makhuk yang hebat justeru karena semangatnya berkorban yang luar biasa untuk sesamanya, untuk bangsa dan negaranya, untuk binatang, untuk pohon, untuk lingkungan hidupnya di atas egonya sendiri. Kisah para AVATAR sepanjang masa memberi keteladanan bahwa mengikis ego dan memenangkan kesadaran guru sejati yang egaliter, meniadakan ego, serta filantropis adalah derajat manusia tertinggi yang harusnya menjadi puncak pendakian spiritual manusia.

Namun bila belum bisa meninggalkan dan melepas ego, hendaknya manusia mampu untuk mengatur ego/keakuannya. Diatur artinya dikendalikan dan tidak dilepas liar begitu saja. Selanjutnya apabila ego sudah bisa diatur dan dimenej sebaik-baiknya, maka ego kemudian dilepaskan dan diganti/dicuci jantung oleh AKU-NYA ALLAH, sehingga ALLAH akan menjadi MATA, TELINGA, TANGAN dan KAKI orang tersebut. Orang tersebut sudah mampu untuk merasakan MANUNGGALING KAWULO LAN GUSTI. Kemanapun wajahnya menghadap, disitu WAJAH ALLAH. Dia merasa hidupnya sudah SANGAT CUKUP, TIDAK PERNAH KEKURANGAN DAN SELALU BERSYUKUR APAPUN PERISTIWA YANG MENIMPANYA. Sebab pertolongan Allah selalu datang di setiap detik jantungnya bergerak. Tuhan akan mendekat, lebih dekat dari RASA DEKAT. Bila kita mendekati-Nya, DIA menyongsong lebih mendekat kita TANPA JARAK.

Sebaliknya, bila ego diperturutkan dan diumbar maka yang terjadi adalah manusia yang menyamai binatang. Hidup berdasarkan insting tanpa kebijaksanaan. Hidup manusia melulu tidak puas dan sumeleh. Dia bergelar profesor doktor haji raja, kekuasaannya luas karena menjadi CEO di perusahaan ternama, naik mobil mewah, uang bermilyar, rumah gedongan dan kekasih cantik yang penuh asmara membara dan jumlahnya lebih dari tiga, namun tetap saja dia hakikatnya ORANG MISKIN. Kenapa? Sebab dia akan selalu kurang dan hidupnya TIDAK MENGENAL KATA CUKUP.

Imam Syadzili R.A berkata “APABILA EGO MENANG DAN RUH (SEBAGAI GURU SEJATI) KALAH, MAKA AKAN TERJADI KEKERINGAN DAN KEGERSANGAN, PERKARA JADI TERBALIK DAN DIA AKAN BERKUBANG DALAM KEJAHATAN. KARENA ITU, BERPEGANGLAH KAMU DENGAN “KITAB ALLAH” YANG MEMBERI PERTUNJUK DAN “SUNAH RASUL”-NYA YANG MENYEMBUHKAN. KAMU AKAN SENANTIASA DALAM KEBAIKAN SELAMA MENGUTAMAKAN KEDUANYA. ORANG YANG BERPALING DARI KEDUANYA AKAN DITIMPA KEJAHATAN. PARA PENGANUT KEBENARAN JIKA MENDENGARKAN KESIA-SIAAN AKAN BERPALING MENJAUH. DAN JIKA MENDENGAR KEBENARAN MEREKA MENGHADAP KEPADANYA. SIAPA YANG MELAKUKAN, AKAN DITAMBAHKAN KEBAIKANNYA”

1 komentar:

Powered By Blogger