Senin, Januari 18

Lima langkah dalam menyelesaikan konflik ”mind”.

Langkah pertama adalah mengenali keberadaan “mind”.
Langkah kedua menerima keberadaan, sikap, karakter, atau kepribadian dari “mind”. Langkah ketiga adalah koordinasi. Pada tahap ini kita mencari tahu hubungan antara masing-masing “mind” yang konflik.
Langkah keempat adalah integrasi. Pada tahap ini kita membantu “mind” yang konflik untuk bisa menemukan resolusi, atau paling tidak melakukan kompromi, sehingga mereka dapat bekerja sama dengan baik.
Langkah kelima adalah sintesis yang merupakan proses harmonisasi menuju penemuan Diri Transpersonal. Pada tahap ini kita menyadari siapa diri kita yang sesungguhnya.

Dapatkan resolusi. Atau paling tidak, ciptakan kompromi sehingga bagian atau ”mind” yang menolak bisa memaklumi atau menerima serta tidak melakukan sabotase. Syukur-syukur ia bersedia mendukung kita untuk sukses
Jangan sekali-kali membekukan atau men-deactivate atau menon-aktifkan bagian “mind” yang ”nakal” karena akan sangat berbahaya. Apapun yang diinginkan oleh ”mind” yang menghambat kita, ini semua demi kebaikan kita. Dan kita tidak tahu apa peran lainnya dari ”mind” yang menghambat kita.

4 langkah mujarab untuk mengatasi setiap masalah dalam hidup:
1.Mengakui adanya masalah
2.Setiap masalah pasti ada sumber atau akar masalahnya
3.Bila akar masalah ditemukan maka masalah dapat dipecahkan
4.Jalan keluar untuk menyelesaikan masalah
contoh ”kebencian” dan ”kebahagiaan”. Jika dilihat sekilas maka kita tahu bahwa ”kebencian” adalah suatu emosi yang negatif sedangkan ”kebahagiaan” adalah emosi positif. Benarkah demikian? Ternyata ”kebahagiaan” justru bisa menjadi sumber masalah. Pikiran yang terlalu melekat, atau selalu menginginkan, atau berusaha mempertahankan ”kebahagiaan” justru akan menimbulkan efek negatif. Dan bahkan keinginan untuk bahagia bisa mengobarkan api ”kebencian”.

Bagaimana caranya untuk dapat memprogram ulang pikiran (mind reprograming)? Pintu untuk menjalan program ”mind” adalah ”melalui pintu kesadaran”
Pertama mengamati pikiran kita, Deepak Chopra pernah berkata bahwa dalam satu hari kita melakukan self-talk sebanyak 55.000 – 65.000 kali.
Bagaimana cara untuk bisa mengamati pikiran?
Oh, caranya mudah sekali. Yang perlu kita lakukan adalah belajar untuk menjadi hening. Kita perlu membiasakan diri ”berjalan” di keheningan. Hanya dengan hening kita baru mampu mengamati pikiran kita dengan jelas.
Pikiran ibarat segelas air yang keruh karena berisi kotoran atau partikel kecil (baca: buah pikir). Dalam kondisi keruh kita tidak akan bisa melihat melampaui gelas air itu. Kita tidak akan mampu melihat dan mengamati berbagai komponen yang membuat air (baca: pikiran) menjadi keruh.
Lalu, bagaimana caranya untuk bisa melihat partikel kecil yang mengotori air? Bagaimana cara untuk bisa melihat melampaui gelas yang keruh?
Sekali lagi, caranya sangat mudah. Letakkan gelas yang berisi air keruh dan biarkan selama beberapa saat. Jangan digerak atau diaduk-aduk. Biarkan saja.
Selang beberapa saat kotoran-kotoran itu akan mulai mengendap dengan sendirinya, tanpa harus kita upayakan. Setelah semuanya mengendap air di gelas menjadi sangat jernih. Kotoran itu akan turun ke dasar gelas dan menjadi sangat mudah diamati. Kita juga akan dapat melihat melampaui gelas. Mudah, kan?
Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana caranya menjadi hening?
Setiap hari, selama sekitar 30 menit sampai 60 menit, lakukan meditasi. Duduklah dengan tenang dan mulailah mengamati pikiran anda. Bagi pemula anda bisa melatih diri dengan melakukan meditasi 15 menit di pagi hari dan malam hari.
Setelah dapat mencapai keheningan maka Gunakan perasaan atau emosi sebagai Guiding System. (perasaan sebagai pengarah).
Karena kita tidak mungkin mengawasi satu per satu pikiran yang muncul maka cara paling mudah adalah dengan selalu mengawasi perasaan kita. Bagaimana caranya? Mudah saja. Jika kita merasa senang, bahagia, gembira, atau gampangnya merasa ”enak” maka ini artinya baik. Jika perasaan yang kita rasakan bersifat negatif (tidak ”enak”) maka ini sebenarnya merupakan warning signal dari Guiding System kita bahwa ada bagian, di pikiran bawah sadar, yang kerjanya tidak in-line.
Mind reprograming digunakan agar kita mampu mengendalikan pikiran kita, salah satu kegunaannya adalah secara sistematis dan aktif menggunakan ’LOA” (The Law of Attraction)
LOA tidak memberikan respon pada tindakan atau ucapan. LOA hanya memberikan respon pada (vibrasi) pikiran yang mendasari tindakan atau ucapan. Anda jelas sekarang? Yang paling penting adalah pikiran di balik setiap tindakan atau ucapan kita. (Adi W Gunawan)
LOA yang diaktifkan dan diarahkan oleh pikiran kita.
LOA yang selalu ”on”. ”Selalu” artinya tiap detik selama kita hidup dan pikiran masih bekerja maka LOA akan aktif.
Pikiran mempunyai dua outlet yaitu ucapan dan tindakan. Jadi, apapun yang kita ucapkan dan lakukan selalu diawali dengan pikiran. Untuk bisa menggunakan LOA demi kemajuan kita maka yang perlu kita benahi dan tingkatkan adalah kualitas berpikir kita. Bukan ucapan atau tindakan kita.
Orang gagal/susah adalah orang yang menggunakan LOA untuk menarik hal-hal yang justru tidak mereka inginkan. Sedangkan orang sukses/bahagia adalah orang yang, baik secara sadar atau tidak, menggunakan LOA untuk menarik hal-hal yang mereka inginkan.
Pikiran tidak mengenal garis waktu yang membagi waktu menjadi masa lalu, sekarang, dan masa depan. Yang ada hanya satu waktu saja yaitu saat ini, the moment. Kebanyakan orang hidup di masa lalu mereka. Yang mereka ingat sering kali adalah pengalaman buruk, kegagalan, dan atau kejadian traumatik yang pernah mereka alami. Kalaupun mereka ”melihat” ke masa depan maka yang dilihat adalah juga sesuatu yang suram dan tidak menyenangkan.
Dengan ”bantuan” LOA kita akan menarik segala sesuatu yang sejalan dengan vibrasi buah pikir kita.
Berbicara mengenai pikiran maka saya selalu mengacu pada kedua pikiran yaitu pikiran sadar dan bawah sadar. Pengalaman klinis membuktikan bahwa yang mendominasi pikiran kita adalah pikiran bawah sadar yang kekuatannya sembilan kali lebih kuat dari pikiran sadar.
Bahasa adalah mekanisme untuk berpikir, suatu mental tool. Bahasa membuat berpikir menjadi lebih abstrak, fleksibel, dan independen. Bahasa memungkinkan anak untuk membayangkan, memanipulasi, mencipta ide-ide baru, dan berbagi ide dengan orang lain. Dengan demikian bahasa mempunyai dua fungsi utama; bahasa penting untuk mengembangkan kemampuan pikir dan bahasa juga merupakan bagian dari proses pikir.

Rumus sukses dalam The Law of Attraction adalah 1) Tahu apa yang diinginkan/dream, 2) Yakin, 3) Syukur, 4) Pasrah, dan 5) Doa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger